Nirmala - 01

9.9K 935 312
                                    

Pintu utama terbuka memperlihatkan seorang lelaki paruh baya dengan jas yang sedikit kusut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu utama terbuka memperlihatkan seorang lelaki paruh baya dengan jas yang sedikit kusut. Sepertinya hari ini adalah hari yang melelahkan, hal itu bisa terlihat dari raut wajahnya yang sedikit masam.

Hyunbin — seorang ayah dari empat anak. Dia melangkahkan kakinya dengan tenang menuju ruang keluarga. Terlihat anak bungsunya yang tertidur lelap sembari memeluk boneka shincan dengan TV yang masih menyala. Wajah lelah Hyunbin seketika berubah menampilkan senyuman hangat melihat si bungsu yang selalu menunggunya pulang bekerja. Dia berjalan perlahan mendekati sang anak dan bersimpuh di depannya. Hyunbin mengusap lembut rambut anaknya yang bernama Haruto dan mengecup dahinya pelan.


Saat sedang asik memandangi wajah damai si bungsu, salah satu anaknya tiba-tiba muncul dari arah dapur dengan segelas susu di tangannya. "Ayah udah pulang," ujar Yoshi, anak pertama Hyunbin dari empat bersaudara.


"Uhm, Ayah baru sampai tadi." balas Hyunbin tersenyum manis.

Yoshi hanya mengangguk saja dan setelahnya melihat sang adik yang tengah terlelap damai di sofa. "Anak nakal, tadi minta di buatin susu. Sekarang malah tidur."

Hyunbin yang mendengar itu tertawa pelan dan kembali menatap wajah polos Haruto yang masih setia dalam mimpinya. "Kayaknya dia cape banget nunggu Ayah pulang." timpalnya.

"Emang dasar nakal, padahal Ayah selalu nyuruh dia buat tidur lebih dulu." Lanjut Hyunbin, menjawil gemas hidung Haruto pelan.

"Ayah kayak nggak tau Adek aja. Dia nggak bakal tidur sebelum Ayah datang, walau akhirnya tetap ketiduran aja sih."

Mendengar itu membuat Hyunbin tertawa gemas dan geleng-geleng akan tingkah laku anak bungsunya. "Kamu bener. Kalo gitu Ayah mau mindahin Adek ke kamarnya dulu,"

Hyunbin menggendong perlahan tubuh anak bungsunya itu, agar ia tidak terbangun. Dia menggendong tubuh Haruto dengan sangat hati-hati menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

"Terus ini susu buat siapa?" gumam Yoshi sebari menatap gelas berisi susu yang dia buat untuk Haruto sebelumnya.

Dan tak berselang lama, Asahi turun dengan penutup mata berbentuk kodok. "Sa." Yoshi menahan tangan Asahi yang ingin berjalan ke dapur.

"Hm?" deham Asahi sebagai jawaban.

"Minum nih, tadi Abang buatin buat Haru. Tapi dia malah tidur."

"Nggak mau, gue kan udah minum sebelumnya."

"Nggak apa-apa, cepat minum lagi biar tumbuh tinggi." Yoshi memberikan paksa gelas berisi susu itu pada Asahi dan berlalu pergi ke kamarnya.

NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang