Hyunbin berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah seharian bekerja. Terlihat wajah lesu dan kelelahan darinya, bahkan jasnya pun terlihat sudah tidak beraturan. Dia yang berniat untuk langsung ke kamar dan beristirahat menghentikan langkahnya saat melihat Haruto yang sedang menuruni tangga.
Hyunbin tampak memperhatikan dengan senyum manis yang terulas di wajah tampannya. Ia menyilangkan tangannya sebatas dada sebari pandangannya yang terus melihat sang anak. Alisnya bertaut, merasa bingung karena tidak melihat kehadiran tongkat milik Haruto lagi.
"Dimana tongkatnya?" monolog Hyunbin.
Dia kembali memfokuskan perhatiannya pada Haruto. Tersisa dua anak tangga lagi, tapi kakinya terlihat terpleset saat dia akan menuruni tangga terakhir. Hyunbin bergegas berlari ke arah Haruto.
"Astaga, Nak. Kamu buat Ayah jantungan aja," ujarnya sebari menghela napas lega karena Haruto berhasil dia tangkap sebelum benar-benar menyentuh lantai.
"Ayah."
"Anak nakal, kemana lagi tongkat kamu? Untung aja ada Ayah, kalo nggak ada gimana coba." Khawatir Hyunbin masih dengan posisi memeluk anaknya.
"Ayo duduk dulu."
Hyunbin menuntun Haruto untuk duduk di ruang TV bersamanya. Saat sudah duduk, Haruto langsung memeluk Hyunbin erat. "Haru kangen Ayah."
Hyunbin membalas pelukan Haruto itu dengan begitu hangat dan lembut. Dia mencium puncak kepala sang anak dan seketika tercium wangi khas darinya. "Ayah juga kangen sama kamu."
"Maaf, ya. Karena akhir-akhir ini Ayah sibuk dan jarang ngobrol sama kamu." Terdengar nada suara Hyunbin yang begitu menyesal. Karena pekerjaannya, waktu bersama Haruto pun menjadi sedikit.
Haruto menyandarkan kepala nya pada dada Hyunbin mencoba mencari posisi yang nyaman dan dengan lucu nya, jemari nya bermain-main dengan jemari besar Hyunbin. Haruto terlihat manja sekali di dekat Hyunbin karena dia benar-benar merindukan sosok Hyunbin yang selalu memanjakan nya.
Hyunbin yang melihatnya mencoba menahan diri untuk tidak mencubit pipinya karena gemas. "Manja banget." ujarnya.
"Biarin aja. Haru kangen manja sama Ayah kayak gini." balas Haruto sebari mengerucutkan bibirnya merajuk pada Hyunbin.
Hyunbin terkekeh mendengar balasan dari Haruto. Dia memeluk Haruto dan menggelitikinya membuat anaknya yang tadi cemberut langsung terkikik geli.
"Oh, jadi anak Ayah ini ceritanya kesel?"
"Ih Ayah, haha, geli! Ayah geli, ampun." gelak tawa Haruto dan Hyunbin memenuhi ruang TV. Terlihat tawa Haruto yang begitu lepas sekali dan dia merasa bahagia untuk sekarang.
"Sayang, kamu udah pulang." Hyejin muncul karena mendengar suara tawa dari keduanya.
"Baru aja sampai," balas Hyunbin melemparkan senyum manis pada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala
Short Story"Dunia dengan kecerahan 0% itu lebih baik. Karena lebih baik tidak melihat semuanya daripada melihat semuanya.."