"Buset, besar banget rumah nya." Yedam nampak terkagum-kagum pada rumah milik Hyunbin.
Dia menatap setiap sudut rumah takjub, rumahnya begitu besar dan mewah sekali. Berbeda sekali dengan rumahnya yang kecil dan juga kotor.
Saat Yedam sedang asik melihat sekeliling rumah, tiba-tiba saja dia tidak sengaja menabrak seseorang. "Woi! Kalo jalan liat-liat dong. Lo punya mata kan?" gerutu Yedam merasa kesal pada orang yang menabraknya.
"Siapa, ya?" tanya orang yang di tabraknya tadi. Dan dia adalah Haruto.
"Aku belum pernah denger suara nya." Sambung Haruto merasa asing dengan orang yang menabraknya tadi.
"Gue? Ehm — gue anak teman dari tuan rumah ini," balas Yedam yang awalnya sempat kebingungan harus menjawab apa.
"Oh, iya. Lo kalo jalan yang benar dong. Ngerusak suasana hati gue aja," ujarnya yang masih kesal pada Haruto.
"Mana ngomong nya sok aku-kamu lagi, jijik tau nggak sih." cibirnya menatap sinis orang di depannya sekarang.
"Maaf, aku nggak sengaja." ucap Haruto dengan arah bungkuk yang salah.
Yedam yang melihatnya mengerutkan dahinya kebingungan. Dia merasa aneh dengan orang di depannya ini. Dengan sedikit tidak sopan, Yedam mengibaskan tangannya kehadapan wajah Haruto.
"Kamu lagi ngibas-ngibasin tangan, ya?" celetuk Haruto tiba-tiba saja. Yedam yang mendengarnya langsung menarik tangannya kembali.
"Lo buta?"
"Iya, aku buta." balas Haruto sebari tersenyum ramah.
"Oh, iya. Kenalin, aku Haruto. Anak dari tuan rumah ini."
Yedam yang mendengarnya tampak langsung tertawa, dia nampak tidak mempercayai apa yang di dengarnya tadi. "Anak dari tuan rumah ini? Yang bener aja, jangan bercanda deh lo."
"Nggak usah ngarang, mana mungkin lo anaknya. Lo pasti anak pembantu kan," tutur Yedam sebari menatap rendah Haruto.
Haruto yang mendengarnya nampak sedikit tidak nyaman, tapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Terserah mau percaya atau nggak, aku emang anak pemilik rumah ini."
"Beneran?" Yedam kembali ragu dengan ucapannya tadi.
"Ah, ngga mungkin. Lo pasti anak pembantu dan kalo bener lo anak tuan rumah ini, dia pasti malu banget sih punya anak buta kayak lo," tegas Yedam sebari mendorong bahu Haruto menggunakan telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala
Short Story"Dunia dengan kecerahan 0% itu lebih baik. Karena lebih baik tidak melihat semuanya daripada melihat semuanya.."