"Hyejin, kamu mau kemana?" tanya Hyunbin saat melihat istrinya yang terlihat rapih sekali.
"Aku mau keluar sebentar jalan-jalan."
"Ajak Haru, yah. Kasihan dia di rumah sendirian. Aku harus ke kantor lagi." titah Hyunbin merasa kasihan melihat Haruto yang selalu diam rumah.
"Nggak masalah kan?" tanya Hyunbin sekali lagi melihat Hyejin yang hanya diam saja tidak menjawab.
"Oke. Nggak masalah kok. Kamu ini kayak ke siapa aja. Aku kan sekarang Mamanya Haru juga," tutur Hyejin tersenyum manis pada Hyunbin.
"Makasih. Aku ngerasa beruntung banget punya kamu." Hyunbin menatap penuh cinta Hyejin. Rasanya Hyunbin sangat beruntung memilikinya sekarang sebagai istri dan ibu baru anak-anaknya.
"Aku juga beruntung bisa ketemu sama kamu," balas Hyejin. Untuk beberapa saat, mereka saling melemparkan senyum manis hingga suara panggilan telpon dari handphone Hyunbin mengganggu moment mereka.
"Aku udah di telpon, ini uang tambahan buat kamu sama Haru nanti. Kalau gitu, aku pergi dulu." pamit Hyunbin, mengecup kening Hyejin sekilas dan langsung berlalu pergi.
Raut cerah dan lembut tadi langsung memudar setelah Hyunbin pergi. Hyejin merotasikan mata nya malas harus membawa anak tiri tidak berguna nya itu. "Huh, menyusahkan." gerutu Hyejin.
"Tapi seenggaknya aku dapat uang tambahan dari Hyunbin." Matanya tampak berbinar saat melihat uang yang diberikan oleh Hyunbin.
"Oke Hyejin, mari kita berbelanja dan habiskan uang ini." ujar Hyejin kegirangan. Sebelum nya dia berlalu pergi ke lantai atas, tepat nya ke kamar Haruto.
"Heh! Anak bodoh, cepat ganti baju." seru Hyejin setelah membuka kasar pintu kamar anak itu. Haruto juga nampak terkejut saat pintu kamar nya di buka dengan kasar saat dia sedang fokus mendengarkan musik.
"Kita mau kemana, Mah?"
"Nggak usah banyak tanya deh! Tinggal ganti baju aja apa susahnya sih," hardik Hyejin merasa kesal.
"Lima menit, kalau belum selesai. Mama seret kamu."
Setelah mengatakan itu, Hyejin kembali keluar. Tidak lupa, dia menutup kembali kamar Haruto dengan begitu kasar. Haruto yang tidak tau akan di ajak kemana, bergegas mengganti baju.
Haruto terlihat terburu-buru mengganti bajunya karena tidak ingin membuat Hyejin menunggu. Setelah selesai berganti baju, dia bergegas keluar kamar dengan bantuan tongkatnya. Haruto tampak menuruni tangga satu persatu dengan sangat hati-hati. Sedangkan Hyejin sudah sangat siap dan sedang menatap Haruto yang menuruni tangga dengan lambatnya. Dia menyilangkan tangannya di dada sebari menatap malas Haruto.
"Cepat!" ujar Hyejin, yang lagi lagi membuat Haruto terkejut dan hampir terpleset.
"Sebentar, Mah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala
Short Story"Dunia dengan kecerahan 0% itu lebih baik. Karena lebih baik tidak melihat semuanya daripada melihat semuanya.."