Vano yang melihat gadis di sampingnya itu hanya diam, dari tadi gatha cuma menjawab iya,gak. Itu membuat vano merasa bersalah karna udah mengucapkan seperti tadi. Vano tau bahwa gadis itu sakit hati karna ucapan vano, vano tidak bermaksud mengatakan Seperti itu dan vano juga cuma bercanda, tapi itu malah membuat gatha menjadi marah kepada nya, hal yang sensitif bagi gatha, telah ia katakan kepada cewek bogel yang duduk di samping nya itu.
"Tha lu mau?"tawar vano yang menawarkan kotak bekal yang di berikan tadi dari Kayla."
"Gak" singkat gatha yang menopang dagu nya dengan tatapan hampa."
"Maafin gua iya" ucap vano melihat ke arah gadis itu."
"Udah santai kali, lu gak salah"
"Lu marah sama gua?"tanya vano hati hati supaya gatha tidak mengamuk."
"Gak"
"Mau coklat gak?"tanya vano lagi kepada gatha yang membuat gadis itu melirik ke arah vano sebentar."
"Stok coklat gua masih banyak di rumah"
Vano menghela nafas nya, vano tidak tau dengan cara apa supaya gadis itu tidak marah kepada nya, vano menggerutu kesalahan nya yang telah menyakiti Kan perasaan gatha, vano sudah membuat gatha diam, itu membuat vano frustasi.
Vano tidak tau bahwa gatha lebih frustasi oleh sifat vano yang tidak masuk akal membuat gadis itu tidak habis pikir dan mau memenggal kepala cowok itu."Gil gimana bantuin gua napa"ucap vano yang melihat ke arah belakang dimana Gavin dan Agil duduk di belakang mereka".
"Lu sih bawa bawa nama idola nya sih gatha, udah tau gatha sensitif. Terus udah tau gatha kayak gitu masih aja lu bawa bawa"jawab Gavin yang melihat temen nya itu frustasi karna di diamkan oleh gatha."
"Maka nya kalo ngomong di rem, jangan sepeda aja punya rem, bibir lu tuh kasih rem biar gak kebiasaan"celoteh Agil yang memukul bibir cowok di hadapan nya itu."
"ARGHH! SAKIT BABI "umpat vano yang mendapatkan pukulan di bibir nya. "Lu kira bibir gua apaan dah main di pukul aja"lanjut vano yang menatap sengit kearah Agil."
"Udah udah, sekarang lu cari cara gimana cara nya biar sih gatha gak cuekin lu"sambung Gavin yang memakan permen."
"Cara nya?"
"Pikir lah bego, punya otak kan. Kalo punya otak iya udah pikir lah."
"Bangsat gak usah ngegas kali Gil."
"Lagian lu punya otak tapi gak mau di gunain."
"Bukan nya gak mau mikir, tapi lu tau kan kalo gatha udah cuekin gua, diemin gua, susah di bujuk" bisik vano kepada Gavin dan Agil, tapi masih kedengaran oleh gatha."
"Cari cara lain lah bangsat, biar lu bisa di maafin sama dia."
"Cara apa iya Gil! Gua bingung"
"Nanti aja, gua udah ada ide." Ucap Gavin yang tiba tiba muncul ide dalam pikiran nya."
Vano dan Agil serentak melihat ke arah Gavin, Gavin hanya tersenyum. Melihat itu vano berdoa semoga ide Gavin tidak membuat nya makin di diemin oleh gatha dan tidak membuat gatha marah kepada nya, semoga aja.
Setelah itu pak Rudi selaku guru pelajaran olahraga masuk untuk memberi tau bahwa Bu wati tidak bisa mengajar karna beliau sedang pergi keluar kota jadi pak Rudi memberikan tugas kepada mereka semua, setelah memberi tugas pak Rudi langsung meninggalkan kelas XI ips 4 itu, semua murid langsung saja keluar dari kelas, menuju ke kantin."Tha mau ke kantin gak?"tawar Sarah."
"Gak deh lu berdua aja"
"Biasa nya lu semangat soal ke kantin, why tiba tiba?"sambar Clara yang membenarkan rambut nya itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO
Teen Fictiondevano Aldebaran dirgantara cowok yang menjadi moodbooster semua siswa maupun siswi di sekolah nya dengan tingkah humoris nya devano selalu mengundang gelak tawa semua murid yang ada di sekolah nya,tapi tidak dengan Agatha Alexander keyzia yang sela...