Vano yang melirik gatha sekilas, diri nya tau bahwa gatha sudah kelelahan, sekitar 25 menit lagi hukuman mereka akan berakhir, vano tidak tega melihat gadis di sampingnya itu harus ikutan di hukum. Vano melepas topi nya dan memakai kan nya di kepala gatha, supaya cahaya matahari tidak mengenai wajah putih gatha, gatha yang kaget, hanya melirik cowok tinggi itu sekilas, lalu tersenyum ke arah vano mengisyaratkan bahwa diri nya baik baik saja.
"Capek hm?"tanya vano yang mengelap keringat yang jatuh dari pipi gatha.
"Gak Van, lagi dikit juga ih"
"Mau istirahat bentar gak?"tanya vano menyakinkan gatha.
"Lu kira gua cewek lemah, lagi dikit juga selesai"jawab gatha menyakinkan vano.
"Iya udah iya, kalo capek lu bilang sama gua iya tha"
"Iya pak bos"ucap gatha sambil hormat ke arah vano.
Vano yang melihat tingkah lucu gatha saat menirukan gerakan hormat, hanya terkekeh pelan.
Mereka berdua terdiam tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun, vano maupun gatha hanya diam, memandang lurus ke depan, mereka berdua pingin cepat cepat hukuman nya selesai, waktu terus berjalan, terik matahari terus menyengat, gatha sudah kelelahan tapi dia tidak boleh lemah, diri nya tidak mau bikin vano khawatir, bisa bisa vano akan menyalahkan diri nya sendiri kalo gatha sama kenapa kenapa, sekuat mungkin gatha menahan pusing, gatha haus tapi dia tidak mau merepotkan vano, jujur gatha capek, tapi mau gimana lagi dia harus menyelesaikan hukuman yang di berikan oleh Bu sita itu.
"Van gua haus"ucap gatha yang mengadu ke cowok tinggi di samping nya.
Vano melihat jam yang melingkar di tangan nya, 15 menit lagi hukuman nya akan segera berakhir, tidak menunggu lama, vano menarik tangan gatha, membuat gatha bingung dan menatap tajam punggung cowok tinggi itu, kemana vano akan membawa diri nya pergi, bukan nya hukuman mereka belum selesai, Kenapa vano membawa pergi dari lapangan. Kalo Bu sita tau beliau pasti akan marah besar dan mereka berdua mendapatkan hukuman tambahan dari Bu sita.
"Vano lu mau ngajak gua kemana?"tanya gatha kepada vano.
"Udah. Lu diem aja"
"Tapi van, hukuman kita belum kelar ih"
"Jangan bawel dah lu tha"
"Gimana gua gak bawel, lu ngajak gua kemana setan, tinggal jawab pertanyaan gua apa susah nya sih Van"ngomel gatha kepada vano.
Diri nya bingung kemana kah diri nya akan di bawa dengan vano, gatha bingung Kenapa vano mengajaknya Keparkiran, untuk apa vano membawa diri nya ke parkiran. Gatha tidak habis pikir dengan jalan pikiran vano, membuat gatha bingung di buat nya.
"Masuk tha"perintah vano yang menyuruh gadis bogel itu masuk ke dalam mobil nya.
"Tunggu dulu, lu belum jawab pertanyaan gua Van"
"Pertanyaan yang mana?"ucap vano yang pura pura tidak tau.
"Is yang tadi itu Van, lu mau ngajak gua kemana hm"tanya gatha.
"Ke KUA"asal vano membuat gatha menggeplak kepala vano.
"Vano lu bisa serius gak sih, gua nanya serius lu malah berjanda"
"Itu serius tha"
"Au ah vano mah suka berjanda Mulu"
"Gua gak suka janda, gua suka yang masih gadis"
"Gua gak nanya itu setan, kambing lu ah "kesal gatha yang masuk ke dalam mobil milik vano sambil memanyunkan bibirnya.
Vano yang melihat cewek pendek itu kesal karna ulah nya, hanya bisa terkekeh geli. Vano suka melihat gatha sedang kesal, itu sangat lucu di mata vano, tapi tidak kalau gadis itu sudah marah kepada diri nya apalagi kalau gatha sudah mendiamkan nya itu membuat vano gila dan frustasi karna memikirkan bagaimana gatha tidak mendiamkan nya, tapi diri nya memang membuat gadis itu kesal karna sifat vano, seperti sekarang vano malah membuat gatha kesal, padahal gadis itu memang bertanya serius Kepada nya tapi vano malah menjawab dengan candaan nya, maka dari itu gatha kesal di buat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO
Teen Fictiondevano Aldebaran dirgantara cowok yang menjadi moodbooster semua siswa maupun siswi di sekolah nya dengan tingkah humoris nya devano selalu mengundang gelak tawa semua murid yang ada di sekolah nya,tapi tidak dengan Agatha Alexander keyzia yang sela...