benci

25 8 18
                                    

Gatha langsung saja menghampiri vano yang sedang duduk dengan tatapan kosong "gatha sudah selesai sekarang giliran bubu ganti baju sana"suruh gatha kepada Vano.

Vano hanya menatap lekat mata gatha,itu membuat gatha diam dan salah Tingkah, vano melihat gatha yang sudah mengganti baju nya dengan kaos hitam, celana pendek dan rambut terurai membuat gadis itu sangat Cantik.

"Vano jangan liatin gatha kayak gitu"ucap gatha. "Sana ganti baju gatha tunggu di sini hum"lanjut nya sambil Tersenyum ke arah vano membuat vano mengangguk kan kepala nya.

Vano segera mengganti baju nya, setelah selesai mengganti baju nya,ia segera menghampiri gatha yang sedang duduk dengan ekspresi wajah yang gelisah,vano memeluk tubuh mungil gatha memberikan hawa hangat,vano tau gatha sedang ketakutan terlihat jelas dari raut wajah gadis itu.

Vano berbisik tepat di telinga gatha. "Gak usah Takut,ada gua yang selalu ada di samping lu"ucap nya. "Jangan kayak gini lagi tha,gua gak bisa liat lu ketakutan,gua gak bisa liat lu nangis,lu pasti bisa keluar dari masa lalu dan gua bakal bantu lu"lanjut vano.

Gatha hanya diam saja tidak membalas apa yang di ucapkan oleh vano,ia juga pingin keluar dari masa lalu nya tapi dia tidak bisa, ketika dia mendengar suara itu membuat diri nya mengingat kejadian 3 tahun yang lalu. "Gua benci van,di saat gua mau lupain tapi Tuhan gak ada di pihak gua"ucap gatha tersenyum getir saat mengingat kejadian tiga tahun lalu. "Gua gak benci hujan tapi gua benci suara itu,suara itu buat gua mengingat masa lalu gua Van"lanjut gatha menahan Isak kan nya.

Gatha memeluk tubuh Vano dengan begitu erat,ia menangis di dalam dekapan cowok itu,vano mengelus rambut gatha untuk menenangkan nya,bahwa semua akan baik baik saja tidak akan terjadi apa apa pada gadis itu,vano janji akan selalu menjaga gatha semampu yang ia bisa.

"Woi ngapain lu berdua di kamar mandi"teriak Agil yang dari tidak tahan menahan BAB. "Cepat anjing gua udah gak tahan emas gua udah mau keluar"lanjut Agil yang sungguh tidak tahan lagi.

Vano yang mendengar suara teriakkan Agil hanya bisa mendengus kesal, Agil memang sering kali merusak suasana.

Vano dan gatha Langung saja keluar dari kamar mandi,gatha hanya diam saja tidak mengeluarkan suara sedikitpun,Agil yang melihat itu hanya mengangkat alis nya.

"Kalo main jangan terlalu kasar Van liat gatha sampai nangis karna ulah lu"canda Agil membuat vano menempeleng kepala Agil.

Gatha menatap tajam ke arah Agil lalu menginjak kaki Agil dengan sekali hentakan membuat Agil menahan sakit.

"Gak sekalian lu tendang masa depan gua tha"omel nya.

"Mau?sini gua tendang masa depan lu"tawar gatha membuat Agil membayangkan bagaimana aset nya itu di tendang oleh gatha.

"Ogah mending aset nya sih vano kalo gak aset nya sih Gavin"ucap nya. 'tha Otong nya vano kecil apa gede"lanjut nya yang membuat vano sudah siap akan memukul wajah Agil.

"BANGSAT"umpat vano. "Pikiran lu terlalu suci Gil, sangking suci nya pikiran lu, nenek nenek aja bisa demen sama lu"lanjut vano.

Agil yang mendengar ucapan vano hanya bisa diam saja dan ia melanjutkan aktivitas nya untuk membuang semua emas nya itu.

*****

"Kapan lu jalan sama gatha?"tanya Iqbal.

"Besok malam,jam 7 gua jemput gatha di rumah nya"balas Daniel cuek.

Daniel tidak sabar menunggu hari besok,karna ia besok akan pergi jalan dengan gadis yang ia sukai, jadi ia tidak sabar untuk menunggu hari esok.

"Gua cabut"ucap nya sambil mengambil tas nya.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang