rencana

39 9 6
                                    

Gatha yang tidak terima kepala nya di geplak dengan vano, gatha hanya menatap vano garang. "Kepala Agil aja jangan kepala gua" cibir gatha yang kesel dengan vano.

"Yang ada gua geger otak lama-lama"cibir Agil yang tidak terima.

"Bukan urusan gua, ganti susu coklat gua"pinta gatha yang masih tidak terima susu coklat nya di ambil.

Vano yang mendengus sebal, padahal ia sudah mengegaplak kepala mereka berdua dan mereka masih beradu mulut yang di permasalahkan sebuah susu coklat.

"Besok gua beli Satu dus"final vano yang mengambil air di dapur.

"Harus Agil, kan dia yang minum bukan bubu"

"Udah sama vano aja gua gak ada duit"

"Pelit bilang aja"

Agil yang tidak habis pikir dengan cewek yang sedang menonton drakor itu hanya memutar bola mata nya. "Bukan pelit, gua punya hutang sama Sarah temen lu"ucap Agil yang membuat vano dan gatha melihat ke arah cowok itu.

"Utang apaan lu sama Sarah?"tanya vano yang sudah duduk di samping Agil.

"Gua rusakin foto card nya Sarah"ceplos Agil.

Gatha yang tidak percaya hanya mendelik ke arah Agil, Agil tau akan bahaya langsung saja melarikan diri, sembunyi di kamar mandi.

Gatha yang mengejar Agil, dan mengendor kamar mandi yang cukup keras, cowok itu harus di kasih pelajaran, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Agil.

Gatha yang masih setia mengedor pintu kamar mandi dengan keras membuat vano membaringkan tubuhnya di sofa melihat apa yang akan terjadi. "BUKA PINTU NYA ANJING, KENAPA LU RUSAKIN SIH, GUA SUSAH DAPETIN NYA ITU DEMI SARAH "teriak gatha yang kesabaran nya sudah habis.

Agil hanya menahan pintu kamar mandi, supaya gadis itu tidak dapat membukanya, bisa-bisa wajah nya akan kenak pukul seperti tadi. "Gua gak sengaja tha, orang gua cuma mau liat, sih Sarah nya aja yang pelit"jelas nya supaya gatha percaya akan hal itu dan tidak marah kepada nya.

"Kenapa bisa rusak?"

"Dia gak mau ngasih liat iya udah gua tarik, tapi Sarah malah narik Balik jadi gua tarik-tarikan sama dia"

Gatha yang mengepalkan tangan nya, menahan emosi nya hanya menghela nafas kasar. "Keluar. Gua liat ada kecoak di sana"ucap gatha yang meninggal kan kamar mandi dan menuju sofa dengan vano.

Agil yang mendengar ucapan gatha buru-buru Agil keluar dari kamar mandi, diri nya tidak mau bertemu dengan hewan yang menjijikkan dan menggelikan itu membuat Agil mengidik bahu nya ngeri.

"Apartemen mana ada kecoak"

"Lu kira apartemen gak ada kecoa?"tanya gatha yang menyenderkan kepalanya di sofa.

"Setahu gua gak ada tha, setahu gua juga kecoak hidup di permukiman kumuh"

"Sebagus-bagus rumah lu pasti ada kecoak, hewan kayak gitu gak Mandang kumuh atau apa"jelas gatha.

"Iya juga iya tha"

"Tolol kok di pelihara sih Gil"ceplos vano yang sedari tadi memejamkan mata nya.

Agil yang tidak terima dengan apa yang di katakan oleh sahabat nya itu hanya bisa melempar sandal yang ia kenakan.

"Bangsat."umpat Agil tidak terima. "Tolol tolol gini cewek masih ngantri buat jadi pacar gua"jelas Agil dengan bangga nya.

Vano dan gatha hanya bisa memutar bola mata nya malas.

"Sih Gavin mana?"tanya vano.

"Au gua, tadi dia bilang mau ke sini. Di ambil janda mungkin"ceplos Agil.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang