"Vano lu lama, gua laper vano"rengek gatha yang dari tadi perut nya berdemo.
"Sabar nyai, lagi dikit selesai"jawab vano yang menyiapkan dua mangkuk dan menuangkan seblak yang ia bikin.
Setelah menuangkan seblak di mangkuk vano segera membawa ke meja makan, di sana gatha sedang menunggu nya, vano meletakkan kedua seblak itu, dan satu seblak nya lagi ia berikan kepada gatha.
Gatha yang tidak sabar akan melahap seblak di hadapan nya itu, sungguh itu sangat menggiurkan, tidak hanya coklat saja gatha juga menyukai seblak, kedua makanan itu selalu membawa keceriaan bagi gatha dan bikin mood nya menjadi good mood.
"Selamat makan bubu"ucap gatha yang langsung saja memakan seblak nya.
"Selamat makan tuan Putri"jawab vano yang melihat gadis di hadapannya itu sangat lahap.
Mereka berdua hanya diam,hanya bunyi dentuman sendok mengisi ruang makan, vano maupun gatha hanya fokus dengan makanan mereka masing masing.
Di sela sela mereka makan, gatha membuka suara nya, ia akan memberitahu bahwa diri nya akan jalan dengan Daniel kakak kelas mereka berdua, kalo ia tidak memberi tau vano, pasti cowok itu akan marah kepada dirinya.
Maka dari itu gatha akan memberi tau vano."Van" panggil gatha"
"Kenapa tha?"jawab vano yang melihat ke arah gatha.
"Pas gua jalan ke kelas, habis gua ke kantin gua ketemu sama Daniel"adu gatha yang memasukkan seblak terakhir nya.
Vano langsung melihat ke arah gatha dengan tatapan tajam, vano tidak menyukai gatha menyebut nama Daniel itu membuat diri nya muak.
"Terus?"tanya vano yang memicing kan sebelah mata nya.
"Gua di ajak jalan"
"Lu mau?"
"Gak. Tapi gua bilang bakal chat dia kalo gua terima ajakan nya"
"Terserah lu, itu hak lu"ucap vano yang bangkit dari tempat duduk nya.
"Boleh gua pergi sama Daniel?"tanya gatha.
Vano hanya bergumam untuk memberi jawaban kepada gatha "hm" vano mencuci piring habis mereka makan.
Gatha yang melihat Vano hanya diam saja tidak mau mengganggu cowok itu, gatha masih ragu atas jawabannya yang vano berikan kepada nya. Apakah vano benar benar mengizinkan nya pergi dengan Daniel atau tidak.
Gatha menghampiri vano dan memeluk nya dari belakang membuat vano kaget "vano izinin gatha kan!jalan sama Daniel?"tanya gatha sambil memeluk vano.
Vano hanya diam tidak menjawab pertanyaan gatha, ia hanya fokus mencuci piring, vano hanya tidak suka gatha jalan dengan Daniel, karna Daniel adalah musuh nya, vano sangat benci dengan cowok blasteran Korea Indonesia itu.
Saat gatha menyebut nama Daniel entah Kenapa diri nya tidak suka mendengar nama cowok Blasteran Korea Indonesia.
"Vano kenapa gak jawab hm"tanya gatha yang masih memeluk vano. "Vano gak ngizinin iya!"lanjut gatha yang melepaskan pelukannya.
Vano menghela nafas berat, bukan nya vano tidak mengizinkan nya, tapi vano tidak suka kalo gatha jalan dengan Daniel.
Vano yang melihat gatha yang duduk di balkon apartemen nya, membuat vano menghela nafas nya lagi.
Vano menghentikan aktivitas cuci piring nya dan menghampiri gatha yang duduk di balkon apartemen, vano menguncir rambut panjang gatha dengan asal, lalu vano duduk di samping gatha.
Gatha yang diam saja dan tidak melihat ke arah vano, hanya menatap langit yang mulai mendung, bertanda akan turun hujan.
Gatha sangat menyukai rain entah kenapa rain membuat diri nya tenang dan nyaman, rintihan air hujan yang jatuh membasahi tanah membuat diri nya sangat Damai dan nyaman, tapi gatha benci dengan gumuruh, Menurut nya itu sangat membuat gatha takut dan mengingat masa lalu nya, bagaimana cahaya yang terang dan petir yang menyambar saling menyahut dan menghasilkan bunyi yang begitu keras membuat gatha tidak suka akal hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO
Teen Fictiondevano Aldebaran dirgantara cowok yang menjadi moodbooster semua siswa maupun siswi di sekolah nya dengan tingkah humoris nya devano selalu mengundang gelak tawa semua murid yang ada di sekolah nya,tapi tidak dengan Agatha Alexander keyzia yang sela...