jalan

24 1 0
                                    

Hari semakin sore mereka bertiga masih berdiam di apartemen vano, gatha yang sangat bosan hanya bisa diam saja, diri nya harus segera pulang meskipun kedua orang tua nya tidak khawatir dengan diri nya tapi gatha harus cepat pulang dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang nya.

"Bubu gua mau pulang"ucap gatha

"Masih hujan tha, nanti lu sakit gua yang kenak omel sama bokap lu"jawab vano yang melihat ke arah gadis itu.

"Gua ngantuk vano, pingin tidur gua sumpah"

"Tapi masih hujan gatha sayang, gua gak mau lu sakit hm"jelas nya membuat gatha hanya bisa memanyunkan bibirnya.

"Kan lu bisa tidur di sini tha"sambar Agil"

"Gak bisa tidur gua kalo ada kalian bertiga"

"Iya udah tidur sama gua aja sini"goda Agil yang mendapatkan tatapan maut oleh vano. "Yaelah canda kali Van gitu amat tatapan lu"sambung Agil.

"Otak lu isi nya bokep semua iya Gil"cibir gatha. "Gak lu gak vano gak gavin otak bokep semua lu"lanjut nya membuat mereka bertiga hanya bisa pasrah.

"Bubu ayo pulang"rengek gatha yang membuat Vano menghela nafas nya.

"Masih hujan tha"jawab vano. "Kalo gak hujan dah dari tadi gua Anter lu pulang tanpa banyak alasan"sambung nya.

Gatha yang bisa pasrah saja,kapan hujan akan berhenti, waktu menunjukkan pukul 6 sore,tidak ada tanda-tanda hujan akan berhenti itu membuat nya merindukan kasur nya dan boneka kesayangan yaitu tata.

"Nyet lu kan pawang hujan coba lu baca mantra siapa tau lu baca mantra hujan nya ilang Gil"ucap gatha asal.

"Dih gua bukan pawang hujan"

"Terus lu pawang apa?"

"Pawang buaya betina"ceplos Agil yang membuat gatha melempar remot ke arah nya.

Agil segera menghindar. "Sekali-kali gua ngaku,gak kayak vano sama gavin gak pernah ngaku"ucap Agil.

"Kalo mereka ngaku iya Gil, kontak asrama di ponsel mereka akan hilang satu persatu"

"Bagus lah tha,biar lari nya ke gua semua"ucap Agil percaya diri.

"Jadi pawang buaya aja lu bangga"sambar vano yang sedari tadi hanya menyimaknya percakapan mereka berdua. "Mending lu jadi pawang pak Dodi biar dia tobat"lanjut vano.

"Lu aja sono gua mah ogah,kalo lu gak mau kasih Gavin aja"

Gavin yang asik dengan Novel nya tiba-tiba berhenti membaca dan menatap tajam ke arah Agil. "Gua lagi yang kenak,bosen hidup lu Gil"lanjut Gavin.

Agil hanya melihat ke arah Gavin dengan tampang tanda dosa. "Kalo gua bosen hidup gimana nasib pacar pacar gua Vin?"tanya nya kepada Gavin.

"Iya mana gua tau,itu kan pacar pacar lu bukan pacar gua"

"Lu mau nafkahi mereka semua Vin?pacar gua ada 100 loh,sanggup lu?"

Gavin hanya bisa diam dan tidak habis pikir dengan Agil. "Sinting"ucap Gavin.

"Kalo gak sinting bukan Agil nama nya Vin"sambar gatha.

"Itu lah temen lu tha"

"Temen lu kali Van,bukan temen gua"

"Temen sih Gavin aja"

Gavin menghela nafas nya,dari tadi dia tidak bisa konsentrasi atau tenang sedikit pun untuk membaca novel nya. "Lu mau pulang kan tha?"tanya Gavin kepada gatha.

Gatha menganggukkan kepala nya. "Iya gua mau pulang"jawab nya. "Tapi bubu gak mau nganter gua pulang Vin,lu mau nganter gua pulang?"tanya nya kepada Gavin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang