Chapter 18 Baru (03)

314 47 0
                                    


Hide membawa Tubuh Clara dan Flora ke kediamannya, dia kemudian menyuruh pelayan yang ada di sana untuk mengikat Flora di penjara bawah tanah.
Dia tidak mau mengotori tangannya hanya untuk mengikat seorang bajingan. Dia harus mencari kekuatan yang akan menguntungkannya di masa depan nanti.

Dan karena itulah saat ini ia sedang berjalan-jalan di hutan.

"Hey, apakah benar ada disini?"

- iya, itu ada disini.. kau hanya harus pergi ke barat dan belok ke kiri setelah melihat pohon raksasa

Suara pelindung di matanya itu tak henti-hentinya memberikan arahan kepadanya, hide sepertinya sudah tak sabar untuk menemukan kekuatan itu. Bahkan ia sudah tak peduli pada pakaiannya yang kotor karena tergores oleh dedaunan dan debu di sana.

Malam masih lama dan hide belum juga menemukan pohon yang dimaksud, ia merasa kalau suara itu berbohong namun setelah beberapa saat akhirnya ia menemukan sebuah pohon raksasa yang sangat besar.

"Akhirnya!"

Hide bahagia ketika ia menemukan itu, namun..

"Hahahaha kau pikir akan mudah untuk melewati Pohon ini?!" Seekor monster muncul secara tiba-tiba. Dia berbentuk seperti kerbau dan berkulit hitam, matanya merah dan tanduknya putih bersinar.

Monster itu mengaum di depan wajah hide

"Waaaarggghhhh!"

Hide tak bergeming sedikitpun, ia hanya punya satu pertanyaan di benaknya

'apa yang dilakukan sapi disini? Lagipula sapi milik siapa ini? Apakah pemiliknya meninggalkannya?'

Hide dengan santai mulai berjalan tanpa melihat ke arah monster yang ia kira sapi tersebut.

Monster yang dicampakkan itu tidak terima dan mulai mengibaskan pedang disampingnya.

Woooooosh!

Satu kali tebasan dapat menciptakan pusaran angin yang luar biasa akan tetapi..

Tang!

Pedang itu bertemu dengan perisai yang sangat bersinar bahkan sempat membuat mata si monster itu menyipit.

"Apa-apaan! Perisai apa itu?! Hah?"

Dan disaat ia bertanya tiba-tiba ia mendapati kalau pria di depannya itu menatapnya dengan sangat dingin. Matanya merah dan terlihat sangat kejam.

Monster itu mulai berkeringat, jika dilihat dari kronologi cerita maka sudah dipastikan kalau pemilik perisai ini adalah pria di depannya.

Si monster akhirnya menarik pedangnya sekali lagi, ia mengambil langkah mundur sambil tertawa canggung

"Haha sepertinya lawanku yang satu ini akan sangat berbahaya"

Monster itu bersiap menyerang namun tiba-tiba ia merasakan sesuatu, sensasi yang sangat luar biasa kuat. Aura yang mengerikan dan sangat aneh.

Monster itu mulai memerhatikan bibir hide yang bergerak seperti ingin bilang sesuatu.

"Mati"

Itulah kata yang diucapkannya, monster itu yang tak tahu apapun hanya bisa memiringkan kepalanya bingung sebelum akhirnya..

Bang!

Perisai suci itu menabrak kearahnya hingga hancur.

"Ap-?!"

Bang!
Lagi dan lagi. Perisai itu menabraknya sekali lagi, bahkan sampai tak menyisakan debu di tanah. Rasanya seperti ditabrak oleh sesuatu yang sangat besar.

Trash Villain (Volume 1 - 7)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang