Jimin menurunkan Rosé diatas ranjangnya, setelah memastikan posisi Rosé sudah tepat. Barulah ia duduk ditepi ranjang wanita itu, ia usap keningnya pelan, sembari terus ia pandangi wajah cantiknya yang tengah tertidur sangat pulas
Sudut bibir Jimin terangkat sedikit, bahkan setelah lima tahun lamanya mereka bersama, Jimin tak pernah bisa berhenti memuji Rosé. Kecantikan serta kelembutan hati wanita itu, berhasil meruntuhkan egonya
Sebelumnya, tak ada wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta sedalam ini. Rosé benar-benar berbeda, ia bersinar dengan caranya sendiri, yang bahkan orang lain tak akan mengerti akan hal itu
"Aku percaya, suatu saat kita akan bersama"
Mata Jimin terpejam, tubuhnya juga sedikit menunduk, hingga bibir tebalnya menyentuh kening Rosé. Untuk beberapa saat, ia biarkan dirinya seperti itu, mengecup kening wanita yang teramat sangat ia sayangi
Setelah puas, barulah ia memundurkan sedikit tubuhnya. Ia gapai jemari Rosé, lalu ia genggam erat jemari itu. "Jika memang benar kita tak bisa bersama, setidaknya, jangan hilang dariku. Biarkan aku tetap melihatmu baik-baik saja dan terus merasa bahagia, meskipun itu bukan denganku"
Jimin melirik ke arah pintu Kamar Rosé yang tiba-tiba terbuka, yang mana disana sudah ada Jaehyun dan Baekhyun yang tampak terkejut dengan kehadirannya, "Kau? Bagaimana kau bisa masuk?!"
Jimin bangkit dari duduknya, ia tatap kedua orang yang berdiri tak jauh didepannya dengan tatapan yang sulit diartikan, "Biarkan Rosé hidup bersamaku, aku berjanji, aku tak akan menyerang Oxana setelahnya"
"Itu tak akan mungkin terjadi, karena kau membutuhkan kehancuran Oxana untuk kekekalanmu"
"Kalau pun itu harus terjadi, aku tak akan membunuhmu dan anak-anakmu!"
"Bukankah aku sudah memberi tahumu, kalau kau tak akan bisa bersama saudariku" sambar Baekhyun, yang berhasil membuat Jimin menggertak marah
"Kenapa sekarang kau berkhianat denganku dan Roséanne, Baekhyun? Apakah kau tak ingin melihat saudarimu bahagia?"
"Tentu saja aku ingin, tapi tidak bersama denganmu"
Kepalan tangan Jimin semakin erat, menandakan kalau dirinya tak suka dengan ucapan Baekhyun tadi kepadanya. Dengan mantap, Jimin melangkah maju, berniat menghajar Baekhyun, namun pria itu kembali bersuara
Dan tepat setelah Baekhyun menyelesaikan ucapannya, langkah Jimin terhenti seketika. "-Aku tak pernah bermain-main dengan ucapanku, Jimin"
"Aku tau kau hanya bergurau, Baekhyun!"
"Sayangnya dia tidak bergurau" sahut Jaehyun, yang membuat Jimin memundurkan langkahnya perlahan
"Roséanne adalah pilar Oxana" jelas Jaehyun sekali lagi
"Omong kosong! Aku tau kalian akan mengatakan itu agar aku tak bisa menghancurkan Oxana, bukan? Tapi sayangnya, aku tak sebodoh itu"
"Putriku lahir dengan dua darah yang mengalir didalam tubuhnya, dan fatalnya, salah satu darah itu berasal dari bangsa iblis"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ONLY DIRECTION | Jirosé ✓
Fanfiction[ Follow Sebelum Membaca! ] [ Story 7 ] Park Jimin, seorang raja yang gagah dan berani, memiliki berbagai macam julukan karena kehebatan yang ia miliki, serta pengaruh besar yang ia berikan untuk kerajaannya sendiri Dahulu, Jimin tak pernah sedikitp...