♔︎ | Chapter 2

1.8K 227 35
                                    

"Aku mau buah itu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau buah itu!"

"Kau sudah memakan banyak buah hari ini"

"Tapi aku mau itu! Ayo ambilkan itu untukku, aku mohon!!"

Jimin terkekeh, ia cubit pelan kedua pipi gempal Rosé dengan gemas. Sebelum akhirnya, ia memenuhi permintaan wanitanya tadi. Rosé terseyum sumringah, Jimin begitu baik dan manis kepadanya hari ini, hampir semua kemauannya pria itu kabulkan tanpa terkecuali.

Rosé menggerakan kedua kakinya yang terjuntai bebas dibawah, sembari dirinya melihat bagaimana usaha sang raja iblis aka kekasihnya itu mengambil buah Ceri untuknya. "Cepatlah, yang mulia! Kekasihmu ini sudah sangat lapar"

Tak ada balasan dari Jimin, pria itu malah semakin mempercepat gerakannya. Mengambil beberapa buah Ceri untuk ia masukkan ke dalam keranjang buah yang Rosé bawa tadi. Mata Rosé berbinar ketika melihat Jimin berjalan mendekat, membawa begitu banyak buah Ceri untuknya.

"Ah, terimakasih, Jimin!"

Jimin mengelak tangan Rosé dengan cepat, tak membiarkan wanita itu mengambil buah Ceri yang ia ambil tadi. Bibir Rosé reflek mencebik, ditambah dengan pipinya yang ikut menggembung lucu, membuat Jimin semakin gemas dibuatnya.

"Kau harus membayarnya jika kau ingin memakannya"

"Yak, kau benar-benar pamrih!"

"Memang, jadi, bagaimana? Masih ingin buah ini?"

"Tentu aku mau! Sekarang bilang kepadaku, aku harus membayar buah Ceri itu dengan apa?"

Dengan sangat percaya diri, Jimin menunjuk bibirnya, membuat pipi Rosé memerah sempurna. Jimin terkekeh melihatnya, ia usap pelan surai indah Rosé, sebelum dirinya merendah untuk mensejajarkan tubuhnya dengan wanitanya itu.

"Kau sangatlah mesum!"

"Aku ini pria normal, wajar jika aku mesum, terlebih dengan wanitaku sendiri"

"Aish, yasudah, suruh Taemin dan June untuk pergi dari tempat ini, aku malu!"

Jimin menarik salah satu sudut bibirnya, ia segera berbalik, menatap tajam ke arah Taemin dan June bergantian, sebelum akhirnya ia mengusir mereka berdua untuk segera pergi menjauh dari jangkauannya dan Rosé. Setelah selesai, barulah ia kembali menghadap ke arah Rosé. Mengganti airmukanya yang garang, menjadi sangat lembut dan berperasaan.

"Mereka sudah pergi"

"Aku tahu!"

"Lalu, kenapa kau tak menciumku?"

"Astaga, aku masih sangat malu! Kau sungguh tidak pengertian denganku, huh!"

"Kenapa malu? Kita sudah sering berciuman sebelumnya, Roséanne"

"Kau tak mengerti perasaan para wanita!"

"Ya, aku memang tidak mengerti. Coba kau jelaskan kepadaku!"

MY ONLY DIRECTION | Jirosé ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang