♔︎ | Chapter 12

927 160 52
                                    

"Maaf Roséanne, mau tak mau, janin itu harus segera dimusnahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf Roséanne, mau tak mau, janin itu harus segera dimusnahkan.."

"Tidak! Aku tidak mau!!'

"Tapi ini untuk kebaikanmu, ayah hanya ingin melindungimu, Roséanne!"

"Aku tidak mau, yah! Aku mohon jangan lakukan itu!"

"Maafkan aku, Roséanne. Ayah tak mau kehilanganmu, jadi tolong, dengarkan ayah kali ini"

Rosé menoleh ke arah Baekhyun, pria yang sedari tadi hanya diam tanpa berniat untuk membelanya, padahal Rosé sangat yakin, Baekhyun pasti sudah mendengar jelas semua hal yang diperdebatkan olehnya dan Jaehyun

"Bagaimana dengan bulu merpati biru itu? Aku dan Jimin bahkan sudah melakukan ritual penyelarasan jiwa, dan seharusnya itu tak menjadi masalah untukku, karena aku dan Jimin sudah bersatu dalam ikatan yang sama"

"Bulu merpati biru?"

"Ya, Baekhyun yang memberitahu ku perihal hal itu. Bukankah seharusnya ayah tahu tentang ritual itu?"

Jaehyun memijat keningnya, setelah bertahun-tahun ia memantau putri semata wayangnya ini. Namun nyatanya, masih saja ada satu hal yang ia lewatkan darinya

"Kenapa kau sangat yakin kalau ritualmu itu akan berhasil, Roséanne?"

"Kenapa ayah tanya seperti itu? Kau sendiri seharusnya sudah tahu apa jawabannya"

"Kau tahu, menjalankan ritual itu dapat mempersingkat hidupmu, Roséanne. Kau bukan wanita biasa, kau seorang wanita yang terkena kutukan!"

Baekhyun membulatkan matanya, ia reflek menoleh ke arah pria itu dengan tatapan tak percayannya, "Ayah! Kau—"

"Tak apa, Baekhyun. Aku sudah tau"

Rosé mengusap pelan perutnya, mencoba menguatkan dirinya agar ia tetap bisa memperjuangkan hidup janinnya yang dipertaruhkan disini

Memang ini sangatlah diluar dugaannya, hamil disaat satu per satu kebenaran yang dirahasiakan darinya mulai terkuak secara perlahan, ditambah, hubungannya dengan Jimin yang tidak sedang baik-baik saja sekarang. "Bukankah ayah pernah memiliki seorang wanita yang ayah cintai?"

"Roséanne, dengar, ini bukan saat yang tepat untuk—"

"Ayah tentu pernah dihadapkan dengan pilihan yang sulit untuk ayah putuskan bukan?"

Perlahan Rosé bangkit dari duduknya, ia berjalan mendekat ke arah Jaehyun. Sebelum akhirnya ia bersimpuh dibawah kaki sang ayah, diikuti dengan derai air matanya yang mengalir tanpa henti

Rosé peluk erat kaki Jaehyun tanpa memperdulikan statusnya sebagai seorang putri yang tak pantas melakukan hal ini kepada siapapun itu, termasuk ayahnya sendiri, "Jika dulu ayah memilih aku dibandingkan ibu, kenapa sekarang ayah tak bisa lakukan itu juga kepadaku? Janin ini cucu ayah, darah dagingku!"

MY ONLY DIRECTION | Jirosé ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang