♔︎ | Chapter 4

1.3K 186 27
                                    

"Roséanne, berhentilah berhubungan dengan raja Regrak itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Roséanne, berhentilah berhubungan dengan raja Regrak itu"

Rosé menghentikan aktivitasnya, membuat suapannya tertahan. Tangannya reflek mencengkram kuat sendok emasnya, tanda ada lonjakkan yang tengah ia tahan di dalam dirinya sendiri saat ini.

Dengan sangat anggun, Rosé meletakan kembali sendok makannya. Mempusatkan arah pandangnya ke arah Jaehyun, sang ayah yang belakangan ini, selalu memberikan ultimatum kepadanya mengenai hubungannya dengan Jimin.

"Maaf ayah, apakah harus kita bahas masalah ini disaat kita tengah makan siang?"

"Kapanpun aku akan membahasnya, karena kau, putriku yang paling keras kepala dan sulit dibilangi, Roséanne. Aku hanya ingin menyadarkanmu, agar kau tak salah mengambil langkah"

Baekhyun masih diam, tanpa sedikit pun ingin menyuarakan pendapatnya. Ia bukannya tak peduli, hanya saja, Baekhyun tengah mempelajari situasi, agar nanti dirinya tak salah mengambil tindakan untuk melerai keduanya.

Sementara Jaehyun, pria itu masih mengeraskan rahangnya, dan memusatkan penuh arah pandangnya pada Rosé. "Aku sudah mengirimkan surat peringatan kepadanya, ini sudah kedua kalinya aku mengultimatum raja Regrak itu agar tak berani mendekatimu lagi, putriku. Tapi, jika kalian tak mau mendengar, maka terpaksa, aku akan mengibarkan bendera perang kepada Regrak"

Gigi Rosé menggertak, "Kenapa ayah selalu melarangku berhubungan dengan, Jimin? Aku mencintainya, ayah. Sungguh. Aku bahagia dengannya"

"Kau terlalu naif, putriku"

"Bukan aku yang terlalu naif, tapi ayah yang tak pernah mau melihatku bahagia"

"Omong kosong apa itu, Roséanne? Ayah tak mungkin melakukan itu untukmu"

"Tapi memang seperti itu kenyataannya, ayah selalu menolak apa yang aku mau, ayah selalu menentang apa yang aku ingin. Selama hidupku, aku selalu menuruti semua yang ayah titahkan kepadaku, tak ada satupun yang aku tolak ataupun aku tentang, karena aku tau kau ingin yang terbaik untukku"

"Lalu, kenapa sekarang kau tak mau mendengarku? Kau tau aku selalu memberikan yang terbaik untukmu"

"Tapi tidak dengan ini, ayah. Kau sudah kelewatan batas, kau sudah masuk terlalu jauh ke dalam hidupku. Kau mengacau semua yang sudah menjadi tujuan hidupku, kau terlalu ikut campur, ayah"

"Aku melakukan ini karena aku menyayangimu, putriku"

"Ayah mengekangku, bukan menyayangiku"

Jaehyun mengebrak meja, membuat Rosé terkejut. Matanya berkaca, bahkan nyaris menangis. Tangannya saling bertaut, guna menguatkan satu sama lain.

Baekhyun yang sedari tadi terlihat tenang dan tak mau ikut terlibat, kini mulai menegakkan tubuhnya, menatap kedua orang yang tengah bersitegang di dalam meja makan.

"Kalian semua bisa pergi meninggalkan kami bertiga!" seru Baekhyun, kepada para pelayan Istananya.

Sorot mata tegas Baekhyun, berkali-kali menyorot Rosé lalu Jaehyun, bergantian. "Ayah, maafkan aku. Tapi aku sependapat dengan saudariku. Kau sudah terlalu jauh mencampuri urusannya, ayah"

MY ONLY DIRECTION | Jirosé ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang