o n e

12K 1K 43
                                    

Sinar matahari yang terik di pagi ini berusaha masuk ke kamarku melalui tirai jendela berwarna putih tulang ini. Dan suara alarm yang keras dapat membuatku terbangun hanya dengan satu kali bunyi. Jangan salahkan aku, bila dasarnya aku memang tipe orang yang sangat mudah untuk terbangun. Aku terbangun dan melihat keadaan sekitar seraya mengumpulkan nyawaku.

Segera kulangkahkan kakiku menuju lemari pakaian dan mengambil pakaian keseharian ku. Setelah itu, aku masuk ke dalam kamar mandi dan memulai rutinitas ku saat di kamar mandi. 

Berendam dengan sabun kesayanganku, serta mainan yang berbentuk ayam. Terdengar sangat ke kanak-kanakan memang. Tapi inilah aku. Gadis berusia 20 tahun yang sangat menyukai hal-hal yang berbau lucu serta menarik.

30 menit sudah berlalu dan kini saatnya aku bersiap untuk mata kuliah pertamaku dihari ini dan tidak lupa menggunakan jam tangan berwarna hitam yang ku beli tempo hari. Kuharap Mr.Kingsley sangat memaklumi ku jika aku terlambat. Bukan kah itu terlihat lucu ketika aku datang ke kelas terlambat dengan alasan "Maafkan aku Mr.Kingsley. Aku datang terlambat karena terlalu lama berendam dan mandi bersama mainan ayam-ayam ku". Well, aku tidak sebodoh itu untuk menggunakan alasan terlambat.

**
Suara dentuman langkah kakiku terdengar jelas di lorong menuju kelas yang sepi ini. Di bagian kanan ku tampak kelas yang lain sudah memulai jam pelajarannya. Dan entah mengapa aku dapat merasakan seperti sesosok orang yang sedang mengikutiku. Di depanku terdapat pintu yang terbuat dari kaca untuk masuk ke dalam kelas ku. Ini semua lebih terasa buruk ketika aku melihat sesosok laki-laki yang jauh lebih tinggi dariku sedang berdiri di belakangku.

Aku menepis pikiran tersebut dan berusaha memberanikan diriku untuk melihat ke arah belakang. Itu semua tidak ada apa-apa. Sesosok laki-laki yang lebih tinggi dariku itu tidak ada. Atau mungkin kah ini hanya sebuah pemikiran ku yang artinya itu tidak nyata? Sejujurnya, nafasku terasa berhenti sesaat dan keringat mulai muncul keluar dari pelipis ku.

Sekitar sepuluh menit ku tenangkan diriku sendiri dan mulai mengetuk pintu kelas dan bertemu dengan Mr.Kingsley.

Ku ketuk pintu kelas sebanyak tiga kali dan muncullah Mr.Kingsley lengkap dengan semua teman-teman di kelas memandangi ku. "Kau terlambat 40 menit."

"Aku tahu itu," ucapku dengan malas

"Apa alasan mu datang terlambat kali ini, Ms.Galena?"

Haruskah ku ceritakan sejujurnya? Kurasa tidak.

"Itu semua ulah adikku saat dia mencoba menjahili ku dengan mematikan aturan alarm yang sudah ku pasang."

"Bukan kah kau tidak mempunyai adik?"

Sial. Kurasa aku salah menggunakan alasan untuk kali ini.

"M-maksudku adik sepupu ku. Ya, adik sepupuku. Dia menginap di apartment ku untuk beberapa hari kedepan karena orang tuanya pergi keluar kota dan dititipkan kepadaku," Ucapku setenang mungkin untuk membohongi Mr.Kingsley. Ini adalah alasan yang sangat bagus. Dan aku merasa bangga pada diriku sendiri.

"Baiklah. Silahkan duduk di tempat mu. Ku peringatkan kau agar tidak datang terlambat lagi saat pelajaranku." ucap Mr.Kingsley dan aku hanya menganggukan kepala seraya berjalan ke tempat kursi ku.

Sungguh membosankan mendengarkan celotehan Mr.Kingsley. Karena merasa bosan, ku arahkan padangan ku menuju seisi kelas, dan terakhir ke arah jendela kelas yang tidak tertutupi oleh tirai. Namun secara tiba-tiba, suara khas jam berbunyi terdengar oleh seisi kelas. Dan aku baru mengetahui sesuatu. Bahwa suara jam tersebut berasal dari jam tangan ku. Jam tangan ini akan berbunyi pada pukul 10.00 pagi. Apa mungkin bunyi ini adalah pengaturan dari jam itu sendiri?

Ku pandangi jam berwarna hitam ini terus menerus. Ku pikir ini tidak ada yang aneh. Hanya sebuah jam yang berbunyi disaat pukul 10 tepat. Ku tepis pikiran tersebut dan aku lebih memilih melihat ke arah jendela. Namun, aku melihat sesosok itu lagi. Sosok laki-laki yang ada saat sebelum aku masuk kelas. Aku bisa melihat jelas rupa lelaki tersebut walau dari samping. Dia menggunakan kaus putih polos yang ditambah dengan jaket kulit hitam, celana jeans hitam serta sepatu berwarna hitam.

Oh sial. Aku terlalu lama melihat ke arahnya sampai-sampai lelaki tersebut menatap tajam ke arah mataku. Dari caranya mentap ke arah ku itu sangat membuatku terintimidasi. Karena merasa sedikit takut, aku berusaha mengabaikannya dengan mencoba menulis. Setelah beberapa saat, sosok itu menghilang.

**

haii! maaf baru updatee hhehe. silent readers isn't cool.

vote&comment?thank youu:D

Tik TokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang