e l e v e n

5.2K 554 13
                                    

Zayn menggenggam tanganku secara erat, dan menaruh kepalaku pada rengkuhannya. Aroma parfum pada tubuhnya sangat tercium pada pernafasanku. Tekstur tubuhnya yang sedikit dingin cukup terasa di kulitku. Aku merasa nyaman berada di dekatnya.

Dagu Zayn menempel pada puncak kepalaku, dan masih dalam posisi memelukku. "Apa kau lelah? Aku akan mengantarkanmu kembali ke apartement jika kau merasa lelah,"

Aku menggeleng sebagai jawaban. "Aku tidak lelah, Zayn. Dan aku tahu, kaulah yang merasa lelah."

Kulepaskan diriku dari rengkuhannya. "Kau tidak bisa berbohong padaku, Zayn. Dan sekarang, lebih baik kita kembali ke apartment dan aku akan memasakkanmu untuk makan siang."
**

Sesampainya di apartementku, aku segera memasak makanan untuk makan siangku dengan Zayn. Dan setelah selesai membuatnya, aku segera menaruhnya diatas piring polos berwarna putih.

"Ini makan siangmu, Zayn."

Zayn segera mengambil sendok, dan mulai menyantapnya. "Cass? A-aku ingin memberitaukan sesuatu."

Aktivitas makanku terhenti ketika Zayn berbicara. Dan entah mengapa, nada bicaranya terkesan sangat serius. "Apa ini tentang jam tanganku?"

"Kurasa--ya. Dan kuharap, kau siap menerimanya,"

Zayn segera menarik nafasnya perlahan, "Wanita berjubah hitam tersebut yang selalu datang kepadamu, dia adalah pemilik jam tersebut pada tahun 1975."

Aku tidak mampu berkata-kata lagi, dan lebih memilih untuk berdiam diri. Dan tetapi, bagaimana Zayn bisa mengetahuinya?

"B-bagaimana bisa kau mengetahuinya?"

Zayn menatapku kedua mataku secara intens. "A-aku. Entahlah, semua ini terlalu rumit, Cassandra. Yang perlu kau tahu, aku akan menjagamu, dan sekaligus membantumu."

"Kau selalu berkata seperti itu, Zayn. Dan--bisakah kau melanjutkan tentang wanita berjubah hitam tersebut?" Pintaku pada Zayn.

"Dia mempunyai nama, Cassandra. Wanita berjubah hitam tersebut lebih dikenal sebagai Woman of Death. Dan kurasa, kau tentu pernah melihatnya, bukan? Dan kau tidak perlu cemas. Semua yang kau rasakan itu hanya terjadi di dalam alam bawah sadarmu. Dia tidak ada di dunia ini, Cassandra. Tetapi, dia menetap pada alam bawah sadarmu."

Aku semakin tidak mengerti dengan arah pembicaraanku dengan Zayn saat ini. Dan itu artinya, aku selalu merasakannya di alam bawah sadarku? Tapi bagaimana dengan yang terjadi saat aku berada di kampusku?

"Apa kau yakin, Zayn? Bagaimana yang terjadi saat aku berada di kampusku? Dan kemudian dosen penggantiku digantikan oleh sebuah dosen baru. Dan kemudian semuanya terjadi dengan begitu cepat. Aku bisa merasakan itu terasa seperti nyata. Woman of Death mencekikku. Dan dia melukai sekitaran tanganku. Dia menginginkan jam ini, Zayn!"

Zayn mulai mengusap jemari tanganku dengan perlahan, dan kemudian memelukku secara erat. Zayn berusaha menenangkan ku. Dan disaat Zayn memelukku, ia mendekatkan bibirnya ke arah telingaku untuk berbisik. "Percayalah padaku, Cassandra. Woman of Death tidak nyata. Ia hanya datang kepadamu di dalam alam bawah kesadaranmu. Dan maka itulah kau bisa merasakannya sangat nyata."

Aku mendongakkan kepalaku untuk menatap mata Zayn. Tersirat rasa lelah, serta sedih pada mata Zayn. "A-aku mencintaimu, Zayn. Dan kuharap, kau tidak akan pernah meninggalkanku."

Aku merasa Zayn sedikit terkejut dengan perkataanku. Namun, Zayn masih mengeratkan pelukannya untukku. Zayn mengecup singkat dahiku, dan mengaragkan bibirnya di telingaku untuk berbisik.

"Jika aku bisa, aku tidak akan meninggalkanmu, Cassandra."
**

tahek ini apa astaga:')
dikit lagi mau epilog HAHAHA
vomments ayo vomments:)x

oiyaa! cover baruu yaayy dari psych0rny  !!:D follow&read her fanfiction okay:D

Tik TokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang