Aku berusaha menenangkan diriku sendiri dengan cara menutup mata selama beberapa detik, dan berharap ini semua hanyalah sebuah mimpi yang ku dapat. Aku sangat-sangat membutuhkan Zayn saat ini.
Wanita berjubah hitam tersebut semakin mendekat ke arahku. Ini kedua kalinya aku bertemu dengannya. "A-apa yang kau mau dari diriku?"
Tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari bibir wanita berjubah hitam itu. Aku semakin merasa ketakutan. Dan semua itu ditambah dengan suasana yang berubah. Seketika langit menjadi sangat gelap, dan angin berhembus kencang menerpa kulitku. Sekelibat bayangan terlihat saat aku menatap lurus ke depan. Dan disini tidak ada lagi Ms.Savannah. Aku yakin seratus persen bahwa wanita berjubah hitam itu menyamar sebagai dosen baru.
Wanita berjubah hitam itu tersenyum miring ke arahku. Bahkan senyuman miringnya sangat-sangat lebar sehingga menimbulkan luka sobekan pada ujung bibirnya. Ini sangat mengerikan.
"Kau sudah menggunakannya beberapa kali. Dan aku merasa terusik dibuatnya,"
Aku mulai mencerna kalimat yang terlontar dari mulut wanita berjubah hitam itu. Apa selama ini aku pernah melakukan hal yang bisa mengundang makhluk halus untuk datang?
Ku tarik nafasku berat dan membuangnya secara perlahn, "Jika kau merasa aku mengusikmu, lalu katakanlah hal apa yang dapat membuatmu terusik,"
Aku tidak lagi menglihat wanita berjubah hitam itu di depanku. Kemana perginya wanita itu?
Ku edarkan pandanganku ke arah sekitar. Dan semuanya kosong. Aku berada disebuah tempat yang sangat banyak terdapat rerumputan basah, dan pepohonan yang kering. Suasana mencekam ini mampu membuat pikiranku memikirkan hal-hal aneh.
"AKU TIDAK TAU APA KEINGINAN MU! DAN SAAT INI KAU YANG MEMBAWA KU KE TEMPAT INI. KATAKANLAH YANG INGIN KAU SAMPAIKAN. AKU BENCI JIKA--"
Tap, tap, tap.
Ucapanku terputus karena aku mendengar suara derapan langkah kaki sebanyak tiga kali. Aku melihat ke arah belakang. Tidak ada siapapun disini. Dan secara tiba-tiba, angin kencang serta awan berwarna kehitaman terlihat jelas di depan mataku.
Oh, Tuhan. Lepaskan aku dari penderitaan ini. Aku sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi saat ini.
Entah ini hanya perasaanku atau memang benar adanya. Aku merasa disekitar leherku terasa semakin panas dan aku semakin kesulitan bernafas. Dengan sekuat tenaga, aku mengusap leherku perlahan. Tidak ada luka apapun di leherku. Namun, aku tetap merasakan rasa panas yang menjalar sampai ke tanganku. Dan aku yakin bahwa ini adalah perbuatan wanita berjubah hitam tersebut.
"Lehermu sungguh sangat menggodaku untuk melukainya,"
Suara bisikan tersebut jelas sangat terdengar di kedua telingaku. Aku berusaha memutar tubuhku ke belakang untuk melihat apa yang terjadi. Ku kepal kedua tanganku untuk sekedar membuatku terkejut agar aku bisa sedikit bertenaga.
Ku putar tubuhku ke arah belakang, dan aku tidak dapat menahan tangis yang ada di pelupuk mataku. Wanita berjubah hitam tersebut ada di depanku dan hanya berjarak tiga centimeter dari wajahku. Jari-jari tangannya yang berhiaskan darah itu menyentuh sekitar leherku dan mengusapnya perlahan. Aku hanya bisa pasrah dibuatnya.
Namun, tidak hanya itu, Kini ia mengambil tangan kiriku dan mengusap jam tangan hitamku perlahan. Secara tiba-tiba, jam yang awalnya berwarna hitam kini berubah menjadi warna darah. Dan tali jam tersebut berubah menjadi daging.
"A-apa kau m-menginginkan jam ini?" tanyaku perlahan dan aku menunduk. Aku tidak berani menatap wajahnya yang penuh sayatan dan luka.
"Kau benar, Sayang. Kau telah membeli ini, dan itu artinya kau telah berani mengusikku,"
Tubuhku semakin lemas tidak berdaya karena saat ini pikiran serta jiwaku tidak tenang. Dan itu ditambah dengan perutku yang kosong.
Wanita berjubah hitam tersebut memandangiku dan kemudian memegang leherku dengan kedua tangannya. Kuku-kuku panjangnya sangat terasa menusuk di kulit leherku. Aku meringis pelan karena lama kelamaan aku merasakan perih.
Aku menahan rasa sakitku dan berusaha menyerangnya dengan cara memukulnya menggunakan tangan kananku yang sudah terkepal. "B-berhentilah menyakitiku. Persetan denganmu!" Ku layangkan satu pukulan yang tepat mengenai sekitar pipinya.
Dan setelah aku berhasil memukul wanita berjubah hitam tersebut, seketika pandanganku menjadi kabur, tubuhku lemas, tidak bisa merasakan apapun, dan semuanya berubah menjadi gelap.
**
gantung lagi HAHAAH
sorry for late update karena..gue stuck. oke stuck di part selanjutnya. I really need ur vomments bc it means so muchperasaan gue aja apa gimana, kok ff ini ngelantur banget kayaknya. menurut kalian aneh ga? sempet mikir mau ngapus sih hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Tik Tok
Terror"Aku ingin membeli jam tangan ini." "Baiklah. Tetapi aku hanya memperingatkanmu untuk berhati-hati." Sebuah jam tangan berwarna hitam ini selalu melekat di pergelangan tanganku kemanapun aku pergi. Entah mengapa aku selalu merasakan kehadiran seseor...