4|| Little Princess📍

22.4K 1.5K 6
                                    

⚠ WARNING ⚠
Typo Bertebaran

«««««

Happy Reading 💃

«««««

3 hari berlalu sejak Ariel terjatuh.

Tak

Tak

Tak

Bunyi sepatu mungil Ariel yang berlari memenuhi lorong kerajaan.

"Putri tunggu Ema... Hahh hahh sebenarnya putri mau kemana?? "

"Ariel mau papa."

Ariel pun sampai di ruang kerja khusus Xavier.

"Paman.. Apa papa ada didalam? "

"Ah maaf putri tapi yang mulia saat ini sedang berdiskusi dengan para menteri diruang tahta. "ucap salah satu penjaga.

"Ohh gituu ya emm.. Ema apa Ema tahu dimana ruangan tahta? "

"Tahu putri, apa putri mau kesana? "tanya Ema was was karena saat ini Xavier sedang mendiskusikan sesuatu yang penting btw iya tahu dari Edgar suaminya.

"Iya.. Ayo antar Ariel ke papa Ema."ajak Ariel semangat.

Ema hanya mengangguk pasrah pada putri junjungannya.

Ema dan Ariel pun sampai diruang tahta. Salah satu penjaga yang melihat Ariel tampak akan memberitahukan kedatangannya.

Ariel pun dengan sigap mengangkat tangannya sambil menggelengkan kepalanya kuat, mengisyaratkan agar jangan memberitahukan kedatangannya.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka membuat ruangan yang tadinya ribut oleh debat menjadi senyap seketika. Siapa gerangan yang berani membuka pintu disaat seperti ini apalagi tidak memberitahu terlebih dahulu.

Ctak

Perempatan muncul didahi Xavier, matanya menatap tajam + menusuk bersiap mengeluarkan laser. Akan tetapi tatapan itu tidak berlangsung lama, tatapannya berubah menjadi lembut ketika..

"PAPA... "Ariel berlari menuju Xavier penuh semangat tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

Xavier bangun dari singgasananya dan membuka kedua tangannya untuk menyambut putri imutnya itu.

Ariel yang melihat sang papa membuka kedua tangannya tanpa ragu ia menubrukan tubuhnya.

"Kenapa berlari princess... Bagaimana jika kejadian 3 hari lalu terjadi lagi hm? "tanyanya lembut sambil mengangkat Ariel ke pangkuannya.

"Hehe maaf papa. "Ariel pun memeluk erat tubuh kekar papanya.

"Paman semua.. Maaf ya Ariel mengganggu rapatnya. "ucap Ariel

"Tidak apa apa putri. "ucap mereka serentak.

"Ah iya.. Papa Ariel mau pergi ke festival di desa boleh ya. "Ariel mengeluarkan puppy eyes andalannya.

Pipi Xavier sedikit memerah melihat tingkah menggemaskan putrinya.

"Hm boleh asal dengan kakakmu. "

"Tapi kan kakak sibuk semua.. Bahkan Ariel sendirian dari pagi. "

"Tapi kakak kedua mu tidak.. Pengawal panggil Samuel kemari! "

"Baik yang mulia. "

Sambil menunggu sang kakak Ariel menyenderkan kepalanya pada Xavier.
.
.
.
.
.
Tak lama Samuel pun datang dan memberi salam pada Xavier.

"Apa yang ingin ayah sampaikan padaku? "tanyanya.

"Sore ini kamu bebas kan? "

Samuel hanya mengangguk.

"Temani adikmu, ia ingin pergi ke festival di desa. "

"Baik ayah... Kemarilah princess. "

Ariel pun turun dari pangkuan Xavier dan menghampiri Samuel.

"Kakak gendong.. "pinta Ariel sambil mengulurkan kedua tangannya pada Samuel.

Samuel pun menggendong koala Ariel dan berjalan keluar meninggalkan ruangan tahta.

"Dadah papa.. Terimakasih sudah ijinin Ariel"Ariel melambaikan tanganya dan di balas dengan senyuman oleh Xavier.

Setelah Samuel dan Ariel keluar merekapun melanjutkan diskusi yang sempat tertunda.
.
.
.
.
.

Di Festival

"Wahhh ramai sekali... Kakak ayo kesana. "ajak Ariel pada sebuah kedai mie.

"Hm ayo. "Samuel menggenggam tangan Ariel dan pergi menuju kedai mie.

Orang orang dikedai yang melihat putri dan pangeran kerajaan mereka langsung berdiri memberi salam.

Samuel hanya mengangguk dengan tatapan datar sedangkan Ariel hanya menatap mie dengan berbinar.

Samuel yang melihat tatapan bersinar Ariel hanya terkekeh dan ia memesankan mie untuk mereka.

Tak lama mie pun datang, Ariel dengan semangat memakan nya sampai kuah mie itu belepotan kesana kemari.

"Pelan pelan baby.. Tidak akan ada yang merebutnya darimu. "ucap Samuel sambil menghapus noda kuah di wajah Ariel.

"Kakak mie ini sangat enak... Ariel belum pernah memakan yang seperti. "

"Ya sudah makanlah yang banyak.. Minta tambahlah Jika masih kurang."ucap Samuel sambil mengelus rambut halus Ariel.

Sedangkan pemilik kedai sangat senang ketika putri junjungannya mengatakan mie yang ia buat sangat enak.

Setelah selesai memakan mie, Ariel dan Samuel berkeliling festival mencoba apa saja yang menurut Ariel menarik.
.
.
.
.
.
Malam pun tiba Ariel dan Samuel sampai di istana dengan Ariel yang tertidur dipelukan Samuel yang menunggang kuda.

"Apa yang terjadi pada Ariel. "tanya Axel ketika melihat Ariel yang digendong.

"Ia hanya tertidur akibat kelelahan bermain. "jelas Samuel.

"Hmm.. Bawalah ia ke kamar ini sudah malam."

Samuel pun pergi ke kamar sang adik dan membaringkan nya perlahan agar ia tidak bangun.

"Tidur lah yang nyenyak baby.. Selamat malam. "

Cup

Samuel mencium kening Ariel dan berjalan keluar menuju ke kamarnya.

«««««

To be continued

«««««

JANGAN LUPA PENCET BINTANG DAN COMMENT

Jangan bosan membaca cerita ini yeee

See you next chapter

Bye bye 👋

LITTLE PRINCESS (Tidak Dilanjut)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang