Part 9

2.6K 289 31
                                    


Ansara membuka matanya, dia melihat kerah samping dimana laki-laki pertama yang menyentuhnya tertidur pulas, tadi mereka berdua langsung tertidur karena kelelahan setelah melakukan malam pertama bagi mereka. Ya Ansara telah menyerahkan mahkota_nya pada laki-laki yang tidak pernah membalas cintainya. Gila. Memang. Ansara sudah gila rela memberikan barang berharga yang seharusnya dia berikan pada suami halal nya kelak. Karena cinta nya pada Kevin dia nekad berbuat bodoh, dia hanya ingin menjadi wanita pertama yang di sentuh oleh laki-laki berusia 32 tahun itu.

Beberapa jam yang lalu

"Kamu gila, saya tidak mau" Kevin tidak habis pikir dengan jalan pikiran gadis ini.

"Kalau uncle tidak mau aku akan terus  menggangu uncle." Ansara mengusap rahang kokoh Kevin.

"Ansara hentikan, kamu tahu saya akan segera menikah" Ansara tidak menghentikan aktivitasnya, malah tangannya kini membelai wajah Kevin yang sedikit di tumbuhi bulu-bulu.

"Jangan seperti ini Ansara, kamu seperti wanita penggoda murahan" walau mulutnya mengatakan berhenti tapi Kevin tidak berusaha menolak sentuhan Ansara di wajahnya.

"Ya aku menjadi wanita murahan karena uncle" Entah kemana akal sehat Ansara. Hatinya sudah sangat sakit Kevin selalu menolaknya. "Aku sakit hati uncle selalu bilang aku bocil. Malam ini aku akan tunjukan kalau aku bukan bocil lagi" sungguh saat ini Ansara seperti wanita murahan yang menjajakan tubuhnya pada laki-laki hidung belang.

"Tidak Ansara. Apa tidak ada cara lain. Ini salah. Kenapa kamu tidak mencari laki-laki lain saja" Kevin berusaha menjaga akal sehatnya, Ansara hanya anak kecil yang masih labil, dia tidak boleh tergoda gadis kecil ini.

"Aku maunya uncle" Ansara lalu berdiri. "Anggap saja ini latihan sebelum uncle melakukan malam pertama dengan tante Alya"

"Tidak, kita tidak boleh melakukan ini. Terserah kalau kamu mau terus menggangguku juga, saya tetap tidak akan menuruti syarat kamu" Kevin kemudian berjalan menuju pintu keluar. Dia laki-laki normal, dia takut tergoda oleh Ansara, Kevin akui tubuh Ansara sempurna tidak kecil tidak terlalu besar juga, walau usianya baru menginjak sembilan belas tahun.

"Uncle" Ansara mencekal pergelangan tangan Kevin saat laki-laki itu hendak membuka pintu, membuat Kevin membalikkan badannya.

Tanpa aba-aba Ansara langsung menjinjitkan kakinya untuk mengecup bibir Kevin. Dia tidak membiarkan Kevin melepaskan ciumannya. Semakin lama ciuman Ansara semakin dalam. "Aku mohon jangan pergi" bisik Ansara di telinga Kevin.

"Aku janji setelah ini aku tidak akan menampakkan diriku lagi di hadapan uncle. Jika suatu hari kita bertemu, anggap saja malam ini tidak pernah terjadi." Ansara kembali mengecup bibir Kevin. Dia tahu laki-laki di hadapannya ini mulai tergoda.

"Kamu yakin ingin melakukannya dengan saya?" Ansara mengangguk.

"Uncle tenang saja, aku sudah membeli pil pencegah kehamilan, nanti aku akan meminumnya." Memang Ansara sudah menyiapkan hari ini dengan sangat matang. Termasuk membeli pil pencegah kehamilan.

"Jangan salah kan saya, kamu yang menggoda saya, dasar anak nakal." Akhirnya pertahan Kevin runtuh. Hanya karena ciuman seorang yang dia anggap anak kecil dirinya menjadi lemah, Kevin tidak dapat menolak Ansara. Malam ini dia ikut-ikutan gila karena rayuan Ansara. Kevin membopong tubuh Ansara dan merebahkan tubuh itu di atas ranjang king size yang ada di kamar ini.

"Kamu benar-benar ingin melakukannya" Ujar Kevin, sekarang laki-laki itu sudah berada di atas tubuh Ansara.

"Iya" Ansara menutup matanya seraya mengangguk pelan.

"Ini yang pertama buat saya" Ujar Kevin kemudian mencium setiap bagian tubuh Ansara. Seketika dia melupakan calon istrinya yang sedang mencari dirinya.

'Aku tahu, itu sebabnya aku ingin menjadi yang pertama, aku yakin kamu tidak akan pernah melupakan malam ini ' batin Ansara. Dia sangat menikmati setiap sentuhan yang Kevin berikan di setiap inci kulitnya.

"Uncle" ujar Ansara dengan suara serak, saat dia melihat Kevin siap memasuki dirinya.

"Kamu takut" Kevin menatap lekat gadis di bawah tubuhnya ini. Gadis?. Mungkin dalam beberapa detik kedepan gadis ini akan menjadi seorang wanita. Keduanya sudah sama-sama di selimuti kabut gairah saat ini, sehingga mereka lupa jika yang mereka lakukan itu salah.

"Saya akan hati-hati." Dan malam ini mereka melakukannya dengan keadaan sadar tanpa pengaruh obat atau semacamnya.

Tanpa mereka sadari, malam ini akan mengubah hidup mereka di masa yang akan datang.

********

Ansara menatap pil di tangannya, dia belum meminumnya.

"Apa aku harus meminumnya sekarang, tapi aku tidak akan melakukannya lagi." Ansara bimbang antara minum pil itu atau tidak. "Enggak usah deh"  lagipula mereka melakukannya hanya malam ini, walau tadi berkali-kali hingga mereka benar-benar merasa tidak punya tenaga lagi.

"Semoga tidak terjadi apa-apa" Ansara memasukkan kembali pil itu ke dalam tasnya.

Dia akan pergi ke kamar salah satu sepupunya di samping kamarnya ini. Dia harus pergi sebelum Kevin bagun.

"Selamat tinggal uncle, semoga bahagia" Ansara mengecup bibir Kevin dengan hati-hati takut snag empunya bangun.

Walau badannya terasa sakit apalagi di bagian area sensitive_nya, dia berusaha berjalan memakai kembali bajunya. Dia akan bersih-bersih di kamar sepupunya nanti.

"Terimakasih uncle karena sudah menjadikanku wanita pertama yang kau sentuh" ujar Ansara lalu pergi meninggalkan Kevin yang masih tertidur pulas.

*****

Cahaya matahari mulai menyinari bumi. Kevin masih betah bergulung di bawah selimut. Sepertinya tadi malam, malam terindah yang pernah ia lalui selama hidupnya.

Kevin terperanjat bangun saat tidak menemukan Ansara di sampingnya.

"Kemana anak itu. Siall" Kevin mengacak rambutnya prustasi. Dia melihat ada bercak merah di seprai, dan dia yakin itu milik Ansara.

"Dasar gadis bodoh. Kenapa aku ikutan bodoh. Ya Tuhan bagaimana kalau om Asgar tahu, aku yang sudah mengambil keperawanan putrinya nya"

"Ini salah Ansara, dia yang menggodaku"

"Gimana kalau terjadi sesuatu pada anak itu." Ada rasa takut juga ketika ingat dia selalu membuang cairan 'nikmat' itu di dalam rahim Ansara. Ya karena mereka melakukannya berulang kali hingga menjelang fajar.

"Ansara bilang dia minum pil. Semoga tidak membuahkan hasil." Kevin kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sebelum pulang ke rumah. Dia yakin ibunya akan marah karena semalam dia tidak pulang.

Bersambung

Part selanjutnya kita intip pengantin baru yuk.... haaaaa

29 Juni 2021
THB

My Twins Daddy ( Aldama Family seri 7) ( Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang