Part 15

2.4K 318 45
                                    

Kevin POV

Aku pikir menikah dengan gadis yang aku cintai hidupku akan bahagia, tapi ternyata aku salah. Lima tahun pernikahanku dengan Alya, aku sama sekali tidak merasakan kebahagiaan bersamanya, padahal ketika masih pacaran aku merasa sangat cocok dengannya. Selain dewasa dia juga mandiri.

Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku ini. Sejak malam itu, aku terus kepikiran bocah kecil yang sering menggangguku dari dulu,  siapa lagi kalau bukan Ansara Gaida. Bocah itu sudah menjungkir balikan perasaanku. Setiap kali berhubungan dengan istriku Alya, yang aku bayangkan hanya bocah itu, sehingga aku tidak pernah menikmati waktuku dengan Alya, di tambah Alya yang sering keluar kota membuat dia sibuk dan jarang ada waktu bersamaku. Aku merasa pernikahanku dengan Alya terasa begitu hambar. Dan selama lima tahun pernikahan kami tidak ada tanda-tanda jika Alya hamil, padahal aku sangat ingin menimang buah hatiku sendiri. Aku pernah bilang pada Alya untuk program hamil, tapi Alya menolak dengan alasan sibuk dengan pekerjaannya. Dia mengatakan jika Tuhan berkehendak kami pasti bisa punya anak, tidak harus mengikuti program hamil terlebih dahulu.

Selama lima tahun ini, nama Ansara selalu ada di benakku, aku tidak bisa melupakannya. Aku pikir setelah kepergiannya aku akan tenang menjalani rumah tanggaku dengan Alya tanpa ada yang mengganggu, tapi ternyata aku salah. Setelah Ansara pergi aku merasa ada yang kurang, seolah-olah dia membawa pergi separuh hidupku.

Sebulan setelah hari pernikahanku, aku pergi ke London untuk menemuinya, aku menurunkan gengsiku menemuinya terlebih dulu, aku tahu dia kuliah di London. Tapi aku tidak  menemukan nya di sana. Seminggu aku di London mencari Ansara dengan alamat yang aku dapat dari Lubna tapi aku tidak menemukannya. Semua keluarga nya bilang kalau Ansara ada di London dan tidak mungkin Lubna membohongiku dengan memberiku alamat palsu. Seminggu yang lalu aku kembali ke London tetap saja aku tidak menemukan Ansara di sana. Hingga saat ini aku belum mendengar lagi tentang dia. Aku sering menanyakan keadaannya pada keponakanku, mereka selalu bilang jika Ansara sedang kuliah di negeri Ratu Elizabeth dan dia baik-baik saja.

"Ansara dimana kamu bocah rese"

Kenapa aku merasa kehilangannya setelah dia pergi. Apa aku mencintainya?
Aku sendiri bingung dengan perasaan ku. Aku hanya ingin bertemu dengannya satu kali saja, aku ingin membuktikan jika aku tidak mencintai bocah itu.

"Permisi pak, jadwal bapak nanti siang pergi ke pengadilan" ujar Rangga asisten pribadiku.

"Baik, siapkan mobil saya. Saya akan pergi sendiri "

"Baik pak" Rangga lalu pergi dari ruangan ku.

Ya jadi aku memutuskan bercerai dengan Alya. Itu juga keinginan Alya, kami berdua merasa kalau kami sudah tidak cocok, tidak sejalan lagi. Jadi lebih baik kami berpisah. Aku dan Alya ingin berpisah secara baik-baik. Hari ini sidang putusan Hakim. Aku akan datang, aku ingin segera bebas. Untuk kedepannya belum ada list yang ku tulis. Aku akan mengikuti ke mana arah jalan hidupku setelah bercerai nanti.

×××

Aku sangat bahagia sekarang aku dan Alya sudah resmi bercerai. Soal harta aku memberi bagian yang memang menjadi hak Alya. Aku sempat kaget saat Alya  bilang kalau saat ini dia tengah hamil anak kekasihnya. Padahal selama menikah denganku, aku sangat berharap mempunyai anak di tengah-tengah kami. Tapi mungkin Tuhan belum mempercaya kami mengasuh titipannya.  Alasan kami bercerai salah satunya adalah Alya menjalin hubungan dengan salah satu aktor tanah air. Dia bilang padaku jika dia mencintai laki-laki itu, mereka sering bertemu di lokasi sehingga tumbuh rasa cinta di antara mereka. Aku tidak bisa melarangnya. Kalau dia memang bahagia dengan laki-laki itu aku akan melepaskan nya.

"Assalamualaikum, bunda" saat ini aku sudah berada di rumah orang tuaku.

"Waalaikum salam, ayo duduk. Bagaimana sidangnya" Tanya Bunda.

"Alhamdulillah bund. Semua sudah beres, sekarang aku seorang duda bund" aku tidak menyangka akan menjadi seorang duda di usiaku yang terbilang masih muda, haaa.

"Alhamdulillah. Jika itu memang yang terbaik buat kalian " awalnya bunda meminta ku mempertahankan pernikahanku, tapi setelah aku bilang aku dan Alya tidak bisa bersatu akhirnya bunda mengerti dan mendukung ku.

"Ayah kemana bund"

"Tadi ada urusan di rumah sakit"

"Jangan lama-lama menduda, segera cari pendamping lagi. Ayah sama bunda semakin tua, kami ingin menggendong cucu dari kamu " Selama ini bunda tidak pernah membahas tentang cucu di hadapan ku atau Alya, dia tidak ingin melihat kami sedih karena belum mempunyai anak.

"Mungkin aku memang yang tidak subur bund " Bunda terlihat kaget mendengar perkataan ku.

"Apa maksud kamu" bunda menatapku lekat.

"Alya sedang hamil sekarang, dia sedang mengandung anak kekasihnya "

"Apa"

"Iya, Alya sendiri yang bilang padaku" Tadi Alya bilang dia sedang hamil satu bulan. Aku dan dia sudah pisah ranjang sejak enam bulan lalu.

"Bunda tidak bisa ngomong apa-apa, semoga kamu mendapatkan istri yang benar-benar sayang padamu " Aku lalu memeluk bunda.

"Ameen"

"Terimakasih bund"

Bersambung

Kevin udah jadi duda nih wk wk wk

11 Juli 2021
THB

My Twins Daddy ( Aldama Family seri 7) ( Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang