Part 8

2.5K 291 46
                                    


"Mamah?" Asgar juga kaget mendengar istri mudanya memanggil salah satu tamu dengan sebutan 'mamah'.
Wanita yang Ran panggil Mamah itu nampak tak suka melihat Ran, yang tak lain putri kandungnya sendiri menikah dengan laki-laki yang dia incar sejak lama.

"Jadi kamu ibu kandung Ran, Retno?" Tanya Asgar pada Lidia. Ya Retno teman Asgar ternyata ibu mertuanya. Asgar sudah tahu dari dulu kalau ibu Ran pergi meninggalkan Ran dan ayahnya.

"Ya. Kenapa kamu lebih memilih bocah bau kencur di banding aku yang lebih segalanya dari dia As," ujar Retno. Lihat saja bertahun-tahun dia meninggalkan anaknya saat bertemu bukannya minta maaf malah dia  tidak suka bertemu Ran.

"Jaga ucapan kamu Retno, Ran lebih baik daripada kamu. Apa kamu tidak merindukan putri mu ini"

"Tidak, buat apa." Sungut Retno

"Mah" sungguh Ran tidak mengerti dengan jalan pikiran ibunya, kenapa dia tidak menyayanginya.
Sedari kecil ibunya akan melampiaskan kemarahannya pada Ran jika ayah Ran pulang kerja tidak membawa uang.

"Kau akan menyesel As, karena sudah menolakku" Retno lalu pergi meninggalkan putri dan menantunya. Retno akui hari ini Ran sangat cantik bak putri Cinderella, dan membuatnya merasa terkalahkan oleh putrinya sendiri.

"Kenapa Mamah tidak pernah menyayangi ku om " lirih Ran. "Mengucapkan selamat atas pernikahan ku saja tidak."

"Kamu tenang ya, saya akan selalu ada di sisi kamu. Saya tidak akan membiarkan orang lain menyakiti mu" Asgar menggenggam tangan istrinya.

"Makasih om"

"Pengantin ga boleh sedih dong, nanti orang-orang mengira saya Datuk Maringgi yang memaksa Siti Nurbaya menikah dengannya" canda Asgar membuat Ran tertawa.

"Ciyeee pangantin baru lagi ngomongin apa nih," Aaron datang bersama Mae. Mereka baru tiba di Jakarta. "Sepertinya sepupu baruku akan segera hadir nih" Aaron menggoda pamannya.

"Doain aja ya, semoga sepupu kamu cepat jadi" ujar Asgar membuat Ran merona malu. Dia jadi kepikiran malam pertama nanti. Apa Asgar akan memintanya malam ini.

"Selamat buat kalian berdua, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah " ujar Mae, lalu memeluk Ran.

"Terimakasih semoga kalian juga" Ran juga sudah mengenal Aaron dan istrinya. "Loh si kecil ga di ajak " Tanya Ran.

"Dia tidur kecapean" Aaron dan Mae serta anak mereka baru saja pulang berlibur.

"Kami kesana dulu ya"

"Ya selamat menikmati hidangan"

Acara demi acara terus berlanjut. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Dari tadi Ansara terus mencari keberadaan Kevin. Tadi dia melihat Kevin datang dengan calon istrinya. Malam ini dia akan menjalankan rencana yang telah ia susun dengan rapi. Tidak boleh gagal malam ini Kevin harus jadi miliknya.

"Uncle " Ansara memanggil Kevin yang sedang berbincang-bincang dengan tamu yang lain.

"Ansara ada apa" Kevin menghampiri Ansara. Sungguh dia juga rindu dengan gadis di hadapannya, hampir dua bulan Ansara tidak pernah mengganggu nya lagi.

"Aku mau ngomong tapi ga di sini, ayo ikut aku" Kevin lalu pamit pada temannya dan dia mengikuti Ansara.

"Kita mau kemana" ujar Kevin. Pasalnya Ansara membawa dia ke lantai atas hotel ini. Ansara tidak menjawab, gadis itu juga sebenarnya takut jika rencananya gagal.

Mereka tiba di depan sebuah kamar di lantai 20 hotel ini. Ansara memang meminta ayahnya memberi dia kamar untuknya sendiri untuk malam ini.

"Kenapa kita kesini, cepat katakan kamu mau ngomong apa, saya harus pergi" ujar Kevin, seperti biasa jika sedang bersama Ansara, dia akan berbicara dengan nada dingin dengan gadis itu. Padahal hatinya merindukan Ansara.

"I love you, uncle" Ansara lalu mendekati Kevin.

"Saya tahu dari dulu kamu selalu mengucapkan itu." Kevin tertawa. Dia sudah bosan dengan kata cinta yang selalu Ansara ucapkan untuknya.

"Tapi saya tidak bisa menerima kamu bocil. Bagi saya kamu tuh seperti Aya dan Lubna. Tidak lebih."Ujar Kevin lalu duduk di sebuah sofa  yang tersedia di kamar ini.

Lagi-lagi Ansara merasa kecewa karena Kevin selalu menolaknya dan mengatakan dia bocah kecil.

"Baik aku tidak akan mengganggu uncle lagi. Tapi dengan syarat" Ansara menghentikan ucapannya. "Malam ini uncle harus tidur dengan ku, setelah itu aku tidak akan pernah mengganggu uncle lagi " Ansara mengikuti Kevin duduk di sofa.

Bersambung

Lanjut hari ini atau besok?

29 Juni 2021

THB

My Twins Daddy ( Aldama Family seri 7) ( Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang