Part 14

2.8K 359 62
                                    

"Mommy"

"Iya. Makan dulu jangan banyak ngomong nanti keselek" Ansara memperingati anak-anaknya agar tidak di biasakan berbicara ketika makan.

"Abisnya mommy ga jawab pertanyaan kita" Gavin memonyongkan bibirnya.

Ansara menghela nafasnya. "Mungkin kita tidak akan bertemu daddy, dia sibuk kerjaannya banyak" bohong Ansara.

"Lagipula kita juga tidak akan lama di sana. Kita hanya menjenguk eyang yang lagi sakit" Ya Ansara ke Indonesia bukan untuk kembali tinggal di tanah air, dia hanya akan mengunjungi keluarga besarnya. Ansara memutuskan akan menetap di Kanada bersama kedua anaknya, awalnya Asgar tidak setuju tapi dia tidak bisa memaksakan Ansara tinggal di Indonesia jika putrinya itu tidak merasa nyaman di negara yang berfollowers +62 itu.

"Hallo semuanya, maaf aku terlambat" seorang laki-laki berpakaian rapi ala kantoran datang bergabung dengan Ansara dan twins G.

"Ga apa-apa Will, kami juga baru datang " ujar Ansara tersenyum ramah pada laki-laki itu.

"Uncle Will kenapa telat" Tanya Gavin.

"Biasa boy, tadi Uncle ada kerjaan mendadak" jawab laki-laki itu.

"Jadi gimana persiapan kalian untuk pulang ke Indonesia " Tanya laki-laki yang di panggil Will itu.

"Tinggal beli beberapa barang saja"

"Maaf ya aku tidak bisa mengantar kalian. Aku janji sebelum hari pertunangan kita, aku sudah ada di sana" Ansara mengangguk mengerti, ibu dua anak itu sekarang terlihat sangat dewasa, berbeda dengan Ansara lima tahun lalu. Sekarang sebelum dia melakukan sesuatu terlebih dulu dia memikirkan baik dan buruknya.

William Hayes calon tunangan Ansara, rencananya mereka akan bertunangan di Indonesia bulan depan, itu juga atas permintaan Asgar. Tapi Ansara meminta Asgar untuk tidak mengumumkan dulu soal pertunangannya dengan William.

Ansara dan William sudah berteman dari kecil, dia sering bertemu William jika sedang berlibur di rumah kakeknya. Beberapa waktu lalu mereka memutuskan untuk bertunangan dan kedua keluarga besar mereka setuju termasuk Asgar. Kakek dua cucu itu hanya ingin melihat putrinya bahagia, jika William adalah laki-laki yang di pilih Ansara dia akan sangat mendukungnya. Di tambah William laki-laki yang bertanggung jawab terbukti William mendirikan perusahaannya sendiri yang saat maju pesat.

"Aku pamit dulu ya, sampai jumpa, aku janji akan mengantarkan kalian ke bandara nanti." Ujar William lalu beranjak meninggalkan mereka bertiga. Ansara memang membawa mobil jadi dia akan pulang sendiri bersama twins G saja.

*****
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, hari ini Ansara akan kembali ke Indonesia setelah lima tahun tidak menginjakkan kakinya di negara dengan kepulauan terbesar di dunia itu.

"Hati-hati di jalan" Ansara memeluk kakek dan neneknya. Di ikuti twins G.

"Bye, bye granny " ujar twins G, sejak semalam wanita paruh baya itu menangis karena akan berpisah dengan Galen dan Gavin untuk pertama kalinya.

"Sudahlah sayang bulan depan mereka juga akan pulang kembali " kakek Ansara mencoba menenangkan istrinya.

"Ingat pesan granny jangan makan sembarang oke," keduanya mengangguk.

"Kalau sudah sampai langsung hubungi kita, oke" Ansara mengangguk.

"Kalian juga jaga kesehatan" Kemudian mereka berpisah.

Ansara dan kedua putranya sudah berada di dalam pesawat. Galen langsung tidur setelah pesawat lepas landas. Sedangkan Gavin, dia langsung minta makan padahal di rumah baru makan. Ini bukan pertama kali twins G naik pesawat, mereka sering bepergian ke luar negeri menggunakan pesawat terbang.

******

Mereka telah tiba di bandar udara Soekarno-Hatta dengan selamat sudah ada Asgar dan Ran yang menjemput mereka.

"Assalamualaikum dad, mam" Ansara mencium tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikum salam, Alhamdulillah kalian tiba dengan selamat " Asgar lalu memeluk putri sulungnya.

"Anna" Ran menangis bahagia melihat sahabatnya kembali. Selama lima tahun ini mereka memang sering bertemu di Kanada, tapi kali ini sudah hampir satu tahun Ran tidak mengunjungi Ansara, apalagi sejak hamil dia tidak bisa bepergian jauh-jauh.

"Hello boy's, apa kabar " Asgar langsung menggendong kedua cucunya. Laki-laki berusia lima puluh satu tahun itu masih terlihat kuat.

"Uncle mana opa" Gavin mencari paman kecilnya, putra pertama Ran dan Asgar.

"Uncle belum pulang sekolah, nanti kita kasih dia surprise ya" putra Asgar itu memang sudah masuk TK. Dia seusia twins G. Melihat cucu dan putranya yang sepantaran mengingatkan Asgar akan dirinya dan saudara-saudara kembarnya yang juga sepantaran dengan paman mereka.

******

Asgar langsung membawa Ansara ke rumah Indah. Dia sudah memberitahu keluarganya jika Ansara sudah mempunyai anak, tapi tidak memberi tahu siapa ayah anak-anaknya Ansara sesuai keinginan putrinya. Jelas mereka sangat kaget walau akhirnya mereka dapat menerima, apalagi mendengar anak Ansara kembar.

Karena waktu masih pagi, tidak ada orang di rumah Indah karena masih jam kerja. Hanya ada Indah, Aluna, Mentari, dan Amora, karena memang rumah mereka berdekatan.

"Assalamualaikum semuanya" Ansara sudah di tunggu di ruang tamu. Dia langsung memeluk omanya yang terlihat sangat pucat.

"Oma apa kabar" Indah menangis haru. Di belainya wajah Ansara yang terlihat lebih cantik sekarang.

"Oma baik, kenapa baru pulang " ujar Indah terbata-bata.

"Maafkan Anna oma" Ansara terus menciumi wajah dan tangan Indah yang sudah keriput.

Bukan hanya Indah semua yang ada di sana juga ikut menangis haru.

"Di mana si kembar" Tanya Indah, dia sudah tidak sabar bertemu cicit yang baru di ketahui keberadaannya.

"Kami di sini" Asgar menuntun kedua cucunya untuk menghampiri Indah. Tadi mereka tidak langsung masuk karena Gavin ingin melihat halaman rumah Indah.

Semua tercengang melihat twins G terutama Mentari, dia seperti melihat adik bungsunya waktu kecil.

"Kevin" monolog Mentari

Bersambung

6 Juli 2921
THB

My Twins Daddy ( Aldama Family seri 7) ( Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang