Asgar memijit pelipisnya sejak tadi, kepalanya seperti mau pecah. Bagaimana tidak, dia baru saja tiba di Kanada langsung mendapatkan kejutan dari sang putri. Sudah hampir setahun dia tidak berjumpa dengan Ansara. Betapa terkejutnya Asgar saat melihat dua bayi di gendongan Ansara, yang membuat dia semakin schok saat Ansara bilang jika kedua bayi itu anak-anaknya, cucu Asgar."Jelaskan pada daddy apa maksud kamu kalau mereka cucu daddy" Asgar menatap Ansara tajam setajam tombak.
"Mereka memang cucu daddy. Coba liat mukanya, mirip kan sama daddy" Ansara memberikan Gavin pada Asgar. Benar saja bayi itu mengingatkan dia pada Ansara kecil.
"Bagaimana mereka bisa lahir" pantas saja Ansara tidak mau pulang atau tidak mengizinkan Asgar menjenguknya.
"Ya bisa lah dad. Mereka lahir dari rahimku. Aku yang telah melahirkan baby twins G." Asgar mengamati wajah cucunya yang satu lagi.
"Siapa ayah mereka. Apakah dia tahu kamu mempunyai anak darinya"
"Tidak. Ayahnya tidak tahu sama sekali mereka ada di dunia"
"Siapa laki-laki itu. Bagaimana kamu bisa punya anak sama dia" Asgar takut kalau Ansara di perkosa lalu laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab.
"Twins G hadir karena cintaku pada ayah mereka, walau dia tidak pernah mencintaiku" ujar Ansara. Saat ini Ansara dan Asgar berada di ruang keluarga. Ada kakek dan neneknya Ansara juga. Mereka takut Asgar akan berbuat kasar karena mengetahui Ansara hamil di luar nikah.
"Kevin Hutomo" Kini Asgar menggendong kedua cucunya.
"Apa dia ayah dari cucu-cucuku?" Ansara mengangguk.
"Tapi daddy jangan bilang siapa-siapa tentang twins. Kalau sudah siap aku sendiri yang akan mengatakan pada mereka termasuk ayahnya "
"Kenapa kamu tidak mau Kevin tahu keberadaan mereka" Ansara menghela nafasnya.
"Karena ini kesalahan ku" Kemudian Ansara menceritakan semua tentang rencana dia terhadap Kevin dan kejadian malam pembuatan Twins G bersama Kevin.
"Aku mohon dad, jangan bilang om Kevin ya" Asgar pernah merasakan mencintai seseorang yang tidak pernah mencintainya.
"Baiklah, daddy tidak akan bilang pada siapa-siapa. Oh ya apa Mami kamu tahu?"
"Ya. Jangan marahin dia, aku yang menyuruhnya tutup mulut"
"Awas saja kalau daddy coba marahin Mamiku"
"Iya daddy tidak akan marahin dia meski kalian sudah menyembunyikan hal sebesar ini " Ansar lalu memeluk Asgar yang masih menggendong anak-anaknya.
"Apa daddy akan menerima jagoan-jagoanku?" Tanya Ansara was-was.
"Tidak ada alasan daddy menolak makhluk selucu mereka," Asgar mencium pipi Galen dan Gavin bergantian.
"Terimakasih dad, mau mengakui mereka sebagai cucu daddy" Ansara memeluk tiga pria beda generasi itu.
*****
"Mommy...." teriakan Gavin membuyarkan lamunan Ansara. Dia teringat saat pertama kali ayahnya mengetahui keberadaan twins.
"Kalian sudah makannya" Tanya Ansara pada kedua putranya. Mereka baru saja pulang dari sekolah TK. Tadi Gavin ingin makan siang di restoran, jadi sekarang disinilah mereka bertiga berada. Di sebuah restoran yang tak jauh dari sekolah Twins G.
"Aku sudah" ujar Galen. Anak itu sangat irit bicara, dan cuek, entah turunan dari siapa, perasaan Ansara anaknya begitu aktif saat di usia Galen dulu.
"Aku mau es cream nya lagi mom " Ujar Gavin. Berbeda dengan sang kakak, Gavin anaknya aktif, banyak bicara dan banyak makan. Lihat saja tubuh dia lebih berisi dari Galen. Gavin mirip Jawad waktu kecil. Tapi Ansara berharap setelah besar nanti Gavin tidak ikut-ikutan seperti adiknya yang suka berantem dan tawuran.
"Jangan banyak-banyak nanti sakit. Cuku 1 cup aja."
"Ih mommy aku masih laper" Gavin mengusap perut besar nya.
"Kentung" ejek Galen.
"Mommy masa aku di bilang kentung " Adu Gavin pada ibunya. Galen memang suka menjahili adiknya itu. Karena Gavin anak yang manja pada semua orang.
"Kakak ga boleh gitu" Ansara memang mengajarkan anak-anaknya bahasa Inggris dan Indonesia. Kalau mereka sedang bertiga seperti sekarang, mereka akan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia.
"Emang dia kentung mom" ujar Galen membuat adiknya hampir menangis.
"Sudah-sudah, siapa yang mau ikut mommy ke Time Zone?" Tanya Ansara.
"Aku ikut mommy " Gavin mengangkat tangannya.
"Aku juga" ujar Galen.
"Ayo habiskan dulu makanan kalian. Nanti kita shoping, kita akan beli hadiah untuk granny, grandpa dan uncle kalian. "
"Kita akan liburan ke Indonesia kan mom "
"Iya. Lusa kita berangkat"
"Asyikkk. Apa kita akan bertemu daddy di Indonesia nanti mom" Tanya Gavin antusias. Selama ini dia yang sering menanyakan ayah. Ansara selalu bilang ayah mereka bekerja di Indonesia dan itu sangat jauh dari Kanada.
"Mom"
"Oh Iya sayang kenapa?"
"Apa kita akan bertemu daddy di sana?" Galen mengulang pertanyaan adiknya.
"Daddy di sana kan mom"
Bersambung
Sampai jumpa minggu depan
3 Juli 2021
THB
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins Daddy ( Aldama Family seri 7) ( Ebook)
Cerita PendekCerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf apabila terdapat persamaan dalam penulisan nama tokoh dan tempat, semua hanya kebetulan yang tidak di sengaja. Squel dari My Baby's Father dan Cinta Kasih. #1 Cinta kasih (juni-juli -ags-sep 2021) #1 Ans...