"Yama-san, jadi gak nih mainnya?!" teriak Ai menyadarkan Yamato yang asyik mengamati tiap inchi wajah gadis yang tengah berusaha melepaskan diri dari dekapannya.
"Ya?! Sebentar!"
Dengan memeluk pinggangnya, Yamato membantu Yoru, sang gadis untuk berdiri.
"...A-aku bisa sendiri! Lepaskan!" ujar Yoru sembari berusaha melepaskan diri dari Yamato, tetapi usahanya tak membuahkan hasil karena perbedaan tenaga di antara mereka terlalu jauh.
"Jangan protes, chibi! Lebih baik fokus kalahkan mereka nanti," balas Yamato dendam karena ditertawakan, dasar nista.
"Hoo~ untuk hal itu sepertinya aku setuju~."
Yoru menyeringai, sepertinya pikiran mereka terhubung oleh kabel tak kasat mata.
Setelah mereka selesai melakukan pemanasan, permainan pun di mulai, kedua tim memiliki kerjasama yang baik. Meski agak tak masuk akal karena perbedaan tinggi badan yang agak jauh Yamato dan Yoru bisa saling oper bola dengan lancar. Hanya saja, tim Kana-Riku kurang bagus dalam hal stamina. Akibatnya, setelah satu jam bermain, mereka kelelahan dan akhirnya kalah. Riku yang keras kepala meminta tambahan waktu, membuat Ai kesal sampai melemparkan kipas plastik yang dia bawa.
"Pokoknya aku mau babak tambahan, Ai-san!" seru Riku bersikeras meski napasnya sudah berat.
"Jangan memaksakan dirimu, Riku! Hora! Lebih baik kita pulang, lagipula ini hanya game," bujuk Yoru.
"Onii-san menolak! Kau besok ada jadwal dan Onii-san tak mau diomeli oleh Ichi dan Kujo karena gagal menjagamu." Yamato merasa lelah kala membayangkan dirinya diomeli habis-habisan oleh kedua orang brocon itu.
"Hora, Nanase-san! Tak apa, kita bisa main lagi lain kali," kata Kana berusaha menghibur Riku.
"Diam-ssu! Aku tak akan lagi membuatkanmu susu madu-ssu! Aku juga tak mau membangunkanmu juga-ssu!" teriak Ai yang sudah kesal sejak tadi.
"Masih ada Tenn-nii, Yamato-san, Mitsuki dan nee-san yang bisa buatkan!" seru Riku balas teriak.
"Kalau kau masih keras kepala, Onee-san/Onii-san menolak!"
Yamato dan Yoru saling pandang kemudian melanjutkan kalimatnya,
"Kau pikir si Kujo/Tenn akan mengiyakan permintaanmu kalau tahu kau keras kepala begini?" ujar mereka masih kompak.
"Sejak kapan kalian jadi kompak begitu-ssu?" Ai yang masih kesal sampai dibuat heran.
"Aku tidak! Hey! Bisa tidak, kau tak meniruku chibi/Ossan?" ujar keduanya saling menatap tajam.
"Yamato-san dan nee-san lagi latihan paduan suara ya?"
Mendengar pertanyaan Riku, keduanya menepuk dahi mengakhiri sesi adu tatap mata.
"Sudahlah lebih baik kita pulang," ujar Yamato mendahului mereka meninggalkan ruang latihan.
Matahari berada di atas kepala saat mereka tiba di dorm. Kini mereka tengah beristirahat di ruang tengah.
"Otsukare~," ucap Yoru dan Kana bersamaan, mereka saling pandang dan kemudian tertawa.
"Arara~ sekarang kabelnya nyambung ke aku nih, nee-san?"
Kana menaik turunkan alisnya jahil.
"Apa maksudmu, Kana? Memangnya sejak kapan kita tersambung dengan kabel?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sono Egao ga Mamoritai
Hayran Kurgu"𝘠𝘢𝘮𝘢-𝘵𝘢𝘯 𝘯𝘰 𝘢𝘩𝘰!" Yoru memukul dada bidang Yamato. Padahal aku sudah berusaha menahan diri... Padahal aku...Sudah berniat menyerah... Padahal aku yakin. Aku akan baik-baik saja selama aku melihatmu tersenyum walau dari kejauhan. "𝘕...