11.Bisa temanin?

943 134 0
                                    

'Purpose Of Life'
_________________________
ChanMin

"Jadi, sejak kapan kamu melakukannya?" Chan menatap Seungmin lekat.

Sebenarnya Chan sudah tau Seungmin melakukan selfharm sudah sejak lama, tapi ia tetap bertanya.

Seungmin meremat jarinya, apakah dia harus memjawabnya jujur atau hanya diam?

Setelah makan siang tadi Chan langsung membawa Seungmin ke kamarnya, mengunci kamar dari dalam lalu kemudian mengintrogasi Seungmin.

"K-kak.. " Kepala Seungmin semakin tertunduk

"Saya gak paksa kamu jawab pertanyaan tadi, kalau kamu gak ingin jawab gapapa saya mengerti. " Sebelah tangan Chan mengusap lembut surai hitam Seungmin.

Kepala Seungmin terangkat, kedua matanya melihat Chan. Sungguh hati Seungmin serasa menghangat, setelah sekian lama Seungmin mendapat perlakuan hangat seperti ini, seseorang di depannya tidak memaksa, tidak berlaku kasar kepadanya. Ia rindu.

Air mata Seungmin lagi-lagi keluar membasahi pipi yang sudah tidak terlalu berisi itu, Chan yang melihatnya kemudian menggeleng kecil ibu jarinya mengusap lembut air mata Seungmin, kedua tangannya terentang mengisyaratkan kepada Seungmin agar memeluknya.

Grebb

Seungmin memeluk tubuh kekar Chan, pelukan yang sungguh hangat ia tidak akan lupakan pelukan ini, pelukan ini akan menjadi candunya.

"Sudah jangan menangis." Chan mengusap pelan pundak Seungmin yang sedang naik turun.

Seungmin melonggarkan pelukannya, kepalanya terangkat melihat Chan "Kak, bisa temanin aku?"

"Kemana?"

"Kemakam bunda. " Chan tersenyum kecil sembari mengangguk

"Terimakasih."

••

Disinilah mereka, di depan makam bunda Seungmin. Chan berdiri sembari menatap nisan bunda Seungmin, sedangkan Seungmin terduduk di samping makam bundanya sembari mengelus pelan nisan bundanya.

"Bunda, Seungmin datang." Senyum kecil terukir di bibir Seungmin.

"Seungmin gak sendiri, ini kak Chan." Chan tersenyum dikala Seungmin menatapnya.

"Jangan khawatir kak Chan gak jahat, dia baik. "

Chan kembali menatap nisan bunda Seungmin "Maaf, saya baru mengambilnya. "

Kedua mata Chan tertutup "Saya sudah berjanji kepadamu untuk membahagiakan Seungmin, saya akan segera menepatinya. "

"Terimakasih telah memberikan tanggung jawab Seungmin kepada saya. "

"Saya akan menjaganya. " Kedua mata Chan terbuka

Mata Seungmin masih setia menatap nisan bundanya, tangannya masih tetap mengelus pelan nisan itu.

"Bunda gimana disana? Seungmin harap bunda baik-baik saja disana. "

"Tentang ayah, dia baik-baik saja mungkin setelah aku keluar dia lebih baik dari sebelumnya." Seungmin tersenyum teduh

Seketika masa dimana keluarga Seungmin sebelum masalah itu datang kembali terputar di kepalanya.

Tentang bagaimana hangatnya keluarga kecil Seungmin, tentang Seungmin yang selalu di manjakan, tentang Seungmin yang selalu di khawatirkan, tentang Seungmin yang selalu di peluk hangat. Seungmin merindukan semua itu, ia ingin waktu terputar kembali, tapi sayangnya itu mustahil.

Air matanya turun membasahi pipi, bibirnya masih tersenyum, tidak ada suara isakan yang Seungmin keluarkan. ia menahannya.

Chan melangkah mendekat kepada Seungmin, tubuhnya ia dudukkan di samping Seungmin lalu kemudian memeluk tubuh Seungmin.

"Shh, keluarkan saja Seungmin. " Tangan kekar Chan menepuk pelan belakang tubuh Seungmin.

Seungmin yang di perlakukan selembut ini seketika luluh, air mata banyak tertahan di mata keluar dengan begitu lancar, suara isakan yang ia tahan keluar bersama air mata. Pundak yang tenang kini naik turun.

"Pasti berat sekali." Gumam Chan.

Setelah Seungmin tenang, Chan melepas pelukannya "Saya kagum padamu Seungmin, kamu bisa melewati ujian seberat ini. "

Seungmin tersenyum kecil "Terimakasih, kak. "

Chan mengangguk kecil lalu berdiri diikuti Seungmin "Bunda Seungmin pulang dulu, Seungmin janji akan menemui bunda lagi. "









To Be Continue







Ciahh aku update:D

Maaf kemarin² gak update soalnya aku ada urusan penting hehe jadi gak sempat up

Jangan lupa vote^ω^

[1] Purpose of life ¦ Chanmin √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang