[6] Bukan Lagi Satu-Satunya Rumah

1.7K 137 15
                                    

Halo i'm back and happy reading

Sinar dari jendela kamar Pluem membangunkan New, Sejenak ia termanggu dan mengusap matanya agar bisa terbuka lebar dan Tersadar dari tidurnya. New merasa asing dengan suasana di sekitarnya, ah ia baru ingat semalam ia dan Pluem tidur bersama pasti sekarang ia berada dikamar putranya itu.

Setelah sadar sepenuhnya New mulai bangun dan mendudukkan dirinya lalu melirik kerah putranya itu dan kini yang ia saksikan adalah wajah putranya yang begitu tenang masih bergelung dalam alam mimpi.

New mengusap pipi dan rambut halus milik Pluem dan mengecup sekilas pelipisnya. senyum mengembang di bibir New, ia bahagia bisa memiliki putra semanis dan sepintar Pluem apalagi sikapnya yang begitu peka pada keadaan membuatnya terlihat begitu dewasa.

Ketika ia berniat membangun putranya itu ia baru ingat bahwa hari ini play group tempat Pluem dan chi Sekolah sedang diliburkan. Maka ia biarkan putranya itu tidur lebih lama. New bangkit dari duduknya dan berniat kembali ke kamar dan membersihkan diri juga Mengganti pakaiannya.

...................

Setelah New selesai membersihkan dirinya ia langsung beranjak dari kamar dan menyiapkan sarapan untuk ia dan Pluem. Bahkan kini New sudah bodo amat dengan Tay tawan. Toh dia saja tak ada kabar dan tak pulang bukan?

New begitu fokus pada hidangan yang ia masak sampai tak sadar seseorang tengah menatapnya begitu dalam. Sejenak seseorang itu merasa bersalah pada New ia tak pernah berniat menyakitinya tapi toh semua terjadi begitu saja.

Saat New berbalik ia terkejut dengan apa yang ada di hadapannya. Yakni Tay tawan dengan pakaian santainya tengah memandangi Ia, ya seseorang yang memandangi New sedari tadi adalah Tay tawan suaminya yang semalaman tak ada kabar.

"kau baru pulang mas?" tanya New namun terdengar tak peduli bahkan New langsung mengalihkan pandangannya dan kembali fokus pada hidangan yang disiapkan

"ya baru saja"

"sudah makan? Aku hanya menyiapkan sarapan untuk ku dan Pluem saja aku kira kau tak akan pulang" nada New begitu kentara bahwa ia sedang dalam mood yang Tidak baik.

"sudah, tenang saja sayang" jawab Tawan

Detik selanjutnya Tawan mendekat kearah New dan memeluk lelaki itu dengan kuat. Parfum asing masuk ke dalam Indra penciuman New.

Mencium itu air mata New Hampir turun lagi, ia berusaha menahan agar tak menangis dan terlihat lemah. Toh ia belum tau apa yang sebenarnya suaminya itu lakukan.

"mas wan lepas dulu ah, aku lagi nyiapin sarapan buat phem"

"nanti dulu sayang, mas lagi kangen sama kamu." Tawan masih memeluk New dengan kencang.

"mas kasian lho anakmu belum makan"

" iya iya ah kamu ini aku kangen juga"

Mendengar kata kata demikian New tersenyum kecut. Kangen katanya? Pesan yang dikirim saja tidak dibalas sama sekali.

"kangen? Chat aku aja ga dibales, mas mas" Nada suara New terdengar meledek.

Tay tertegun beberapa menit, ia terlalu bahagia kemarin sampai tak sempat memegang ponsel. Bahkan untuk mengecek pesan pesan yang masuk.

"Gak pulang pula, gak tau tuh kemana" lanjut New setelah menaruh piring berisi nasi goreng yang baru saja ia masak.

Tay langsung berbalik dan mendekati New, ia mencoba memberi pengertian pada suami yang kini terlihat kesal.

be the end? || TaynewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang