42. Hi And Bye

5.7K 848 217
                                    

"Ingatlah, yang selama ini kau genggam belum tentu  menjadi milikmu seutuhnya."

Langit Alaska7.

____________


Lisa terus tersenyum memandangi wajah cantik Ibunya itu.
Entah mengapa dirinya sangat menyukai bagaimana Sang Ibu memperhatikannya.
Jika karena dirinya yang jatuh sakit, Lisa tak masalah. Ia bisa terus sakit agar Ibunya bisa terus seperti ini.

"Aa~"

Lisa membuka mulutnya, membiarkan suapan ketiganya masuk. Padahal hanya sup dengan nasi, kenapa bisa rasanya sangat enak.

Haesun mengusap ujung bibir putrinya dengan ibu jari.

"Enak?"

Lisa mengangguk. "Enak sekali. Mungkin karena Eomma yang menyuapiku. Kekeke."

Haesun tersenyum, namun hatinya seketika terasa sakit.
Putrinya memang terlihat baik-baik saja. Namun di balik itu semua, Lisa nyatanya memiliki penyakit yang dirinya saja tak percaya bagaimana bisa, berada dalam tubuh putrinya selama ini.

Untuk yang kesekian kalinya, Haesun menyalahkan diri dan memaki diri sendiri dari betapa buruknya ia sebagai seorang Ibu.


"Oh iya. Eomma tau tidak? Aku sangat senang hari ini."

Haesun menatap Lisa. "Senang kenapa?"

"Aku bisa menghabiskan waktuku bersamamu. Karena setelah ini pasti akan sulit untuk terus bersama."

Lisa terkekeh, tangan kanannya mengusap punggung tangan Ibunya.

"Kenapa bicara seperti itu? Eomma akan selalu menemanimu. Kapan pun, Lisa-ya."

Lisa mengalihkan tatapannya ke arah lain. Kemudian menatap Ibunya kembali.

"Aniya. Eomma kan harus merawat Rosie juga. Tidak adil jika sekarang kau lebih memperhatikanku."
Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Mengabaikan wajah Haesun yang terlihat sedih.

Haesun mengangkat tangannya untuk mengusap pipi Lisa yang terlihat menirus. Lisa memejamkan mata menikmati usapan lembut itu.

"Eomma minta maaf, Li. Eomma sudah menyakitimu berkali-kali. Eomma sudah sangat jahat padamu..."

Lisa mengangguk dan tersenyum.

"Tenang sekali rasanya. Aku sayang Eomma. Sayang Appa. Sayang Rosie juga."

Haesun tersenyum. "Kami semua juga sayang Lisa."

Lisa terkikik. "Gomawo... "

Setelah ia selesai dengan makanannya, sang Ibu berpesan agar dirinya menunggu selagi wanita itu menyelesaikan pembayaran ke kasir.
Namun nampaknya Lisa tak bisa menuruti perkataan sang Ibu, karena saat dirinya tengah memainkan kotak kecil di tangannya guna menghilangkan rasa bosan menunggu, seorang anak kecil tiba-tiba merebut benda itu dari tangannya dan malah berlari keluar.

"Hei. Kembalikan. Itu milikku!"

Lisa tak sempat izin pada Ibunya, ia terlalu khawatir jika anak kecil itu menghilang dengan benda berharganya. Ia juga melepas kantong infus dari tiangnya agar memudahkan ia untung mengejar anak kecil prik itu.

T(Win)S. [COMPLETED]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang