30. Carefull

6.3K 1K 171
                                    

"Doa adalah harapan yang tak mengenal kata selesai."

_Langit.A7_

_______________________________

"Chogiyo,"

"Hm,"

Lisa bersuara setelah hening cukup lama diantara mereka. Laki-laki berikat kepala itu juga menjawabnya dengan berdehem pelan.

"A-ah, hmm. Apakah aku berat?" Ia bertanya, ragu.

"Apakah kau harus bertanya?" Timpal lelaki yang kini setia menggendong tubuh kurusnya.
Lisa mendengus pelan, bibirnya maju.

"Artinya aku memang berat, maaf..."

Gadis ponian itu bergumam amat pelan, namun dia tak sadar jika ucapannya terdengar cukup jelas di telinga laki-laki itu. Bahkan dia tak tau, jika orang yang sedang menggendongnya saat ini tengah tersenyum.

Beberapa waktu yang lalu, terjadi sebuah tragedi dramatis pada Lisa. Dimana setelah keduanya berlarian cukup jauh menghindari para preman, Lisa tak sengaja terjatuh akibat tersandung. Oleh karena itu Lisa tak bisa berlari lagi di karenakan kakinya terluka, dan bisa-bisanya juga sandal gadis itu hilang sebelah.

Makannya, saat ini laki-laki itu mau tak mau harus menggendong Lisa demi menghindari preman yang takutnya akan menangkap mereka.

"Namamu siapa?"

Lisa yang sedang memperhatikan langit, mengalihkan atensinya.
Tatapannya jatuh pada tangannya sendiri, yang mana cukup erat memegang bahu laki-laki itu.

"Kau siapa?" Lisa malah balik bertanya.

"Hey, aku yang bertanya lebih dulu," Lisa terkekeh, entah kenapa ia merasa lucu. "Namaku Lisa, lalu namamu siapa?"

"Min Yoongi. Tapi kau bisa memanggilku Suga," Lisa mengangguk-angguk faham. Ternyata namanya bagus, dan unik.

"Namamu bagus."

"Namamu juga."

Lisa mengangguk. Bergumam terimakasih.

Suga berbelok memasuki sebuah jalan kecil. Dan hal itu membuat Lisa ingin bertanya lagi. Tentunya tanpa gadis itu sendiri sadari, kepribadiannya yang biasanya cuek pada orang lain kini mendadak berubah. Iya, dirinya mendadak cerewet padahal pada orang yang baru ia kenal. Bukan Lisa sekali.

"Ngomong-ngomong, ini daerah apa?"

"Desa Samjinae. Cukup jauh dari pusat kota. Kenapa?"

"Aku baru mendengarnya," Mata bulatnya sedari tadi tak berhenti memandangi rumah-rumah tradisional di jalan yang mereka lewati itu. Ini kali pertama dia melihatnya, dan dia cukup kagum.

(Anggap aja lagi malem. Trus langitnya berbintang ya^^)

 Trus langitnya berbintang ya^^)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
T(Win)S. [COMPLETED]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang