39°

190 32 4
                                    

Siyeon mengerjapkan matanya berkali kali sampai akhirnya ia benar benar membuka matanya.

Apa ini?

Bagaimana bisa jeno tertidur disebelahnya dengan posisi memeluk dirinya dengan erat?

Siyeon memutuskan untuk melepaskan pelukan jeno pelan pelan.

Jika tau seperti ini ia menyesal karena tadi tidak langsung pergi saja setelah selesai menyiapkan kopernya. Siyeon tadinya berencana untuk pergi dari apartemen pukul 12 siang tapi ia merasa kepalanya sangat pening saat itu sehingga ia pun memutuskan untuk tidur satu jam terlebih dahulu, tapi apa ini? Langit sudah gelap dan dia masih tertidur disini.

Siyeon berusaha sebisa mungkin untuk melepaskan pelukan jeno tanpa membangunkan laki laki itu, namun pelukan jeno begitu erat sehingga mau tidak mau siyeon harus membalikan badannya dan melepaskan pelukan jeno dengan sedikit kasar

Jeno perlahan terbangun dari tidurnya saat merasakan siyeon yang berusaha melepaskan pelukannya dengan kasar.

"Yeon, maafin gua" ucap jeno semakin mempererat pelukannya.

"Gua bodoh banget kemaren udah gitu ke lo maaf, gua emosi kemaren, gua gak bermaksud ngomong kayak gitu sama lo"

"Apaan sih?! Lepas jen, bukannya lo sendiri ya yang bilang gak mau sekamar sama cewek murahan kayak gua?"

"Yeon maafin gua"

"Segampang itu ya jen lo minta maaf? Apa lo gak pikirin gimana perasaan gua kemaren pas lo hina gua? Bilang gua wanita murahan? Bahkan lo ngehempas gua gitu aja jen"

"Yeon gua beneran lagi emosi pas itu, sebelum gua jemput lo gua tanding basket bareng dino dan dia main curang habis itu dia juga bilang yang enggak enggak tentang lo, pas gua masih emosi dan mau jemput lo gua malah dapet foto lo bareng eunwoo, gua cemburu yeon, maafin gua"

"Terus lo jadiin gua sebagai pelampiasan lo gitu?" Siyeon tersenyum sinis, "kalo lo mau emosi silahkan emosi tapi jangan lempar emosi lo ke gua, sekarang lepasin gua"

"Yeon-"

"Jen lepas cepet!"

"Lepas atau gua kasih tau orang tua kita tentang apa yang lo bilang ke gua kemaren?" Mau tidak mau jeno langsung melepas siyeon, bisa bisa ia langsung disuruh cerai kalau orang tua mereka tau.

Siyeon langsung mendorong pelan tuh jeno lalu berdiri dan berjalan mejauh dari ranjangnya.

"Yeon, lo mau kemana?" tanya jeno saat ia melihat siyeon mengambil tas selempangnya dan berjalan keluar kamar.

"Siyeon, mau kemana?" Tanya jeno sekali lagi.

"Gua gak mau tinggal sama orang yang udah ngehina gua" jawab siyeon mengambil kopernya.

"Hey hey, yeon please gua mohon sama lo, jangan ninggalin gua sendiri disini"

"Apa sih jen? Gausah drama lah, lo kan yang kemaren mau gua pindah? Lo kan yang kemaren usir gua? Sekarang gua turutin permintaan lo, gua udah mau pulang, lo malah gak mau" jujur meskipun saat ini siyeon terlihat kuat da tangguh tapi ia sedang menahan tangisnya agar tidak pecah saat ini.

"Ini rumah lo, ini tempat lo pulang"

"Pulang kerumah sebelum hidup gua berantakan gara gara lo, gua mau minta pisah, gua sakit hati jen sama ucapan lo, lo dengan gampangnya bilang gua cewek murahan, lo tanya gua berapa gua dibayar eunwoo buat dia nyium gua jen," ujar siyeon terdengar sangat kecewa, "semurah itu ya gua jen dimata lo? Sekarang gua tanya sama lo, waktu lo ngomong gitu ke gua tadi malem lo mikir gak perasaan gua?" Jeno terdiam.

Siyeon terkekeh pelan, "gak bisa jawab kan? Udah ya jen, jangan bikin gua tambah susah, gua cuman mau pulang, tenang gua gak bakal bilang apa apa tentang ini ke mama" ucap siyeon lalu menggerek kopernya, berjalan menjauhi jeno.

COACTUS [Jeno X Siyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang