Photo: Pondok Indah Mall 2 - Pondok Indah.
Cc: http://panoramio.com----
Caraku untuk melepas penat pada weekend adalah dengan jalan ke mall tanpa di temani siapapun.
Mama dan papa sudah maklum dengan kebiasaanku ini, mereka juga tidak melarang. Asalkan kalau sesekali mereka ajak aku pergi ke suatu tempat, aku ikut.
Entah kenapa mall yang paling bisa membuatku lepas dari penat adalah Pondok Indah Mall.
Hanya sekedar makan dan jalan saja sudah membuatku pulih kembali.
Sekarang aku tengah berada di PIM 2, berjalan santai sambil sesekali mampir ke sebuah store baju siapatau ada yang bagus.
Dari kejauhan aku mendengar suara tangisan, bunyi tangisan itu semakin keras.
Seorang anak kecil laki-laki kira-kira berumur 4 atau 5 tahun menangis sambil duduk sendiri di dekat pembatas kaca.
Orang-orang hanya menatap anak itu dengan tatapan bingung, ada juga yang melempar tatapan jengkel. Aku tidak tega melihatnya. Dimana security?
"Adek kenapa nangis?" Tanyaku sambil berjongkok di depannya.
Anak itu hanya melihatku lalu melanjutkan tangisnya. Aku mengambil tisu dari dalam tas lalu mengelap airmatanya.
"Cup cup jangan nangis, nanti kalo nangis gak ganteng lagi dong" Ucapku sambil mengusap kepalanya. "Mau aku beliin ice cream? Tapi berhenti dulu nangisnya"
Ia mengusap matanya lalu tangisnya mulai mereda.
"Ayo kak" Ucapnya lemah lalu menarik tanganku.
Hahaha, dasar anak kecil.
~*~
"Kata mama, papa dan mas, aku nggak boleh ngomong sama orang asing"
Kami sedang berada di Häagen Dazs, aku membelikannya ice cream dan pada akhirnya ia berhenti menangis.
"Hahaha, ya ampun. Namaku Athena. Kalo aku orang asing dan berniat jahat, masa aku beliin kamu ice cream?"
"Oh iya juga ya. Nama aku Sultan"
"Kamu kesini sama siapa?"
"Sultan cuma sama Mas"
"Yaudah, abis ini kita cari Mas-"
"Jangan kak! Please?" Sultan memotong pembicaraanku, ekspresinya menunjukkan rasa takut. "Gak mau. Mas lagi marah sama Sultan, Sultan takut mas marahin Sultan"
"Kok gitu? Emang Sultan ngapain Masnya?"
"Sultan gak mau solat Ashar di musholla, Sultan laper. Kata Mas makannya habis solat, tapi Sultan maunya makan gak mau solat. Pas Mas lagi solat Sultan kabur. Terus sekarang Sultan lupa dimana mushollanya"
"Masa gak mau solat sih? Kan nanti dosa?"
"Iya iya, Sultan tau. Tapi laper"
"Sultan umurnya berapa?" Sultan mengangkat tangan kanannya, 5. "Masih 5 tahun. Kok ngomongnya udah pinter banget sih?"
Sultan menyengir, memperlihatkan gigi depannya yang ompong.
"Waduuh, giginya kemana itu yang depan? Di tabrak nyamuk ya?"
"Hahaha masa di tabrak nyamuk sih, kak? Kakak kocak deh kayak Masnya Sultan. Bedanya kakak gak galak, kalo Masnya Sultan galak"
"Kan kalau galak berarti Masnya Sultan sayang sama Sultan. Kamu masih laper? Kak Athena laper nih, makan yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
Teen FictionMenceritakan seorang yang di tinggalkan, tapi terlalu enggan untuk meninggalkan.