5

902 59 1
                                    

Photo: Nasi Goreng 'Ndut' - Gandaria.
Cc: http://hardcorehariman.wordpress.com

----

Setengah jam kemudian, keluarga Adrian masih saja berbincang-bincang. Membicarakan urusan keluarga.

Mau tidak mau aku mendengarnya.

Kemarin, Yangti dan Yangkung baru saja datang dari Jepang. Salah seorang kerabat dekat Yangkung yang meninggal dan di kubur di sana.

Yangti dan Yangkung tidak menetap di Jakarta, setahun yang lalu mereka memutuskan untuk balik ke kampung halaman di Surabaya.

Makan malam ini merupakan temu kangen keluarga Dewangga untuK pertama kalinya. Senang rasanya bisa mengenal keluarga Adrian.

Sekali dua kali Adrian mendapat pertanyaan tentang bagaimana sekolahnya. Ia hanya menjawab 'Lancar-lancar aja' dengan raut wajah tidak tertarik.

"Pa, tadi Adri nelfon pak Dodo minta tolong drop mobil. Pak Dodo udah nyampe, Adri mau nganter Athena. Dia gak boleh pulang malem-malem" ucap Adrian tiba-tiba kepada ayahnya. "Yangti, oleh-oleh buat Athena besok Adri anter aja. Gampang"

Yangti menatapku, lalu tersenyum. "Oh gak apa-apa kalau begitu, besok kalian berdua sekolah juga ya. Ya udah deh, hati-hati di jalan ya Dri, Thena"

Untung saja Yangti pengertian.

~*~

Mobil Range Rover berwarna hitam terparkir paralel di parkiran.

"Kok Range Rover, pak? Kan tadi saya minta bawain Aventador?" Tegur Adrian kepada supirnya.

"Waduh maaf mas, nganu, pak Dodo tuh ndak berani bawa Aventadornya mas" jawab pak Dodo, sang supir sambil takut-takut.

Mobil saja jadi permasalahan? Aduh memang orang yang satu ini.

Pak Dodo memberikan kunci Range Rover kepada Adrian. Aku berjalan menuju kursi penumpang.

Adrian menyalakan mesin, lalu mulai menjalankan mobil.

"Mobil aja di permasalahin" ceplosku nggak bermaksud.

"Ya, nggak gitu. Album-album kesukaan gua di situ semua. Di sini cuma ada satu. Tolong bukain dashboard dong. Ambilin album AM"

"Demi apa? Lo suka Arctic Monkeys juga? Album favorite lo apa?"

Aku membuka dasbor, terdapat banyak album. Lebih banyak album jazz, hanya terdapat satu album Arctic Monkeys yang terletak di paling pojok kanan.

"Favourite Worst Nightmare. Lo suka juga? Oh" Adrian melirikku sebentar lalu mengalihkan pandangannya kembali ke jalanan.

Sepertinya ia tidak berniat untuk melanjutkan percakapan denganku. Padahal aku penasaran lagu apa yang paling ia sukai.

Aku memasukkan cd ke dalam slot di atas radio. Setengah menit kemudian lagu Do I Wanna Know terdengar.

"By the way cd jazz siapa nih? Banyak banget?" Tanyaku penasaran sambil melihat-lihat nama-nama musisi Jazz ternama tercantum di album.

"Punya bokap, mobil ini punya bokap. And he's a huge fan of Jazz"

"No wonder" kataku lalu memasukkan kembali album ke dalam dasbor, menutup dasbor lalu bersandar ke jok.

Hujan turun rintik-rintik. 

Mataku terasa berat, sebisa mungkin aku melawan rasa kantukku. Suasana di dalam mobil sepi, tetapi sepi yang membuatku merasa nyaman. Lantunan lagu Arctic Monkeys dan senandung kecil Adrian menemani malam yang dingin ini.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang