39. Unexpected

68 8 0
                                    

Suara derap langkah yang cukup berat terdengar di sepanjang lorong yang sepi dan dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara derap langkah yang cukup berat terdengar di sepanjang lorong yang sepi dan dingin. Sang pemilik sepatu brogue hitam itu menyeret langkahnya satu demi satu seraya bersiul santai. Tangan kanannya bermain main dengan pisau lipat di udara.

Tak jarang, senyuman tipis muncul di bibir pria tersebut. Perasaan senangnya bak meledak ledak, bagaimana tidak? lubang hitamnya sebentar lagi akan hilang.

Pria bernama Kim Jongin itu membayangkan kehidupan yang akhirnya bersih dari ancaman setelah Jessica mati di tangannya. Senang sekali rasanya Jongin membayangkan hal tersebut, seperti bocah tujuh tahun yang bertemu dengan ibunya saat tersesat di supermarket.

Hanya tinggal beberapa meter lagi sebelum Jongin sampai di ruangan Jessica ia kurung. Walaupun begitu, Jongin tetap memberikan makan wanita tersebut. Karena, Jongin pikir wanita itu akan segera mati.

Namun tidak.

Langkah Jongin terhenti, tubuhnya tiba tiba membeku. Pintu menuju ruangan Jessica itu seharusnya terpasang oleh puluhan rantai yang membuat pintu tersebut tak bisa terbuka dari dalam. Tetapi, kenyataannya adalah rantai rantai dan kunci yang melekat pada pintu tersebut sudah terbagi menjadi beberapa bagian—bahkan pintu tersebut sudah sedikit terbuka.

"Sialan!"

Jongin buru buru memasuki ruangan tersebut. Dan benar saja, kursi tempat ia mengikat Jessica telah kosong. Bahkan kamera pengawas di sekitar area tersebut telah pecah. Jongin melayangkan tendangan pada kursi di tengah tengah ruangan itu dengan keras, meluapkan emosinya.

Sontak ia menelepon sang manager dan tak butuh lima detik untuk managernya menjawab.

"Cepat temukan Jessica Jung! Dia menghilang!"

...

"Sialan!"

"Jessica-nim, kita harus cepat cepat pergi sebelum tertangkap mereka," ucap seorang laki laki berkacamata menarik narik tangan Jessica. Mereka berdua baru saja keluar dari ruangan tadi beberapa detik yang lalu, lewat satu detik saja sudah dipastikan mereka akan tertangkap oleh Jongin.

Jessica terlihat menghela nafas, setelah itu ia berlari bersama lelaki tersebut. Keduanya sama sama berlari dengan kuat agar bisa cepat cepat keluar dari gedung kumuh tersebut.

Setelah aksi lari larian barusan, kedua manusia tersebut menaiki mobil yang terletak di balik semak semak dan sang lelaki tersebut langsung menginjak gas menjauh dari area tersebut.

Pria itu menghela nafasnya lega, sembari mengelus dadanya. " Untung saja kita tidak tertangkap, Jessica-nim," celetuknya dengan aksen yang sedikit aneh.

Kekehan pelan keluar dari bibir pink Jessica. "Terimakasih, Raha-ssi. Kalau bukan karenamu, pasti nyawaku sudah melayang beberapa detik yang lalu." Jessica menatap Raha seraya mengembangkan senyumannya.

Sequoia, Jaehyun ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang