35. Truth Revealed

88 10 0
                                    

RUBYent. Tulisan tersebut terpampang besar besar di atas gedung. Gedung yang memiliki sepuluh lantai itu berisi cukup banyak orang di dalamnya dan tentu saja seluruh orang tersebut sedang bekerja.

Tak terkecuali Kim Jennie—pemilik utama perusahaan entertainment. Artis cantik berkedok pemilik RUBYent itu duduk di antara para koleganya yang sedang merapatkan suatu hal. Manik kucing Jennie menatap intens ke arah koleganya yang saling mengungkapkan pendapat.

"Bagaimana, sajangnim?" tanya seorang lelaki berawakan kecil yang duduk tak jauh darinya.

Jennie bersedekap dada dan menatap kesebelas orang di dalam ruangan rapat tersebut bergantian. "Aku setuju, pembukaan cabang di China mungkin mendapat beberapa penolakan tapi kita bisa mengubah penolakan tersebut menjadi penerimaan. Mungkin saja, RUBYent malah yang dicari cari ."

Orang orang di hadapannya menatap Jennie dengan tatapan bingung, membuat sang pusat perhatian terkekeh pelan. "Ayolah, jangan menatapku seperti itu. Maksud perkataanku barusan adalah kita punya satu trainee asal China yang akan debut dalam waktu dekat,'kan? Kita lakukan saja promosi mati matian untuk trainee itu."

Setelah Jennie mengungkapkan pendapatnya, para koleganya menganggukkan kepala mereka seirama seolah mensetujui pendapat Jennie.

Tiba tiba saja, sekertaris Jennie—Nam Eunji—mendatanginya dan membisikkan sesuatu kepadanya. "Ada orang yang ingin bertemu denganmu, sajangnim."

Jennie mengernyitkan dahinya dan menatap Eunji tak suka. "Aku sedang rapat, kau tidak melihatnya, huh?" tanya Jennie memutarkan bola matanya malas.

"Namanya Jung Yoon Oh."

Deg. Jantung Jennie bagaikan jatuh bebas begitu saja begitu mendengar nama itu terucap dari bibir Eunji.

Jennie terkejut, namun ia berusaha menyamarkannya—dia tak mau terlihat tidak elegan di hadapannya koleganya, padahal ia terkenal dengan keeleganannya.

Alih alih panik, Jennie menunjukkan senyuman manisnya dan menatap ke arah sebelas orang di hadapannya. Lalu berkata, "baiklah, rapat sore ini sampai sini saja. Aku harus bertemu dengan orang penting." Jennie terdengar menekan kata penting di ujarannya.

Setelah Jennie berkata demikian, Jennie langsung beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan rapat diikuti dengan Eunji.

"Kau yakin namanya Jung Yoon Oh?" tanya Jennie begitu memasuki lift.

Eunji tampak mengangguk pasti. "dia mengatakannya sendiri. Pakaiannya branded, sepertinya orang sukses. Tapi, aku tak pernah melihat orang ini sebelumnya," sahut Eunji menatap Jennie.

Jennie terkekeh pelan, membuat Eunji mengubah tatapannya menjadi tatapan bingung. "Aku tak sabar melihat betapa suksesnya bocah itu."

Pintu lift terbuka, menampilkan lobby perusahaan yang cukup ramai orang lalu lalang. Tak sedikit orang yang menyapa Jennie saat berpapasan dengannya. Sontak saja, Jennie menyapa kembali dengan ramah.

"Dimana dia?" tanya Jennie tak sabar, manik kucingnya bergerilya ke seluruh lobby berniat menemukan pria bernama Jung Yoon Oh itu.

"Pria yang memakai jaket cokelat itu, Sajangnim."

Jennie menatap pria yang sedang berdiri membelakanginya dan Eunji dengan tatapan sinis. Kemudian, Jennie menyeret langkahnya mendekati pria dengan punggung selebar samudra itu.

Kurang dari lima langkah, pria itu membalikkan tubuhnya. Kedua pasang mata itu bertemu, untuk kedua kalinya Jennie terkejut bukan main hari ini.

"Jung Jaehyun? Bukankah kamu seharusnya berada di rumah sakit?" Jennie mengalihkan pandangannya kepada Eunji dan menatap dengan tatapan penuh tanda tanya. "Duh, kenapa kamu bisa salah orang, sekertaris Nam?"

Sequoia, Jaehyun ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang