Tak terasa Ujian Akhir Semester akan segera tiba dan kali ini pemadatan Pelajaran semesterpun terus dilakukan.
Kalian menanyakan Hubunganku dan Adryan? Hubungan kita baik-baik saja meskipun kali ini Kita sama-sama sibuk belajar, ada waktunya Kita belajar bersama di rumahku atau di perpustakaan.
Kalau kalian penasaran bagaimana dengan Alisa? Terlihatnya dia baik-baik saja.
Okay kembali ke ceritaku.
Saat ini Aku dan Adryan sedang berada di Perpusatakaan, kami melarikan diri dari riuhnya kelas.
"Bentar ini maksudnya tuh apaan sih Joey? Aku tuh bingung banget sama jawaban sosiologi kenapa sih benar diantara semua benar."
"Jadi, maksudnya kan factor internal yang mendorong terjadinya integritas social yaa jawabannya D. Kesadaran diri sebagai makhluk social-tuntutan kebutuhan & jiwa dan semangat gotong royong!" Jelasku
"Owhhhhh gituuuuu, okey okey!" dan Adryan kembali melanjutkan kegiatan membacanya sama halnya denganku.
"Ad, aku mau ke toilet dulu ya sebentar!" suaraku
"Hmm" jawaban dari Adryan, sudah biasa hal itu terjadi ia tak akan menanggapi dengan panjang apabila ia sudah fokus belajar.
Aku melangkah keluar dari Perpustakaan dan berjalan kearah Toilet namun belum juga sampai Aku ditarik cukup kencang oleh seseorang Aku hampir limbung namun pada akhirnya bisa menyesuaikan langkah, Aku melihat ternyata Alisa yang menarikku, Aku mencoba menghentikan langkahnya.
"Alisa lepasin ini kenceng banget lho sakit tanganku." Aku mencoba menarik tanganku yang digenggam kuat oleh Alisa, namun ia bergeming.
Dengan sekuat tenaga Aku menghempaskan genggaman tanganku padanya dan hal itu berhasil membuat genggaman tangan kami terlepas, nafasku tersenggal-senggal karena langkah tadi cukup kencang dan terkesan buru-buru.
Alisa menengok kebelakang dan menatapku marah, Aku tak tahu alasan apa yang membuat ia marah saat ini. Alisa melangkah kearahku dengan tiba-tiba tangan manisnya mendarat tepat disebelah pipi kananku.
PLAK
"Itu pantes buat lu yang udah berani rebut Adryan dari gue!" ucap Alisa dengan tatapan sinisnya.
Aku sudah menduga hal ini akan terjadi, yang aku syukuri di tempat kami berada tak ada orang sehingga Aku tidak akan merasa terlalu malu.
"tinggalin Adryan atau gue bikin hidup lu sengsara selama sekolah disini!" bisik Alisa, Aku menelan ludahku dengan pelan karena teringat ucapan Stella yang mengatakan bawa Alisa akan melakukan apapun demi mendapatkan apa yang ia inginkan namun Aku mencoba untuk tak terlihat takut lalu membalas tatapan sinis Alisa
"Apa yang mau lu perbuat sama gue? Dasar cewek gatau malu udah ditolak berkali-kali masih aja nyosor, lu cinta mati atau emang gak laku sama laki lain!!!" sarkasku, meskipun Aku sedikit gemetar berbicara seperti itu namun mencoba untuk terlihat baik-baik saja.
"HEH LU FIKIR GUE GAK MAEN-MAEN NGOMONG KAYAK GITU!!!" suara Alisa cukup kencang dan sedikit membuatku terlonjak.
"coba lu tunjukin sekarang Apa yang mau lu perbuat sama gue!" Aku masih menantang Alisa.
"OH LU NAN----"
"CUKUP!" suara tegas Adryan memenuhi lorong kosong ini ia melangkah kearah kami, Aku menatap heran bagaimana ia tahu saat ini Aku dan Alisa disini.
"udah gue bilangin, Al kalo gue gak cinta sama lu dan minta lu jauh-jauh sama gue!" ucap Adryan
"TAPI GUE CINTA SAMA LU RYAN, GUE CINTA!!!"
"ITU BUKAN CINTA AL, ITU CUMA OBSESI! CINTA GAK BAKAL SESEORANG MERASA TERSAKITI DAN MERASA TERKUCILKAN, DAN LU YANG BIKIN GUE NGERASA KAYAK GITU!!!! GUE TEKANKAN SEKALI LAGI ITU HANYA OBSESI LU AJA!!!" suara Adryan tak kalah kencang, Aku takut hal itu mengundang orang-orang untuk menonton pertengkaran kami.
Sebenarnya Aku juga tak mengerti kenapa Adryan begitu membenci Alisa dan tak mau untuk berada disekitarnya.
"Joey ayo kita balik kelas, biarin dia!" Adryan secara tiba-tiba menarik tanganku dan menjauh dari Alisa. Kami meninggalkan Alisa seorang diri di lorong kosong itu, ada rasa kasihan dan juga bersalah yang terbesit namun Aku juga marah pada dia kenapa harus menggunakan kekerasan untuk hal seperti itu.
Padahal kami masih SMA namun kenapa rasanya percintaan ini seperti percintaan dewasa dimana harus ada pertengkaran besar diantara Kami.
Kami sampai kelas dan Aku diantar Ad menuju bangkuku, setelah melihat Aku terduduk dengan rapi, Ad pergi begitu saja tanpa menguccapkan kata apapun.
"Gue tadi yang bilang ke Adryan kalo lu diseret tuh cewek!" Tella membuka pembicaraan diantara keheningan kami.
"sebenarnya ada apa sih antara Adryan dan Alisa itu?" ucapku pelan
Stella menatapku tak percaya "Jadi selama ini gak ngejelasin kenapa dia benci banget sama Alisa?"
Aku menggeleng Pelan, sebenarnya Adryan adalah sosok tertutup dan tidak pernah mau mengumbar kesedihan atau kemarahan dia, labeling selama terhadapnya adalah sosok yang ceria.
"Lebih baik lu Tanya langsung Adryan, karena Gue juga cuman tau dari gossip-gosip aja. Takutnya juga Gue malah memberikan fakta yang bener." Stella hanya memberikan pernyataan itu.
Betul juga Aku selama ini hanya bertanya-tanya dan menebak-nebak saja sebenarnya dibalik kebencian Adryan terhadap Alisa. Obsesi Alisa yang begitu besar pada Adryan pasti ada Alasan.
Aku harus mencari Tahu.
Sesuai janji Aku update 3 Part sekaligus
Sekali lagi makasih banyak kepada teman-teman yang masih setia membaca cerita ini dan menunggu updatenya yang kadang lamaaa banget maafkan yaa teman-teman
Aku berharap kalian semua suka sama Part ini
Sampai Jumpa di Part selanjutnya
-JR-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart (END)
RomanceJoeya Resya yang bingung akan keberadaan baju olahraganya hingga ia harus bertanya pada sosok yang baru saja dikenalnya Adryan Putra dan dengan senang hati Adryan membantu untuk mencari baju olahraganya. Dari sanalah awal mula kisah mereka dimulai...