Kenyataan Lain

8 1 0
                                    




Ujian Akhir Semester tiba, Semua teman-temanku sudah berada di depan kelas seperti biasa sebelum dilaksanakan ujian semua siswa diwajibkan untuk menunggu di luar kelas, Aku duduk bersama Stella taka da pembicaraan apapun antara Kami berdua, Stella tengah sibuk dengan membulak balikan kertas kisi-kisi yang diberikan guru dan Aku sendiri hanya terdiam tak ada niatan untuk membaca kembali kisi-kisi tersebut karena merasa cukup semalaman suntuk Aku mempelajari kisi-kisi itu.

"Tell, emang semalem gak belajar?" tanyaku

"Enggak semalem gue ketiduran." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya

Dan Kembali sunyi diantara Kami, tak berselang lama Adryan hadir ia duduk tepat di sebalah kiriku lalu menatap Stella Aku hanya memberikan isyarat "jangan menganggunya dia sedang belajar", Adryan hanya mengangkat bahunya.

Bell Masuk berbunyi Kami semua langsung berdiri dan berbaris di depan kelas sesuai dengan nomor Absen, Sebelum memasuki kelas guru memeriksa tas dan kantong saku pada masing-masing siswa, karena UAS tidak boleh ada yang membawa catatan ataupun smartphone.

Setelah selesai dengan pemeriksaan Kami semua memasuki kelas dengan hanya alat tulis, tas dan smartphone disimpan didepan kelas.

Pada awal mula semua masih sunyi tak ada bisik-bisik dan itu sangat tenang namun sudah di waktu menunjukan 15 menit lagi kelas tiba-tiba menjadi riuh karena masih ada jawaban yang belum terjawab, Aku sendiri masih ada 5 soal yang belum Aku selesaikan dan itu cukup rumit, jangan fikir Aku merupakan siswi yang pintar dan patuh akan aturan untuk tidak mencontek, tentu bila kesempatan itu ada untuk mencontek Aku akan melakukannya dan rekan mencotekku hanya Adryan dan Stella.

Seperti punya firasat Adryan melihat kebelakang dimana Aku terduduk dan menatapku, Aku langsung tersenyum sumringah Aku memberikan isyarat nomor 1,17,19,22 dan 40. Adryan bukannya memberikan isyarat jawaban ia malah menggeser kertas jawabannya dan ia biarkan Aku melihatnya namun Aku tak dapat melihat jelas jawaban tersebut.

"Gak keliatan." Tentunya hanya gerakan bibir saja, Adryan menggelengkan kepalanya lalu memberikan isyarat tangannya.

"1 B, 17 A, 19 D, 22 B, 40 C" Aku memberikan tanda terlebih dahulu dari soalnya, dan tak lupa berterimakasih padanya.

Waktu semakin mendekat dengan akhir tanpa berfikir panjang Aku langsung mengisi jawaban yang diberikan oleh Adryan, tak berselang lama Stella berdehem cukup keras dan membuat semua perhatian tertuju padanya terhadapnya termasuk guru

"Stella, kenapa?" Tanya BU Oki.

"Enggak bu cuman keselek aja sama ludah sendiri." Jawabnya dengan santai, benar-benar Stella.

"Oh ya sudah kembali kerjakan soalnya, waktunya tinggal 5 menit lagi."

"Iya bu."

Ia langsung mengisyarakatkanku untuk jangan dulu berpaling, Akupun mengangguk ia melihatkanku dengan diam-diam kertas jawabannya ada beberapa yang masih belum ia jawab dan Aku memberikan jawaban pada Stella dengan sangat berhati-hati.

Waktu berlalu, Kami semua dapat menyelasaikan Ujian pertama masih ada 1 lagi namun Aku, Adryan dan Stella menghabiskan waktu bersama di kantin.

Aku baru menyadari apabila Alisa tak hadir dan tak mengikuti ujian aneh namun Akupun tak berani menanyakannya.

"Nih pasti yaa si Risa sama konco konconya lagi bahas soal, pusing kadang gue sama orang pinter soal yang udah dikerjain dibahas lagi." Suara Stella membuatku tersadar dari lamunanku.

My Sweetheart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang