PENYESALAN

11 1 0
                                    






AUTHOR POV

Alisa berjalan meninggalkan mereka semua, orang yang di cintainya memohon untuk ia pergi dari kehidupannya rasanya begitu menyakitkan, penolakan yang terdahulu tak begitu menyakitkan bagi dirinya karena Adryan tidak memintanya untuk pergi, Alisa masih belum menerima semuanya karena yang ia rasakan ia benar-benar mencintai Adryan.

"Gue bakal bikin lu menyesal Adryan." Gumamnya lalu ia melangkah menuju lantai 3 sekolah, ia berjalan dengan air mata dan keadaan yang sangat kacau. Semua orang menatapnya.

Sampai di lantai 3 ia melangkah secara pelan lalu tanpa aba-aba ia menjatuhkan tubuhnya dan hal itu membuat semua orang berteriak keadaan menjadi sangat riuh, tubuh Alisa saat ini dipenuhi darah dan semua orang mengerubungi Alisa.

"Alisa!!!" teriakan ibunya, ia sedari tadi menunggu putrinya yang meminta ijin ke toilet namun saat ini ia malah melihat tubuh putri satu-satunya itu dipenuhi darah dan tak sadarkan diri di lapangan sekolah, Para guru langsung menelpon Ambulance untuk membawa Alisa

Adryan, Joeya, Stella serta Acel berjalan bersama menuju kelas, mereka melihat semua orang riuh dan berlarian menuju lapangan.

"Ada apaan sih?" suara Stella karena penasaran melihat orang-orang berlarian.

Belum sampai di kelas mereka dikejutkan oleh Risa yang berlari kearah mereka ber4

"Cel, lu kemana aja sih? Itu dicariin Wali Kelas cepetan kesana ke lapangan" ucap Risa dengan nafasnya yang tersenggal-senggal, Acel langsung berlari menuju lapangan

"Ris ada apaan sih?" Tanya Stella

"itu anak baru kelas kita dia jatoh dari lantai 3 dan sekarang lagi nunggu Ambulance buat angkut tuh anak." mereka semua mencerna ucapan Risa lalu setelah sadar, mereka berlari menuju lapangan dan yang mereka lihat Alisa yang sudah tak sadarkan diri.

Adryan yang melihat hal itu langsung berlari kearah Alisa dan menepuk pipi gadis cantik itu

"Al bangun Al, ini gak lucu Al." Adryan mencoba menyadarkan Alisa

"siapapun tolong panggil Ambulance cepet!" ia berteriak cukup kencang, Joeya menatap nanar hal itu.

Tak berselang lama Ambulance datang dan para tenaga medis memeriksa Alisa terlebih dahulu lalu mengangkat tubuh Alisa dan memasukannya kedalam Ambulance, Adryan memaksa untuk ikut masuk kedalam Ambulane, ia mengabaikan Joeya yang terdiam menatap seluruh gerak geriknya.

Joeya berlalu pergi meninggalkan kerumunan dan menemui Bundanya

"Bun, ayo kita pulang." Ucap Joeya pada Bundanya

"lho Adryan mana?" Joeya tak menjawab ia malah berlalu begitu saja. Kejadian tadi begitu singkat untuk dirinya, ia merasa sangat bersalah pada Alisa. Bunda Joeya berpamitan pada Mamah Adryan, ia lalu mengejar putri semata wayangnya itu

Tak ada pembicaraan antara Bunda dan Joeya mereka sama-sama bungkam, setelah sampaipun Joeya langsung memasuki kamarnya.

Di lain tempat Ibu Adryan menunggu putranya itu namun tak kunjung datang juga, yang ia lihat hanya Stella berjalan dengan lesu menuju kearahnya.

"Tell, dimana Adryan?"

"Adryan ikut naik Ambulance tante, dia maksa untuk ikut Alisa." Ibu Adryan cukup terkejut mendengar hal itu, kenapa putra semata wayangnya itu harus berurusan lagi dengan gadis yang membuatnya terpuruk.

My Sweetheart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang