Ini Difa kalau rambutnya gak diiket. Cantik kan ya? Bisa-bisanya Farel gak suka. Kalo aku cowok sih udah aku deketin😄
Selamat membaca🐻
***
Bel telah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Tapi seorang perempuan masih berada di kelasnya. Di tangannya ia memegang sapu untuk membersihkan kelas, hari ini adalah jadwal piketnya.
Gadis itu lebih memilih untuk melaksanakan jadwal piketnya pada saat semua orang sudah pulang. Menurutnya itu lebih baik daripada harus piket pagi hari dan pada akhirnya kelas kembali kotor karena ulah teman-temannya.
"Oke udah selesai."
Difa kembali masuk ke dalam kelas guna meletakkan sapu dan pengki ke tempat semula. Segera ia menuju kursinya dan mengambil tasnya. Sebelum itu ia mengecek ponselnya terlebih dahulu apakah akan ada rapat hari ini?
Karena tak ada satu pun pengumuman untuk rapat, Difa memasukkan ponselnya ke saku roknya. Tas yang semula ia genggam di tangan kanan ia sampirkan di bahunya dan menggendongnya.
"Ya Tuhan!" kaget Difa ketika ia sudah berada di luar kelas.
Di samping pintu kelasnya berdiri seseorang yang menatapnya dengan senyuman yang bertengger manis.
"Ada apa kesini?" tanya Difa to the point.
"Cuman mau nemenin lo ke tempat parkiran aja sih. Lo bawa motor kan?" tanya orang itu.
"Iya gue bawa. Tapi kayanya lo nggak harus temenin gue ke parkiran, gue bisa sendiri."
"Beneran nih? Tapi gue takut lo kenapa-kenapa," cicit orang itu, untuk kalimat terakhir ia memelankan suaranya.
Difa mengernyitkan alisnya, sebenarnya ia tak mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh orang di depannya ini. Tapi sedikit Difa yakini bahwa orang ini hanya ingin menjaganya.
"Gue nggak apa-apa. Gue bisa jaga diri kok, ya udah gue duluan ya."
Difa yang hendak melangkahkan kakinya terhenti karena orang itu mencegahnya.
"Lo yakin bisa jaga diri?"
Sebentar Difa memberikan senyumnya. "Gue yakin. Makasih karena udah khawatir sama keadaan gue, Yan. Gue pergi dulu, lo juga cepat pulang."
Ryan menampilkan senyumnya. Difa, gadis itu baik. Wajar jika sepupunya meminta dirinya untuk menjaga gadis itu. Sepertinya dia tidak boleh berhenti disini, ia harus mengikuti gadis itu hingga sampai ke parkiran. Atau kalau bisa sampai ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUARIUS
Teen Fiction#ZodiacSeries-4 [HALO READERS! KASIH VOTE SAMA KOMENNYA, DONG...] Farel merasa dirinya diberkahi anugerah dari Tuhan karena wajahnya yang tampan dan otaknya yang pintar. Setiap perempuan pasti akan bertekuk lutut jika sudah dihadapkan oleh seorang F...