17. Marah

2 0 0
                                    

Farel yang cemberut nunggu kabar dari Difa padahal gak punya nomornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farel yang cemberut nunggu kabar dari Difa padahal gak punya nomornya. Sebelum baca ada baiknya pencet bintangnya dulu dong🍀

Selamat membaca🍦

_________

Mata Difa masih setia menatap manik mata di depannya. Mereka jatuh dalam pandangan itu. Tangan Farel masih setia memegang lengan Difa erat. Ia enggan melepasnya. Tapi tak berlangsung lama karena setelah itu Difa menghempaskan tangan Farel.

"Kenapa lo harus peduli? Lo bukan siapa-siapa gue."

"Gue tahu gue bukan siapa-siapa lo. Tapi lihat lo nggak cepet pulang bikin gue mikir yang aneh-aneh. Lo itu cewek."

"Jadi maksudnya lo khawatir gitu?"

"Iya, gue khawatir." Difa terkejut seketika mendengar pernyataan Farel. "Gue ngerasa punya tanggung jawab karena kita tinggal bareng. Gue nggak mungkin biarin lo di luar sana kenapa-napa, tapi gue tetep santai di rumah."

Tanggung jawab ya? Difa pikir Farel benar-benar khawatir padanya. Hahh~ harapannya terlalu tinggi.

"Udah, nggak papa. Nyatanya gue ada di rumah sekarang kan? Gue baik-baik aja kok. Oh ya, makan malam udah disiapin kan?" tanya Difa mengalihkan pembicaraan.

"Udah. Daritadi sebelum lo pulang."

"Ya udah lo bisa makan duluan kalo mau. Gue mau mandi dulu."

Setelah itu Difa pun pergi menuju kamarnya. Dalam hatinya ia berharap Farel tadi benar-benar khawatir padanya. Bukan karena ia merasa beban baginya.

Lo terlalu berharap, Fa, batin Difa menuju kamarnya.

Sedangkan Farel ia kembali ke ruang keluarga dan membereskan buku-bukunya yang berserakan. Lalu menuju ke meja makan untuk menunggu Difa.

Setelah hampir setengah jam, akhirnya Difa pun mulai turun ke bawah dan bergabung bersama Farel. Begitu Difa sampai di meja makan ia terkejut karena Farel belum menyentuh makanan sama sekali.

"Kenapa nggak makan?" tanya Difa sambil menarik kursi.

"Gue nunggu lo."

"Ya udah ayo makan."

Difa pun mengambil satu centong nasi untuk piringnya. Baru saja akan menaruh nasi itu di piringnya, Farel mengulurkan piringnya padanya.

"Ada apa?" tanya Difa bingung.

"Ambilin gue nasi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang