14. Buku

22 5 22
                                    

Difa cantik banget deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Difa cantik banget deh. Kaya ada manis-manisnya gitu. Nah kan bacanya pake nada iklan😂

Jangan lupa baca author note dan jangan lupa juga vote dan komennya yaa...

Selamat membaca🌿

_________

"Ya mana gue tahu, San. Mungkin dia udah punya pacar."

Difa menanggapi ocehan Sania yang sedari tadi mempermasalahkan ucapan Ryan di kantin tadi. Sejak mereka selesai makan di kantin dan kembali ke kelas pun gadis itu tak henti-hentinya mengoceh masalah ucapan Ryan.

Difa tahu temannya itu memang menyukai Ryan sejak pertama kali bertemu. Difa pikir ucapan Sania waktu pertama kali bertemu dengan Ryan di depan kelas hanyalah omong kosong saja. Tapi sepertinya kali ini dia bersungguh-sungguh.

"WHAT?!! Mana mungkin? Dia nggak kelihatan punya pacar kok," elak Sania.

"Kali aja pacarnya nggak sekolah sini."

"Nggak mungkin sih, Fa. Gue yakin Ryan belum punya pacar. Mungkin maksud omongannya tadi itu dia bilang kalo dia itu emang nggak suka sama gue. Dan secara nggak langsung dia nolak gue."

Difa menolehkan kepalanya. "Kalo lo tahu dari awal bakal ditolak kenapa masih berjuang? Secara nggak langsung juga ucapan lo tadi, lo lagi nistain diri lo sendiri."

Sania seketika terdiam. Kenapa tadi Sania langsung berbicara seperti itu. Secara tidak langsung Sania juga sudah pesimis mendapatkan hati Ryan.

"Oh iya, gue ada rapat nih. Lo duduk sendirian dulu, ya. Nanti ada surat dispen datang." Difa berdiri dan segera berlari keluar kelas.

"Hmm, gini nih derita duduk sama anak organisasi. Kalo ada rapat atau acara mendesak duduk sendiri. Udah jomlo duduk sendiri lagi. Nasib lo nggak bagus, San."

Difa berjalan dengan santainya menuju ruang osis. Ketika melihat notifikasi dari grup Osisnya yang mengatakan bahwa hari ini ada rapat pada saat itu juga, Difa segera menuju ruang Osis.

Awalnya ia berjalan biasa sampai tak sengaja matanya melihat seorang pria dewasa terlihat seperti kebingungan. Segera ia menghampiri pria itu dan menanyainya.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Difa yang sudah berada di dekat pria itu.

"Oh."

Pria itu sedikit tersentak kaget. Tapi ketika ia melihat wajah Difa keterkejutannya mulai perlahan menghilang. Walaupun dirinya sedikit blank saat melihat Difa.

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang