Haloooo! I'm comeback! Gimana weekend kalian? Seru gak? Atau malah biasa aja? Apapun itu tetap semangat yaa...
Selamat membaca☕
______
Dengan santainya Difa masih setia menonton channel televisi yang sedari tadi ditontonnya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih lima belas menit. Acara yang dimaksud oleh Papanya berlangsung sekitar jam setengah delapan malam.
"Cepet ganti baju sana. Jangan nonton tv terus," ucap Susi, Mamanya.
"Aku ganti baju nggak lama kali, Ma. Paling 5 menit udah jadi."
"Cuman ganti baju gitu?" Difa mengangguk. "Sekalian dandan lah, Fa. Ini mau ketemu sama rekannya Papa kamu loh. Harus keliatan cantik."
Difa mendengus sebal. Untungnya hari ini belum ada tugas ataupun PR dari sekolah. Bisa dibilang Difa santai malam ini.
Dan Mamanya. Kenapa Mamanya menyuruh dirinya untuk berdandan? Padahal ia hanya ingin ganti baju saja.
"Buat apa sih, Ma? Nggak harus cantik cantik lagi di depan rekan kerjanya Papa."
"Harus Difa. Dah cepet sana ke atas. Ganti baju dandan yang cantik."
Akhirnya dengan penuh keberatan hati, Difa beranjak dari sofa tempatnya duduk dan berjalan menuju kamarnya. Tiba di kamar ia membuka lemari pakaiannya. Apa yang harus ia pakai?
Pilihannya jatuh pada dress berwarna putih dengan lengan yang panjang renda sampai pergelangan tangan. Panjang dress yang ia kenakan hanya sebatas lutut saja, tapi hal itu terlihat elegan. Ia geraikan rambutnya dan pergelangan tangannya ia beri sebuah gelang.
"Oke, selesai."
Difa menatap dirinya di cermin setelah selesai mengaplikasikan make up tipis di wajahnya.
"Difa, udah selesai belum?" tanya sang Mama berteriak dari bawah.
"Sebentar, Ma."
Difa segera merapikan rambutnya yang digerai dan mengambil sling bag yang sudah ia siapkan di kasur kamarnya. Ketika sudah sampai di bawah mata Difa berpendar mencari seseorang.
"Alan mana, Ma?"
"Oh Alan. Dia lagi di rumah temennya, katanya mau nginep gitu disana. Nggak tahu kenapa. Nanti habis pulang dari acara ini Mama mau antar pakaian sama seragamnya kesana."
Difa hanya membulatkan mulutnya dan menganggukkan kepalanya beberapa kali.
"Udah siap?" tanya Papanya.
"Udah!" jawab kedua perempuan itu kompak.
"Ayo berangkat!" ucap sang Papa sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUARIUS
Teen Fiction#ZodiacSeries-4 [HALO READERS! KASIH VOTE SAMA KOMENNYA, DONG...] Farel merasa dirinya diberkahi anugerah dari Tuhan karena wajahnya yang tampan dan otaknya yang pintar. Setiap perempuan pasti akan bertekuk lutut jika sudah dihadapkan oleh seorang F...