Kereta Chan

2.3K 221 40
                                    


Di siang hari menuju sore yang cerah dan terik, seorang gadis Bernama (y/n) sedang naik ojek online untuk pulang dari sekolahnya sambil baca webtoon. Perjalanan anak satu ini berjalan baik baik saja. Mereka pun akhirnya sampai di sebuah jalur rel perlintasan kereta api. Dikarenakan memang palang penjaganya tidak turun dan tidak ada bunyi teng neng neng neng gitu, semua kendaraan yang ada di situ pun melewati rel itu.

Namun tanpa mereka sadari, dari arah kiri datang lah sebuah kereta yang melaju dengan cepat dan menabrak mereka yang sedang melintasi rel tersebut. (y/n) dan driver ojek online nya pun menjadi salah satu korban dari kecelakaan tersebut.

'Asem banget nasib gw hari ini, udah telat masuk sekolah, lupa bawa tugas fisika, kena omel guru BK, bahkan sekarang gw mau baca manhwa aja harus ketabrak kereta dulu, hadeeeh' batin (y/n) sebelum semua penglihatan nya menjadi gelap

-
-
-

Uuurrggh, di mana ini? Kayaknya tadi gw kecelakaan di rel kereta deh, kok tiba tiba gw ada di tempat antah beranta kayak gini? Malah udah malem lagi ini kayaknya

*Ramai ramai*

Eh, ada orang lain kah di sini selain gw? Apa ke sana aja ya? Siapa tau ada yang bisa bantu gw

(y/n) pun berjalan mencari sumber suara tersebut. Di sana, ia melihat sebuah kapal dengan orang orang yang berbaris untuk masuk ke kapal tersebut. Di saat (y/n) tengah kebingunan dengan apa yang ada di depannya, seseorang menepuk pundaknya.

"Hey kau! Kenapa tidak ikut naik juga?"

"Ah hah? Aku harus naik juga? Tapi aku tidak punya tiket untuk kapal nya"

"Nggak ada tiket tiketan, semua orang yang sudah meninggal harus masuk ke kapal itu untuk pergi ke pengadilan"

"Hah pengadilan?"

"Aaaah, sudahlah, kau naik saja sana, nanti juga kau tahu"

Akhirnya (y/n) pun naik kapal tersebut

Kapal tersebut berjalan menyeberangi sebuah lautan yang sangat gelap. Di tempat itu tidak ada matahari, bulan, ataupun bintang. Satu satunya cahaya yang ada di tempat itu sekarang adalah cahaya dari lampu kapal yang sedang mereka tumpangi ini.

Perjalanan yang memakan waktu sekitar lebih dari satu jam itu pun akhirnya berakhir. Semua yang ada di kapal itu pun turun sambil berjalan berbaris dengan rapi. Orang orang yang berbaris ini lalu masuk satu per satu ke dalam sebuah gerbang besar. Karena kebetulan (y/n) keluarnya agak di bagian depan (meskipun masih harus nunggu 2 gelombang baru gilirannya dia), ia pun berjalan ke dalam gerbang tersebut.

"Nama mu?"

"(y/n)"

"Hmm baik, silahkan pergi ke ruang nomor 34, kau akan diadili di sana"

"Baik, terima kasih"

(y/n) pun berjalan mengikuti papan petunjuk jalan yang ada di sana dan sampailah dia di ruang nomor 34.

(y/n) POV

Ok, ini ruang nomor 34

*tok tok tok*

"Masuk"

Gasp suaranya cogan

"Ehm permisi" ucapku sambil memasuki ruangan tersebut

KOK ADA GILGAMESH DI SINI??

"Iya iya, tidak usah basa basi, duduk saja di kursi tersebut" ucap seorang pria (ekhem, cogan) didepanku yang sepertinya adalah hakim di ruangan ini

"Jadiii, gw masuk neraka pa surga nih? Eh tapi kayaknya neraka sih, soalnya gw sering denger..."

Aduh, keceplosan aing

"Denger apa?"

"Ekhem, gibahan dan omongan manis tetangga"

"Oalah, ya udah to the point aja ya, lu harusnya masih hidup sekarang, tapi gara gara si grim reaper newbie itu gak fokus, lebih dari satu manusia termasuk lu harus mati gegara ketabrak kereta. Jadi, di sini lu bakal dihidupin lagi di dunia lain dan lu harus milih beberapa barang atau talent atau skill buat lu bawa ke dunia baru lu. Ngerti?" ucapnya panjang lebar

"Uuhhmm, jadiiiii, berapa banyak yang bisa gw minta?" tanya gw

"Maksimal 3"

"Gw mikir dulu boleh?"

"Iya, tapi jangan lama lama, kalau mau bawa gw aja, bosen gw jadi hakim beginian"

"Mang boleh?"

"Ya, anggep aja sebagai permintaan maaf karena udah salah cabut nyawa, semua barang atau skill atau talent apapun yang lu mau bakal dikabulin. Jadi, plis ya, bawa gw juga"

Hmmm apa ya?

Hmmmmmmmmmmm

"Bang"

"Hooh napa?"

"Bawa Zhongli boleh?"

"Maaf tapi karakter fiksi gak bisa lu bawa"

"Yaaaaaaah"

Hiks, gak bisa bawa husbu. Bawa apa dong?

Author POV

Setelah berpikir cukup panjang akhirnya (y/n) memutuskan 3 barang yang akan ia bawa.

"Ok, gw udah mutusin 3 permintaan gw"

"Ok, apaan aja tuh?"

"Yang pertama, gw mau jadi orang pinter"

"Orang pinter apaan nih, yang kyk dukun dukun gitu atau –"

"Yang pinter matematika, sejarah, fisika, filsafat, politik, gitu gitu lah"

"Ooooh okok"

"Yang kedua, kalau gw lahir lagi di tempat yang ada sihirnya, gw mau punya kekuatan sihir yang kuat"

"Kalau gak ada sihir?"

"Kalau gak ada sihir, gw mau jadi orang yang jago masak"

"Ok siap, yang ketiga"

"Yang ketiga lu ikut gw"

"Ok- heh? Beneran nih?"

"Hooh, baik kan gw"

"Ck, ok ok. Pertanyaan terakhir, lu mau jadi cewek apa cowok pas lahir lagi"

"Cewek dong"

"Wokeh"

Si hakim itu pun menulis beberapa hal di atas kertas lalu menstamp kertas itu. Kertas itupun bercahaya lalu terbakar sendiri.

"Nah, sudah beres. Kau masuk saja ke pintu di belakangku, nanti kau akan lahir di duniamu yang baru. Oh iya, btw nama gw Arius, inget ye"

"Sip, ya udah ya byeee"

"Byeee"

(y/n) pun masuk ke dalam pintu yang Arius maksud meninggalkan Arius dengan supervisor nya yang baru datang.

"Tak kusangka beneran ada orang yang mau ngabulin permintaan mu buat ikut mereka" ucap si supervisor

"Hehehe, akhirnya! Gw bebas juga dari pekerjaan yang membosankan ini. Ya udah ya, gw mau pergi dulu baaiii" ucap Arius sambil melangkah santai masuk ke pintu yang tadi (y/n) masuki
















Jadi segini aja buat prologue nya, maaf ya kalau masih singkat. Author gak ada ide banyak nih buat yg bagian isekai nya

Here, a sandwich for you 🥪

Surviving in WMMAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang