12

1.1K 78 0
                                    

Nabila masuk kedalam ruangan Alvin tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu setelah masuk ke dalam ia langsung menutup pintu dengan kencang tak memperdulikan sepasang mata tajam menatapnya.

Ia duduk di samping Aisyah lalu menatap mata abangnya dengan tatapan sebal.

"Apa?!" tanya Nabila garang.

"Kalo masuk ketok pintu" jawab Alvin dingin.

"Kenapa Bil?" tanya Aisyah lembut.

"Itu tadi nenek rombeng nanya mbak Aisyah itu siapa-nya bang Alvin, yaudah deh Nabila jawab kalo Mbak itu istri-nya bang Alvin eh dia cengo" ucap Nabila panjang lebar.

"Ya ter-

Tok tok

"Masuk" perintah Alvin.

Orang yang tadi mengetuk pintu masuk sambil membawa berkas-berkas.

"Kenapa?" tanya Alvin.

Ardi.

Orang yang tadi mengetuk pintu adalah Ardi, Ardi menatap Aisyah dengan fokus hingga menghiraukan pertanyaan dari Alvin.

Alvin yang melihat tatapan Ardi mengubah raut wajahnya dari tenang menjadi datar.

"Kalau hanya ingin melihat istri saya kamu boleh keluar" ucap Alvin dingin.

Seolah sadar Ardi menundukan kepala-nya sebelum bicara

"Maaf pak, tapi sebentar lagi bapak ada meeting" ucap-nya.

"Baik, kamu boleh keluar" perintah Alvin dan di laksanakan oleh Ardi.

"Yaudah deh mas karna kamu mau ada meeting Ais bareng Nabila aja pulang-nya" ucap Aisyah.

"Yaudah deh, kalian mau pulang sekarang?" tanya Alvin saat melihat Aisyah dan Nabila sudah berdiri.

"Yoi" ucap Nabila sambil berjalan kearah pintu.

"Aisyah pulang ya, Assalamualaikum" ucap-nya setelah menyalimi tangan Alvin.

Mereka keluar tak lupa menutup kembali pintu ruangan Alvin mereka berjalan ke lif, setelah sampai di bawah banyak sekali pasang mata yang menatap Aisyah dengan tatapan tak percaya.

Setelah sampai di parkiran Nabila dan Aisyah masuk ke dalam mobil dan langsung meninggalkan kantor.

.......

"Pak meeting akan segera di mulai" ucap Ardi.

Sebenarnya Ardi banyak sekali pekerjaan tapi karna bos-nya itu belum ada asisten baru jadi-nya untuk sementara ia akan menggantikan-nya.

Alvin mengangguk lalu berjalan ke ruang meeting dengan Ardi di belakang.

10menit mereka menunggu di ruang meeting.

"Maaf karna kami telat" ucap sesal seorang perempuan.

"Gapapa bu saya dan bos tidak masalah, jadi silahkan di mulai meetingnya" ucap Ardi.

Mereka memulai meeting dengan tenang hingga meeting selesai.

"Pak Alvin maaf sebelum-nya apakah kita boleh bicara sebentar?" tanya perempuan itu.

Alvin mengangguk lalu berjalan kearah taman dan duduk di bangku taman tersebut yang di ikuti oleh perempuan itu.

"Mau bicara apa?" tanya Alvin.

"Aku mau ngundang kamu di acara pernikahan aku" jawabnya sambil menyerahkan kartu undangan kepada Alvin.

Alvin menerimanya lalu membaca dengan pelan.

"Tara dan Yoga" gumam Alvin.

"Bagus, aku akan dateng bareng istri aku" ucap Alvin.

Tara, perempuan itu menatap Alvin kaget sebelum berkata..

"k-kamu udah nikah?" tanya Tara shock.

"Udah, beberapa hari yang lalu" jelasnya.

"K-kamu ga ngundang aku?" tanyanya.

"Waktu aku nikah itu aku denger kamu lagi lamaran, jadi mana mungkin aku ganggu kamu yang lagi lamaran" ucap Alvin lalu berdiri.

"Yoga itu baik Tar jangan pernah kamu nyianyiain dia karna kamu masih ada rasa sama orang lain, ga seharusnya orang baik kayak dia kamu telantarin" lanjut Alvin sebelum melangkah pergi.

"AKU GA CINTA SAMA DIA AKU NIKAH SAMA DIA TERPAKSA VIN!! AKU DI JODOHIN!" teriak Tara.

Alvin berhenti lalu membalikan badan-nya menghadap Tara dengan tatapan dingin-nya.

"Buka perasaan kamu! Kamu cinta sama aku aja bisa masa cinta sama dia kamu gabisa? Aku berhasil lupain kamu dan itu artinya kamu juga bisa, denger ya Tar sekarang kita udah punya kebahagiaan masing-masing aku bahagia sama istri aku dan kamu juga pasti bahagia sama Yoga, aku gamau kamu ngestak di aku terus! karna pada dasarnya aku cinta Aisyah dan kamu cinta Yoga aku percaya itu! Perasaan kamu sama aku dulu hanya karna harta bukan karna cinta tapi kalo kamu sama Yoga aku yakin itu cinta, kamu masih punya banyak waktu buat belajar mencintai dia Tar" ucap Alvin panjang lebar.

"Saya duluan" pamit Alvin formal lalu berjalan meninggalkan Tara sendirian.

"Ya Alvin bener gua pasti bisa" ucap Tara yakin lalu memandang punggung Alvin dengan senyum tipis.

"Gua bakal berdoa yang terbaik buat pernikahan lu sama Aisyah Vin" gumam Tara.

..........

20:08

"Mas Alvin kemana si udah malem begini ko belum juga pulang" ucap Aisyah resah bahkan ia sampai menangis karna khawatir dengan suami-nya itu.

Pager terbuka pertanda ada yang masuk.

Aisyah berdiri dari duduk-nya dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju teras.

Sedangkan Alvin yang baru turun dari mobil merasa badan-nya benar-benar pegal dan lelah ingin sekali ia tidur tanpa harus kena air terlebih dahulu atau apapun itu intinya niatnya sekarang adalah tidur.

"Assalamualaikum" gumam Alvin sambil menutup pintu dengan pandangan kearah istri-nya yang sedang berlari.

"Waalaikumsalam, mass" panggil Aisyah sambil berlari dan langsung memeluk Alvin tanpa aba-aba.





.
.
.
Sehat sehat selalu ya gaiss!!

A&A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang