35

901 54 2
                                    

"kecantikan tidak akan pernah menjamin suatu perasaan."
-

"Dia udah punya anak" ucap teman perempuan-nya.

"G-ga mungkin! D-dia ga mungkin udah punya anak! Istri aja ga punya!" sentak lawan bicara-nya.

Teman perempuan-nya itu tersenyum sinis lalu berkata..

"Dia hamilin orang"

Perempuan yang di ajak bicara itu menghela nafas pelan sembari menenangkan hati-nya agar tidak hancur dan menangis.

"L-lo punya foto perempuan itu?" tanya perempuan itu lirih.

Teman perempuan-nya itu mengangguk lalu memberikan handpone-nya yang sudah terpampang jelas wajah perempuan yang di maksud.

"Ck, cantikan gue!" sentak perempuan itu saat sudah melihat foto yang di beri.

Teman perempuan-nya itu terkekeh sini lalu berkata..

"Kecantikan lu ga akan pernah menjamin suatu perasaan! Yang pasti terjamin adalah hati lu! Kalo hati lu baik gua jamin Farhan pasti bisa ngasih kepastiin sama perasaan lu! Hati lu busuk bangsat! Kalo bukan karna lu yang terobsesi sama Farhan pasti sekarang dia belum punya anak! Lu harus siapin diri Nad...bahwa karma itu ada! Suatu saat mungkin lu bakal ada di posisi cewe itu!" sentak teman perempuan-nya lalu keluar.

"Ga Nadya ini ga mungkin salah lu! Y-ya ini bukan salah lu" masih ingat Nadya?

.....

"SAYANGG" teriak Alvin nyaring, masalah-nya setelah sholat subuh tadi ia tidak melihat lagi bidadari cantik-nya itu di kasur.

Fyi Nabila, Mawar, Adam, Ari mereka berempat sudah kembali ke indonesia kemarin, sedangkan Farhan? Ia akan pulang ketika Alvin dan Aisyah pulang.

Selang beberapa menit menunggu sahutan tapi tidak ada hasil Alvin berjalan santai ke arah ruang tamu lalu menonton anime-nya yang tertunda, kalau bukan karna saran dari Adam mungkin Alvin tidak akan pernah nonton anime.

Satu episode tamat tapi Alvin belum juga melihat istri-nya itu.

"AISYAH SAYANG, BABY, CINTA KU, ISTRI KU, DIMANA DIRIMU!!!"

"CK, AISSSS" teriak Alvin sangat nyaring bahkan volume suara-nya saja sudah naik dari sebelum-nya.

"Berisik" ketus seseorang.

Alvin hampir saja meloncat kaget saat melihat Aisyah datang dari arah pintu sambil menenteng tas belanja.

Alvin berjalan kearah Aisyah lalu menciumi seluruh permukaan wajah itu dengan lembut.

"Abis darimana?" tanya-nya.

"Kamu liat aku bawa apa kan?" tanya Aisyah ketus lalu berjalan menuju dapur.

Alvin menatap Aisyah yang pergi dengan pandangan heran.

"Ini anak gua bikin ulah apa lagi si?"

Ia menutup pintu apartemen lalu kembali duduk di ruang tamu dengan santai.

Aisyah yang melihat itu berdecak kesal, ia kan sedang ngambek gara-gara semalam tidur tidak di peluk Alvin! Tapi lihat sekarang? Suami-nya itu hanya santai disaat diri-nya semalam tidak bisa tidur.

Aisyah berjalan kearah Alvin dengan terburu-buru lalu dengan tidak sabaran ia duduk di pangkuan Alvin.

Alvin yang mendapat serangan tiba-tiba itu bengong sebentar lalu melirik Aisyah yang sedang sibuk mencari tempat ternyaman di dada bidang-nya.

Hey! Sabar dulu dong 'kan kakanda belum siap.

"Kenapa?" tanya-nya.

Tidak ada jawaban melainkan isakan.

Kali ini Alvin tidak panik seperti sebelum-nya justru dia santai atau bahkan sangat santai(?).

"Kenapa si?" tanya-nya lagi setelah sekian menit istri cantik-nya ini tidak berhenti menangis.

"T-ta hiks tadi malem k-hiks kamu kenapa ga pe-luk aku?" tanya Aisyah sambil sesengukan dan jangan lupakan tatapan lirih-nya.

Alvin mengangkat sebelas alis-nya lalu berkata..

"Lah? Kamu gamau aku peluk, yaudah aku tidur aja" jawab Alvin enteng.

"J-jadi hiks ini salah siapa?" tanya Aisyah.

"Salah aku" jawab Alvin tenang.

"Yaudah! Hiks berarti kamu harus minta maaf" ucap Aisyah sambil menyembunyikan kembali kepala-nya di dada bidang Alvin.

"Sayang mas minta maaf ya" ucap Alvin tulus sambil mengelus kepala sang istri yang terbalut oleh hijab.

Dan dapat Alvin rasakan jika kepala itu mengangguk.

"Lagian kamu kenapa ga meluk aku aja? Padahal kalo kamu meluk aku, aku bisa bales pelukan kamu" ucap Alvin dengan mata yang terus fokus ke anime yang sedang ia tonton.

Tiba-tiba saja Aisyah merasa jika pipi-nya memanas.

"Maluu" cicit Aisyah sambil meremas ujung kaos yang di pake oleh Alvin.

Alvin terkekeh singkat.

'Ini sih bukan malu tapi gengsi' ucap batin-nya.

"Kamu takut nyentuh perut aku kan" goda Alvin sambil mencolek pipi istri-nya.

Oke sekarang Aisyah dapat merasakan jika wajah-nya sudah seperti kepiting rebus.

"Mass"

"Lagian kamu aneh, padahal sama suami loh tapi kok cuma meluk aja bisa malu, padahal kita udah ngelakuin yang lebih dari sekedar meluk-meluk" setelah mengucapkan itu Alvin tertawa keras berbeda dengan Aisyah yang merasa sekudur tubuh-nya panas bercampur malu saat mendengar ucapan Alvin.


.
.
.
Jika ada typo mohon di maafkan ya prenn

A&A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang