25

810 60 0
                                    

"Berenti di sana Han, gua mau nikmatin pemandang paris dulu" perintah Alvin.

Farhan mengangguk lalu memarkirkan mobilnya.

Mereka berdua turun dan berjalan kearah menara eiffel lalu memandang menara itu dengan sorot kerinduan yang sangat mendalam.

Farhan menggulum senyumnya lalu berkata..

"Masih sama, gada yang berubah dari dia, senyum-nya tetep manis, lesungnya juga tetep di kanan" ucap-nya sambil memandang seorang perempuan yang sedang di foto oleh teman-nya.

Alvin pun tersenyum sambil memandang perempuan itu.

"Lo beneran ga kangen dia?" tanya Alvin sambil menatap Farhan.

"Kangen si, tapi biarin lah, nanti kalo dia emang jodoh gua, gua bakal peluk dia sampe dia pengap" ucap-nya sambil terkekeh.

Alvin ikut terkekeh lalu ia berjalan kearah perempuan itu.

Farhan yang melihat itu panik seketika dan dengan gerakan cepat ia berlari kearah Alvin dan langsung menghalang badan Alvin.

"Vin, Vin, aduhh jangan di bilangin dong, dia pasti udah lupa sama gu-

"Hai Farhan, Hai Alvin" sapa seseorang.

Alvin menggulum senyumnya saat melihat seberapa kaget-nya muka Farhan.

"Hai Nad, Hai Yu" sapa Alvin sambil melambaikan tangan kanan-nya kepada dua perempuan di belakang Farhan.

"Han? Nadya gamau lu sapa?" tanya Alvin sambil menaik turunkan kedua alis-nya.

Farhan menatap Alvin dengan sinis lalu berbalik badan.

"H-hai Nad" sapa-nya dengan gugup.

Sial!

"Ini gua ga lu sapa?" tanya seseorang sinis.

"Oh hai Yu" sapa Farhan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Lagi apa di paris? Tumben" cibir perempuan yang bernama Ayu.

"Nemenin Alvin" jawab Farhan.

"Nemenin Alvin? Emang Alvin ngapain?" tanya Nadya heran.

"Nemuin istri-nya" jawab Farhan santai.

"ISTRI?!" kaget mereka berdua.

"I-iya istri g-gue" ucap Alvin gugup, astaga dia lupa mengundang dua sahabat iblis-nya ini!!!

"LO!!!" teriak Ayu sambil menunjuk Alvin geram.

Alvin memandang jari telunjuk Ayu takut, singa sudah mengamuk!!

"G-gua lup-

"BISA BISANYA!!" teriak Nadya marah.

"Eh-eh gu-gua bisa jelasin, tenang-tenang" ucap Alvin sambil memberikan pis kearah mereka.

Mereka berdua menatap Alvin sinis.

Sedangkan Alvin memandang mereka memohon.

"Oke! Cepet!!" desak Ayu.

"G-gua emang udah nikah, ehh tapi gua ada alesan kenapa ga ngundang kalian selain lupa, nih kan jarak dari paris ke indonesia jauh, udah gitu tiketnya mahal lagi, nahh jadi lu berdua tu seharus-nya bilang terimakasih ama gua karna gua udah bikin uang lu berdua utuh" ucap Alvin bangga.

"Hilih" cibir Farhan.

"Ohh iya Yu bener juga, tiket ke Indonesia kan mahal" ucap Nadya.

"Bener juga si, tapi... yaudah deh kali ini lu kita maafin, ayo! kita berdua mau ketemu sama istri lu" ucap Ayu semangat lalu berjalan kearah mobil mereka.

Alvin menepuk jidatnya pusing, masalah-nya Aisyah tu sedang hamil, dan kedua sahabatnya itu gampang geregetan sama yang nama-nya ibu hamil, bisa-bisa nanti perut istri-nya itu mereka benyek-benyek.

"Nikmatin saja braderr" ucap Farhan lalu berjalan ke arah mobil dengan kekehan.

Alvin menatap Farhan malas, lalu mengikuti Farhan menuju mobil.

Setelah mereka masuk Farhan menyalakan mesin mobil-nya lalu menyuruh Ayu dan Nadya mengikuti-nya.

....

"Apartemen? Lo beli apartemen?" tanya Ayu saat mereka sudah memarkirkan mobil.

"Yoi" jawab Alvin, lalu mereka berjalan ke lif.

'Ting

Setelah keluar dari lif mereka banyak mengobrol hingga sampai ke depan pintu apartemen Alvin.

"Silahkan masuk" ucap Alvin.

"WAHH!!!" heboh kedua perempuan itu saat melihat seberapa rapih-nya apartemen Alvin.

"SIAPA?" tanya seseorang.

Mereka semua spontan menengok kearah sebuah kamar di lantai atas.

"MAS SAYANG" jawab Alvin sambil berteriak.

Saat Alvin mendengar suara kunci yang di putar ia lalu kembali berteriak...

"AISYAH PAKE KERUDUNG!!" teriak Alvin panik.

"LOH? EMANG ADA SIAPA?" tanya-nya.

"ADA FARHAN, SAMA TEMEN MAS DUA ORANG" jawab-nya.

Dan setelah Alvin berteriak itu terdengarlah suara pintu yang kembali terkunci.

"Lo bisa gasi ga teriak di kuping gua? Budek ni" ucap Farhan sinis.

"Maap maap gatau gue" ucap Alvin sambil cengengesan

"Ayo ah duduk dulu, gua pegel ni berdiri terus" keluh Ayu lalu duduk di depan televisi dan di ikuti oleh Nadya.

'Ceklek

Mereka berempat spontan menengok kearah pintu terbuka.

"MasyaAllah, bidadari dari mana tu?" tanya Ayu saat melihat Aisyah.

"Dari surga Yu" jawab Nadya yang terus terpaku ke Aisyah.

"Hust-hust, udah-udah natap-nya!" ucap Alvin.

"Sini" perintah Alvin sambil tersenyum kearah Aisyah.

"Lu ngapain masih di samping gua?" tanya Alvin saat melihat Farhan yang terus stay di samping-nya.

"H-hah?" tanya Farha kagok, lalu berjalan kearah Ayu dan Nadya yang terus menatap Aisyah dengan berbinar.

"S-siapa?" tanya Aisyah tak nyaman saat dua perempuan itu terus menatap diri-nya.

"Sahabat akuu" jawab Alvin lalu merangkul bahu Aisyah.

Ayu dan Nadya berdiri lalu berjalan kearah Aisyah dan menyodorkan tangan kanan mereka.

Aisyah membalas uluran mereka satu-satu.

"Ayu" ucap Ayu dengan senyum mengembang.

"Nadya!" ucap Nadya dengan senyum manis yang ia miliki.

"A-aisyah" ucap Aisyah gugup.

.
.
.
Jika ada typo maafin ya prenn.

A&A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang