13

1K 84 1
                                    

Alvin yang reflek pun langsung membalas pelukan Aisyah sambil berjalan kearah sofa dengan terus mendekap Aisyah.

Setelah sampai di sofa Alvin duduk dengan Aisyah di pangkuannya.

"Hey kenapa?" tanya Alvin sambil mengelus punggung sang istri yang terbalut daster itu.

Aisyah menongak kearah Alvin dengan mata yang sedikit merah.

"Ko matanya merah?" tanya Alvi kaget.

"Gapapa" jawabnya lalu kembali menyembunyikan wajah di dada bidang Alvin.

"Sayang.. kamu kenapa?" tanya Alvi lembut.

"Aku tadi khawatir sama kamu" jawab Aisyah jujur walau suaranya sedikit pelan tapi untung-nya Alvin mendengar.

Alvin terkekeh sebentar sebelum berkata..

"Maaf ya, mas pulang telat tadi ada banyak pekerjaan kantor yang harus mas kerjain biar besok mas bisa libur" ucap Alvin.

"Mas besok libur?" tanya Aisyah.

"Iya, tadi mas ngerjain semuanya jadi besok mas free, gada meeting juga" jelasnya.

Aisyah berdiri dari pangkuan Alvin lalu melompat karna kelewat senang.

"YEYY!!!" teriak-nya gembira.

Alvin tersenyum manis melihat-nya.

"Ais mas ngantuk mau tidur, Ais mau ikut tidur ga?" tanya Alvin.

"Ais belum ngantuk, mas aja" ucap Aisyah.

Alvin berdiri lalu mengecup kening dan bibir Aisyah.

"Yaudah mas ke atas ya duluan ya" pamit Alvin lalu berjalan ke kamar mereka meninggalkan Aisyah sendirian.

Setelah memastikan Alvin masuk ke kamar dan menutup pintu Aisyah menyalakan televisi sambil mengemil.

21:00

Aisyah mematikan televisi lalu menuju ke kamar entah kenapa tiba-tiba Aisyah ingin sekali menyuruh Alvin untuk membelikan-nya bubur ayam.

Setelah sampai di kamar Aisyah menutup pintu lalu berjalan kearah Alvin yang sudah tertidur.

"Mas" panggil Aisyah sambil menoel-noel pipi Alvin.

"Mas"

"MAS ALVIN!!! BANGUN!!!" teriaknya.

"Berisik is mas ngantuk" ucap Alvin sambil membalikkan badan-nya hingga memunggungi Aisyah.

"Mas aku mau bubur laper" ucap Aisyah sambil menarik-narik pinggang Alvin agar ia kembali menghadap kearah Aisyah.

Alvin yang merasa terganggu pun membuka mata-nya lalu duduk.

"Kenapa si iss?" tanya Alvin geram.

"Mau bubur" jawab Aisyah dengan nada imut.

Alvin yang mendengar itu seketika luluh padahal tadi niat-nya dia ingin marah-marah.

"Udah malem sayang, gada tukang bubur jam segini" ucap Alvin sambil mengelus rambut Aisyah.

"Ii tapi aku mauu" ini bukan ucapan tapi sebuah perintah yang harus di laksanakan.

Alvin berdiri lalu mencari handponenya dan menelfon seseorang.

"Kamu nelfon siapa?" tanya Aisyah.

"Bagas" jawab Alvin sambil memberikan Aisyah repot televisi.

"Buat apa?" tanya Aisyah saat Alvin menyodorkan remot kearah-nya.

"Buat di makan sayang, ya buat kamu nonton tv lah, plis dehh jangan kunoo" ucap Alvin dengan nada yang sedikit geram.

Aisyah mengambil remot itu lalu berkata..

"Santai kalii pakk, yaudah sana pergi" perintah Aisyah lalu menyenderkan badan-nya dan menonton drama korea yang sedang tayang di televisi.

Alvin yang melihat itu pun jadi geram sendiri sekarang ia merasa seperti di usir dari rumahnya sendiri secara tidak terhormat.

Karna tidak ingin marah-marah Alvin berjalan keluar dan ia sudah melihat Bagas nangkir di motor.

"Lama lu jamal" ketus Bagas.

Alvin tak menjawab ia langsung naik ke motor dan menepuk pundak Bagas layaknya tukang ojek.

"Gua bukan tukang ojek"

"Ett udah sii jalan ajee gua ngantuk ni" ucap Alvin.

Bagas menjalankan motor-nya hingga keluar dari karangan rumah Alvin.

"Tukang bubur mana ada jam segini" ucap Bagas ketus lalu memarkirkan motornya di tepi.

"Tau gue be" jawab Alvin lalu turun dari motor.

"Lah terus kalo lu tau ngapain nyari tukang bubur malem-malem jamall" geram Bagas.

"Bukan gua, tapi istri gua" ucap Alvin.

Bagas yang mendengar ucapan Alvin langsung saja memandang Alvin dengan wajah shock.

"Ngapa lu?" tanyanya.

"Jangan-jangan istri lu hamil" tebak Bagas.

"Ga mungkin, gua baru bikin kemaren masa sekarang udah hamil aja" bantah Alvin.

"Lah kita kan gatau, kali aja Allah emang udah mau kalian jadi orang tua"

"Udah-udah mending sekarang kira cari tu tukang bubur"

"Mesen online aja sii, gampang" usul Bagas.

"Bener juga astagfirullah kenapa ga dari tadii" ucap Alvin lalu merongah handpone-nya dan membuka suatu aplikasi lalu memesan bubur ayam.

"Punya adek ipar ko modelannya begini si" gumam Bagas.

"Mampir cafe sabi tu Vin" ucap Bagas saat melihat sebuah cafe yang ada di tempat mereka berdiri.

"Males ah ojeknya juga ga lama" ucap Alvin dan di angguki oleh Bagas.

15menit kemudian..

"Mas Alvin ya?" tanya tukang ojek.

"Iya, pesenan bubur saya ya?"

"Iya mas" ucap tukang ojek itu lalu menyerahkan sebungkus bubur ayam.

"Makasih ya mas, ini uangnya"

Setelah tukang ojek itu pergi Alvin dan Bagas pun pulang.

7menit kemudian..

"Makasih" ucap Alvin sambil membuka pagar.

"Yoi sama-sama" jawab Bagas sambil memutarkan motornya.

"Duluan" pamitnya dan di angguki oleh Alvin.

Setelah di rasa Bagas sudah jauh Alvin baru masuk kedalam.

"Assalamualaikum, SAYANG!! INI BUBUR-NYA." teriak Alvin.

Karna tak mendapat jawaban Alvin naik keatas sambil membawa sendok dan air putih.

Setelah sampai di atas ia melihat istrinya yang sedang senyam-senyum sendiri sambil memandang drama korea yang masih ia tonton.

"Ini bubur-nya" ucap Alvin.

Aisyah menengok kearah Alvin lalu mematikan televisi sebelum berkata..

"Aku udah ga mood kamu abisin ya" ucap Aisyah lalu berbaring dan memejamkan matanya mencoba untuk tertidur.

Alvin yang melihat dan mendengar itu meremas plastik bubur dengan sangat geram.

"Anj-" sebelum mengumpat lebih kasar Alvin segera keluar dari kamar tak lupa ia menutup Kembali pintu itu.

Setelah sampai di meja makan Alvin langsung membuka bungkus bubur itu dan menatap bubur ayam yang di depan-nya dengan tidak minat, bukan apa-apa ni masalah-nya Alvin gasuka bubur.

Jadi gimana cara dia makan?

"Di makan gua muntah ga di makan mubazir, arghh ini gimana ngabisin-nya?!"tanyanya frustasi.





.
.
.

A&A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang