3. Impian Jisung

2K 349 21
                                    

Turn on the music above☝️
(Nyalakan musik diatas)

Kehilangan - instrumental My Heart



~~~•~~~





9 November 2016

Sore itu warung terasa sepi. Hanya ada Jisung, Renjun, dan Haechan yang saling mengobrol satu sama lain. Jaemin dan Jeno izin, mereka ada janji dengan guru les. Sisanya Chenle dan Mark masih berada disekolah karena pemilihan tim basket untuk adik kelas.

"Renjun! Renjun!" kata Haechan begitu botol yang dia putar tepat berhenti didepan Renjun, "Asikkk. Sekarang gue yang tanya."

"Jangan aneh-aneh." cibir Renjun.

Haechan tersenyum jahil, "Enggak. Gue belum tanya lo udah takut."

"Pertanyaan lo kadang gak masuk akal Chan. Gue males jawabnya."

"Justru mainstream kali, ya gak?" Jisung bertos dengan Haechan. Seru sekali menggoda Renjun yang setiap bermain pasti kalah dan menerima pertanyaan tak masuk akal dari Haechan.

"Oke. Karena gue lagi baik hati jadi topiknya kali ini tentang masa depan. Cita-cita apa yang sekarang pengen banget lo capai?"

Renjun berpikir sejenak, "Apa ya... mungkin nyusul bunda?"

"Kenapa?" tanya Jisung.

Renjun mengangguk, "Karena itu permintaan terakhir bunda. Suruh gue ngelanjutin karir pendidikannya."

Haechan takjub. Dia melotot dan menutup mulutnya, "Gila! Gila! Bentar lagi gue punya temen penyanyi terkenal!"

"Lebay lo." desis Renjun. Haechan langsung mendekap kepala Renjun diketiaknya.

"LO GAK PAKE DEODORANT?!"

"Masa si?" Haechan mengendus-endus ketiaknya, dan benar saja. Dia lupa kalau tadi sepulang sekolah bermain futsal sebentar, "Tapi gak bau gini."

"KECUT!"

Jisung terbahak. Haechan mengdekap kepala Renjun lagi. Memang kedua manusia itu memiliki sifat yang bertolak belakang.

"Kalau lo Sung? Katanya pengen jadi dancer terkenal? Kayak siapa tuh yang diposter kamar lo, namanya gue lupa, kereta api Indonesia?"

"Kai. Bukan kereta api Indonesia." jelas Jisung.

"Ya sama aja. Kan kereta api Indonesia kalau disingkat Kai."

"Beda Chan. Lo ganti nama emang bapaknye?!" kini Renjun berpihak pada Jisung.

"Terserah gue napa! Yang tanya gue." Haechan memanyunkan bibirnya.

"Anjir ngambekan."

Haechan masih memanyunkan bibirnya. Dia berputar dan membelakangi keduanya. Gemas.



~~~•~~~


Turn on the music above.



"Jisung jatuh dari tangga."

"Sumpah Juna kelewatan gak sih?"

"Jisung cedera?! Katanya sampe gak bisa jalan."




Aku berlari dari aula menuju UKS sambil mengusap air mataku. Baru saja dua hari yang lalu Jisung diperlakukan buruk oleh Juna dan sekarang kabarnya Jisung dibully lagi.

Aku tidak mengerti apa tujuan Juna membully orang yang tidak bersalah secara terus-menerus.

Apa Juna merasa puas? Gila saja.

Past TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang