04

13.9K 1.1K 29
                                    

Kini seluruh anggota REGALIC berada Dijalanan membelah ibu kota jakarta.daffin memimpin paling depan,dan azka berada disebelah kanan daffin.mereka akan pergi ke markas untuk mengobati luka lukanya.gak parah si cuma luka lebam doang kok.

Sesampainya di markas mereka langsung bergegas untuk membersih diri dan mengobati luka lebamnya.daffin duduk dan menyandarkan kepalanya Dikursi sambil memejamkan matanya sejenak.sedangkan yang lain pada sibuk dengan kegiatan masing masing ada yang masak ada juga ada yang bermain game,dan mengobati lukanya.Azka berjalan menghampiri daffin.

"Ada yang luka parah?"tanya daffin tanpa membuka matanya.

"Gak"daffin menganggukkan kepalanya dan membuka matanya.

Daffin menghela nafasnya pelan"bara sialan"umpat daffin pelan

Azka yang tadi nya bermain ponsel kini menoleh ke daffin yang sedang memandang lurus kedepan.

Azka mengerutkan dahinya binggung"kenapa?"

"Gue takut bara Ngincarin ara"

kini Azka mengerti maksud umpatan  daffin tadi."Lo tenang aja,gue sama yang lain bakal jagain Ara semampu kita"

"Thanks"Azka hanya tersenyum tipis.

Daffin berdiri dari duduknya dan menepuk dua kali bahu Azka"gue pulang"

"Ya"

"Gue pamit"ujar daffin kepada anggota nya.

"Kemana Fin?"tanya vino yang sedang  membersih luka Leon.romantis kan?mereka cuma lagi akur kok gais.

"Ara"

"Cieee Ngapel niii"goda devan

"Cieeee"

"yuhuuu"

"Asikkk"

Berbagai godaan untuk daffin dari anggotanya.daffin hanya terkekeh pelan.

"Duluan"anggota REGALIC mengangguk-anggukkan kepalanya dan memberi jempol.

"Hati-hati pak bos,titip salam buat buk bos yee"ujar Leon saat daffin keluar dari gerbang.

***

"Assalamualaikum bunda"ucap daffin sopan kepada bunda ara yang sedang menonton flim azab.

Bunda menoleh dan tersenyum hangat"waalaikumsallam calon menantu bunda"

Daffin menyalami bunda"bunda apa kabar?"

"Alhamdulillah baik sayang,daffin apa kabar nak?"

"Baik juga bunda,papa mana bun?"

"Alhamdulillah,ohh papa Masi kerja sayang"

Daffin mengangguk mengerti sambil tersenyum tipis"Ara ada bunda?"

"Ada dongg,daffin masuk aja Kekamarnya,tapi ingat ya jangan diapain dulu Ara nya,ntar kalau udah nikah baru bunda izinin"jawab bunda dengan Kekehan diakhir kalimatnya.

"Siap bunda,kalau gitu daffin keatas dulu ya"

"Iya nak"

Daffin memasuki kamar yang dihiasi warna pink putih,dan boneka boneka yang berjejer rapi diatas meja.pria itu menghampiri gadisnya yang sedang terlelap sambil memeluk guling nya.

"Bangun"daffin menggoyangkan badan ara pelan.

Ara bergumam gajelas

"Bangun"

Ara gak juga bangun,malah sekarang ia menarik selimut nya.daffin yang melihat itu pun menjadi gemes sendiri.

"Ra bangun"daffin masi berusaha sabar untuk membangun gadisnya ini.

Ara yang mulai terusik pun"tunggu bentar bunda,Ara Masi ngantuk"rengek Ara dan mengira bahwa itu adalah bundanya.Ingin rasanya daffin menguyel uyel pipi tembam itu.

"Naura arabella bangun sayangg"ujar daffin dengan lembut sambil mengelus rambut Ara dengan kasi sayang.

Ara yang mulai tersadar dari tidur nya itupun mulai bangun dan bersandar didekat ranjang seketika gadis itu mendongak kan kepala nya refleks mulut ara terbuka lebar karna terkejut siapa yang ada didepan nya ini.

Daffin duduk disebalah Ara sambil menaiki sebelah alisnya dan terkekeh pelan melihat ekspresi Aranya.

"Tutup"daffin menutup mulut ara dengan sebelah tangan nya.araa yang tadinya terkejut sekarang udah sadar dari terkejutnya.dengan jahil Ara menjilat telapak tangan daffin,daffin yang kaget pun melepaskan tangannya dan menatap Ara dengan tajam.

"Apa?mau marah hah?gak ingat apa tadi udah buat jantung anak orang mleyot trus dibilang gila,tau gak Ara tu kesel banget sama Apin"ujar Ara dengan muka garang dibuat buat,tapi bagi daffin itu sangat menggemaskan sehingga ia mau memakan Ara hidup hidup.

Daffin meraup wajah Ara"maaf babe"bisik daffin tepat ditelinga Ara sehingga membuat gadis itu merinding sekitika.

"Oke Ara maafin tapi dengan satu syarat"

"Apa?"daffin menaiki sebelah alisnya

"Nanti belikan Ara boneka yang banyak yaa"ucap Ara dengan mata berbinar binar

"Iya"jawab daffin cepat

" makasi Apin,sayang deh"Ara menerjang dan memeluk tubuh daffin erat.daffin juga membalas nya tak kalah erat,sesakali pria itu mencium pucuk kepala ara.

"everything for you babe"Jawab daffin lembut serta senyuman tipis.

Pipi ara merona merah"bisa aja ni mas nya"daffin terkekeh pelan.perlahan mereka melepaskan pelukannya,daffin menatap dalam mata bulat Ara,sehingga membuat Ara sedikit hmm malu dan baper.

"Jangan gitu ih liat nya"daffin menaiki sebelah alis nya dan tersenyum manis saat melihat gadisnya malu.ingat hanya kepada ara aja kok senyuman nya.

"Kenapa?"jawab daffin

"Maluu"

"Biasa juga malu maluin"ejek daffin

"Bacot"ucap Ara kesel,seketika mata daffin melotot sempurna.

"Heh,siapa yang ngajarin?"

Ara menatap daffin polos"Leon"

"Leon anjing"umpat daffin pelan supaya tidak didenger Ara.

"Tau maksutnya,hm?"

"Enggak hehe,Apin tau artinya ya?kasi tau Ara dong"jawab Ara polos

"Gak"ujar daffin menatap Ara dengan tatapan tajam.

"I-iya Apin,maaf"balas Ara sambil menunduk dan memilin milin baju kaos daffin.

Daffin menghela nafas nya kasar dan melirik jam yang ada dinakas, sudah jam 16.40 itu artinya ia belum menunaikan kewajiban nya sebagai umat Islam.

"Udah sholat?"tanya daffin sembari mengangkat dagu ara supaya melihat kearahnya.

"Udah dong,Apin udah sholat?"

Daffin menggeleng"gue sholat dulu"

"Siap calon imam hehe"jawab Ara dengan senyum lebarnya.

"Dasar"ujar daffin dengan Kekehan kecil,setelah itu ia berdiri dan berjalan ketoilet,tapi sebelum ketoilet ia menyempatkan mengecup kedua pipi ara.

Cup

Cup

Dafra[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang