13

10.6K 1K 98
                                    

(Buat kalian semua hehe😘😘💔🙁😡)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Buat kalian semua hehe😘😘💔🙁😡)

Happy Reading all
___________________________


*****
Kring kring kring

"Kantin yuk!" ajak Zeana.

"Hayuuuu!" balas Amanda dan Cahya kompak. Sedangkan Ara masih termenung memikirkan kejadian yang diparkiran tadi. Amanda, Cahya, Zeana kini saling tatap satu sama lain, seolah olah mereka bertanya-tanya lewat tatapan itu. Mereka bertiga kompak menggelengkan kepala nya.

Zeana menghampiri Ara, di ikuti Amanda dan Cahya di belakang. Zeana mengusap bahu sahabat nya itu dengan lembut.

"Kenapa Ra?" tanya Zeana yang masi mengusap bahu Ara. Gadis yang dipanggil Ara itu menoleh ke arah sahabat nya dan tersenyum hangat.

Ara menggeleng, "gapapa kok."

"Cerita Ra!" desak Amanda. Ara kembali menggeleng berusaha memberi tahu ke pada sahabat nya, kalau ia bener bener tidak kenapa-kenapa. Amanda menghela nafas nya kasar.

Cahya tersenyum ke arah Ara "kantin yuk Ra." ajak nya.

Ara menggeleng. "Kalian duluan aja"

Saat Cahya ingin membalas perkataan Ara, tiba-tiba terdengar suara boriton. Yang mana membuat siapa saja terpesona.

"Ara sama gue!" ujar seseorang tersebut. Dengan kompak Ara dkk menoleh ke asal suara dan melihat ada nya Daffin dkk berdiri didekat pintu kelas.

Sahabat-sahabat Ara mengangguk tanpa ragu. Yang mana membuat Ara semakin kesel, saat ini gadis cantik itu tidak mau ketemu dengan kekasihnya dulu.

Daffin melangkah masuk ke dalam kelas Ara, saat sampai di depan Ara, ia memberi kode ke Azka dkk dan Amanda dkk agar mereka duluan saja. Mengerti apa yang dimaksud Daffin, mereka semua langsung pergi dari hadapan dua sejoli itu.

Sekarang di kelas hanya ada Daffin dan Ara. Lelaki itu mengambil kursi yang ada dibelakang Ara dan meletakkan nya di samping gadisnya. Setiap gerakkan Daffin tidak pernah luput dari pandangan Ara.

"Masi ngambek, hm?" tanya Daffin sembari mengusap pipi Ara dengan ibu jari nya. Ara mengerucut bibir nya lucu.

"Jelasin!" perintah Ara galak. Daffin tertawa kecil melihat wajah gadis nya yang galak.

"Nemu di jalan" kata Daffin singkat. Ara melongo di tempat.

"Serius!" ujar Ara. Lelaki itu menghela nafas nya berat.

Dafra[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang