14

10.8K 1.1K 213
                                    

Absen dulu dong 👉👈🤙👌🙏💅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Absen dulu dong 👉👈🤙👌🙏💅

Happy Reading

___________________________

******

Kini seluruh anggota REGALIC sedang berada di perjalanan menuju panti asuhan. Daffin, lelaki itu yang menjabat sebagai ketua geng Regalic, memimpin di paling depan. Di sebelah kiri nya Ada Azka dan Zeana yang setia memeluk pinggang Azka. Dan di belakang ada seluruh anggota Regalic.

"Apin," panggil Ara. Lelaki itu membalas nya dengan deheman singkat.

"Ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari aku?" tanya Ara pelan.

Deg!

Walaupun keadaan jalanan sangat ramai, tetapi lelaki itu sangat jelas menangkap apa yang dikatakan gadisnya. Bagaimana Ara bisa tau? Jujur, Lelaki itu belum bisa menceritakan nya kepada Ara.  Walaupun ia yakin kalau gadisnya tidak akan marah, jika diri nya berkata jujur. Tapi, entah kenapa ia belum sepenuhnya siap menceritakan semua nya.

Daffin menghela nafas nya berat. Apakah ia harus mengatakannya sekarang? Setelah berpikir keras, lelaki itu memantapkan hati nya untuk tidak bercerita terlebih dahulu kepada gadisnya. Ia akan mencari waktu yang lebih tepat untuk menceritakan semua nya.

"Gak ada" jawab nya. Ara tersenyum. Daffin melihat Ara sekilas dari kaca spion, Bisa dilihat gadis nya sedang tersenyum manis. Namun, lelaki tidak mengetahui kalau sebuah senyuman itu, ternyata senyuman itu, sebuah senyuman yang tidak dapat diartikan.

"Semoga" Gumam Ara pelan. Gadis itu menyembunyikan wajah nya di bahu tegap sang kekasih.

Maaf  batin Daffin.

Daffin memberhentikan motor nya di sebuah panti asuhan yang cukup luas. Begitu juga dengan yang lain. Ara turun dari motor kekasihnya dan menyerahkan helm nya, tanpa menatap Daffin sedikit pun. Lelaki itu menatap Ara dalam.

"Ibu panti nya ada?" tanya Agra ke pada Daffin. Sang ketua hanya mengangguk. Ia masi menatap Ara yang sedang bersama sahabatnya.

"Kenapa?" tanya Azka saat Daffin menatap Ara dari jauh.

"Gapapa" Azka hanya mengangguk kepalanya. Ia tidak ingin bertanya lebih jauh lagi.

"KUYY MASUK!" pekik Leon antusias. Ketika mereka ingin masuk, tiba-tiba muncul lah seseorang perempuan yang umurnya 38 tahun. Ia tersenyum hangat saat mengetahui siapa yang berkunjung ke panti nya.

"Silahkan masuk nak" ujar ibuk panti ramah. Daffin dkk dan Ara dkk menduduki bokong nya di kursi yang tersedia di panti tersebut. Sedangkan yang lain bermain bersama anak-anak panti. Sebelum itu mereka sudah menyalami sang ibu panti.

Dafra[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang